ORANG MUDA BERNAMA DAUD
Oleh : Pdt. Dr.
Moldy R. Mambu
Dari sekian cerita pembentukan tabiat yang sangat berkesan dan selalu diingat sejak di kelas anak-anak adalah mengenai Daud. Dalam buku I Samuel 17 cerita mengenai anak muda ini dikisahkan...
B |
erperawakan biasa, penampilan sederhana, berbicara apa adanya tapi Daud adalah seorang gembala yang menyimpan potensi luar biasa dan berhati mulia. Kenapa? Sebagai gembala Daud mengetahui bahwa ada gembala yang lebih besar daripadanya sehingga ia tidak kekurangan apapun. Dentingan kecapi maupun alunan seruling ditengah padang Efrata Bethlehem telah membentuk perangai Daud yang piawai memainkan alat musik menjadi lemah lembut dan tenang. Daud bertumbuh sebagai seorang muda yang percaya diri dan berpemandangan luas. Alkitab memaparkan kehidupan hitam putihnya dengan jelas. Sehingga kelebihan, kekurangan dan pertobatan Raja Besar bangsa israel ini bagai cermin untuk kita menarik mamfaat dalam pelayanan kepada Tuhan.
Alkitab menulis dalam 1 Semuel 17:28 “Ketika Eliab,
kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu,
bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau
datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di
padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang
...
29. Tetapi jawab Daud: "Apa yang
telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!". 32. Berkatalah Daud
kepada Saul: Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia
Dari keterangan firman Tuhan diatas, jelas sifat baik Daud adalah: Pertama, Sibuk bekerja. Daud adalah pekerja keras ’self made’ yang sambil bekerja sambil meningkatkan kemampuannya. Ia mengetahui benar tugas pekerjaan oleh memperhatikan dengan cermat keadaan domba dan yang lalu dibawah tongkat gembalaannya. Mengembangkan diri dari hari kehari Daud bertumbuh menjadi pemuda yang berisi. Orang yang terbiasa sibuk akan membuahkan ide baru dan kemahiran bagai Muh. Yunus dengan Grameen Banknya. ”Saya tidak punya mimpi pada mulanya tapi vision itu datang ketika saya sibuk dalam pekerjaan” ungkap pemenang Noble Prize 2006 dari Bangladesh itu. Ketika murid-murid Yesus dipanggil bergabung dipilihnya dari mereka yang sibuk, ada yang lagi menjala menangkap ikan, ada yang berada di kantor sibuk bekerja seperti Matius. Mengapa? Karena mereka yang suka sibuk akan terbiasa mencari sesuatu yang dapat dikerjakan. Dalam suatu dialek ada ungkapan ’tau lia karja’ menggambarkan mereka yang tidak hanya menggunakan otot tapi biasa memutar otak. Hal ini merujuk kepada sedikit supervision karena sudah dibiasakan, tak perlu disuruh-suruh.
Kedua, Berani. Diketahuinya bunyi domba yang terancam binatang buas dan memerlukan pertolongan. Langsung saja Daud menunjukan tanggung jawab oleh memberi kelepasan. Hal ini membuat ia mahir membanting musuh yang mengganggu. Kenapa Daud berani menjamin Raja Saul bahwa ia akan melawan orang Filistin itu? Karena ia telah mengalaminya sehingga tidak ada bayang keraguan akan pimpinan Tuhan. Lembah kekelaman telah di laluinya walau umur masih belia. Bukan saja berani mati tapi berani hidup, berani mencapai tujuan, berani meminta nasihat, berani berubah, berani memimpin ataupun di pimpin dan berani mengakui kekeliruan, yah berani mengatakan I am sorry dan berani memperbaiki diri. Sifat berani ini tidak datang sendirinya tetapi melalui pengalaman pribadi dengan Tuhan bahwa ia tidak pernah ditinggalkan.
Ketiga, gembira. Ketika Eliab saudara tuanya marah dan mengejek, Daud tidak menanggapi dengan cara yang sama. Hanya dengan airmuka tenang dan gembira suasana sulit dan keras dapat di atasi seperti yang dibuat Daud. Pernyataan tidak bersaudara yang disampaikan sang kakak mencair karena api jauh dari bensin. Bagaimana kita menghadapi masalah atau bertemu dengan orang yang mudah meledak? Perlukah kita manjadi seperti dia, atau apakah persoalan dapat diselesaikan dengan membalas dengan cara yang sama? Ingat, ekspresi wajah membentuk perasaan. Dengan maksud menyelesaikan masalah tapi muka keras dan tidak bersahabat yang dipasang akan berakibat kontra produktip. Pasti menyusahkan diri sendiri bila kemarahan dibalas kebencian dan dendam. Coba perhatikan bila marah, pori akan menutup lalu terasa panas, napas memendek, denyut jantung mengencang dan kalimat yang diucapkan akan susut dari yang panjang menjadi pendek. Bila tinggal satu kata yang akan diucapkan, hati-hati! Lebih baik tidak usah mengucapkan sesuatu. Dilain pihak bila memilih senyum maka tubuh tetap dingin, akan mudah mengontrol kata dan tindakan bahkan membuka jalan bagi selesainya masalah. Smile is a curve that helped a things straight. Kegembiraan Daud telah mengalahkan semua ketakutan bahkan dendam setelah ia memerintah.
Orang berusia lanjut
maupun belia tapi berhati muda ada di mana-mana dan alangkah indahnya juga bila
mempunyai hati yang mulia.
0 komentar:
Posting Komentar