BAIT Ministry

Senin, 04 September 2023

Tanya Jawab : Apakah ada tertulis larangan minum teh dan kopi, bagaimana dengan minuman lain seperti coca cola dan minuman sejenis lainnya ?

Pertanyaan :
Apakah ada tertulis larangan minum teh dan kopi, bagaimana dengan 
minuman lain seperti coca cola dan minuman sejenis lainnya ? 

 Dalam Alkitab, tidak pernah disebutkan larangan terhadap minuman seperti kopi, teh atau coca cola namun dalam Alkitab dan tulisan roh nubuat sudah dijelaskan prinsip-prinsip kesehatan sehubungan dengan apa yang kita minum. Dalam 1 Korintus 10:31 dikatakan bahwa " Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." Selanjutnya dalam 1 Korintus 6:19 dikatakan bahwa "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" dan lebih keras lagi disebutkan dalam 1 Korintus 3:16. "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. " Pada ayat-ayat ini dengan tegas dijelaskan bahwa tubuh kita ini adalah bait Allah, dimana Roh Kudus hadir untuk menjalankan tugasnya bagi kita sehingga adalah tidak berkenan bagi Allah bila kita merusakkan dengan cara apapun tubuh kita termasuk melalui apa yang kita minum.

            Pada saat ini sudah begitu banyak penelitian yang menyatakan bahwa  kafein yang terdapat pada teh dan kopi berperan dalam merusak jaringan tubuh dan menyebabkan gangguan jantung. Walaupun terdapat kontra riset yang menyatakan bahwa teh atau kopi memberikan manfaat bagi kesehatan namun terbukti bahwa efek merusak kesehatan lebih besar dari manfaat yang bisa didapat dari mengkonsumsi minuman tersebut.

            Teh merangsang dan memabukkan. Pengaruh kopi dan minuman merangsang yang lain juga mempunyai pengaruh yang sama. Pada mulanya memang menggembirakan. Saraf perut dikejutkan; ini mengganggu otak dan mengakibatkan lebih cepatnya  pukulan jantung sehingga tenaga tubuhpun menjadi pendek. Rasa lelah terlupakan; kekuatan seolah-olah bertambah. Pikiran bangun, khayalan semakin jelas. Karena hasil seperti ini, banyak orang menyangka, minuman teh atau kopi mereka mendatangkan manfaat yang besar bagi mereka tetapi sebanarnya pendapat ini salah. Teh dan kopi tidak pernah memberi makan jaringan (sistem) tubuh. Efek ini dihasilkan sebelum adanya kesempatan untuk mencerna dan penyesuaian  dan apa yang kelihatan seolah-olah memberi kekuatan hanyalah rangsang terhadap saraf. Apabila pengaruh perangsang sudah habis, kekuatan yang tidak alamiah inipun merosot dan hasilnya adalah suatu keletihan dan kelemahan. Nasihat Bagi Sidang, hal. 430, 431.

Kafein-juga dikenal sebagai 1,3,7-trimetilxantin-merupakan senyawa alkaloid pahit yang ditemukan dalam teh, kopi, dan biji kakao. Efek farmakologi kafein adalah sebagai perangsang sistem saraf pusat, jantung, dan pernapasan. Efek lain kafein adalah mengendurkan otot halus, merangsang otot jantung, merangsang diuresis (aliran urin berlebih), dan dipakai untuk menangani pening. Di otak, kafein menghalangi reseptor adenosin. Seperti diketahui bahwa adenosin jika terikat ke reseptor sel saraf berefek menurunkan aktivitas sel saraf. Ini terjadi selama seseorang tidur. Akibat kemiripan struktur molekul kafein dengan struktur adenosin, kafein dapat terikat pada reseptor tetapi tidak memberi efek penurunan aktivitas sel saraf. Akibat saraf bekerja terus, ini menyebabkan pelepasan hormon epinefrin. Jika kondisi ini berlangsung, hal itu mengakibatkan beberapa efek, seperti denyut jantung lebih tinggi, tekanan darah meningkat, aliran darah ke otot meningkat, aliran darah ke kulit dan organ dalam menurun, dan pelepasan glukosa oleh hati meningkat. www.kompas.co.id/kesehatan/news/0410/07/063615.htm

Kafein bekerja di dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung, dan aktifitas otot, serta perangsangan hati untuk melepaskan senyawa gula pada aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra. Dalam berbagai produk, kandungannya berbeda-beda, misalnya dalam 150 ml kopi seduhan sebanyak 110-150 mg, kopi instan 40-108 mg, decaffeinated (kopi dengan kadar kafein rendah) sebanyak 2-5 mg, sementara dalam teh berkisar antara 9-50 mg pada teh seduhan, teh instan 12-28 mg dan minuman teh ringan 22-36 mg. Pada minuman cola mencapai 40-60 mg, minuman energi/suplemen 50-80 mg, coklat 5-35 mg dan obat-obatan 100-200 mg (stimulan), 32-65 mg (analgesik/pereda sakit) dan 10-30 mg (obat demam). www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/03/cakrawala/info02.htm

Sebagian peneliti menyarankan agar wanita hati-hati minum softdrink Cola. Sebab, Cola bisa memicu rapuh tulang atau Osteoporosis. Berdasarkan penelitian di AS, wanita yang minum Cola secara teratur dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Penelitian itu dilakukan terhadap 2.500 orang. Hasil penelitian menunjukkan minum cola memicu kepadatan mineral tulang yang rendah pada wanita. Penelitian tidak menemukan hubungan semacam itu pada pria. (Hr. Terbit 18/10/06) www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2345&Itemid=2

            Saat ini di pasaran terdapat begitu banyak produk yang mengandung zat yang merusak seperti yang terkandung dalam teh dan kopi  baik produk minuman maupun produk lain termasuk dalam bentuk permen. Beberapa produk minuman energi yang dipasarkan secara lokal (di Indonesia) seperti Extra Joss, Kratingdaeng dan beberapa lagi merk minuman yang disebut minuman energi memiliki kadar kafein yang cukup tinggi bahkan oleh pemerintah ada yang sempat ditarik dari pasaran karena kadar kafeinnya melebihi ambang batas yang ditentukan pemerintah. Mengenai coca cola, menurut sumber yang dapat dipercaya, konon formulanya berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Pada daerah tertentu coca cola menggunakan bahan kayu manis sebagai pengganti cola namun untuk hal ini perlu diteliti dan pembuktian lebih lanjut.

            Pada kasus tertentu, teh dan kopi dapat digunakan untuk tujuan pengobatan namun sedapat mungkin hindarilah apalagi bila ada obat-obatan lain yang tidak menyebabkan batu sandungan bagi orang tertentu yang melihat mengkonsumsi produk tersebut. ”Satu-satunya sikap yang selamat ialah jangan memegang, jangan mencoba teh, kopi, anggur, tembakau, candu  dan minuman beralkohol.” Nasihat Bagi Sidang hal. 431.. ***





0 komentar:

Posting Komentar