Pertanyaan :
Apakah ada tertulis larangan minum teh dan kopi, bagaimana dengan
minuman lain seperti coca cola dan minuman sejenis lainnya ?
Dalam Alkitab, tidak pernah disebutkan larangan terhadap minuman seperti kopi, teh atau coca cola namun dalam Alkitab dan tulisan roh nubuat sudah dijelaskan prinsip-prinsip kesehatan sehubungan dengan apa yang kita minum. Dalam 1 Korintus 10:31 dikatakan bahwa " Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." Selanjutnya dalam 1 Korintus 6:19 dikatakan bahwa "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" dan lebih keras lagi disebutkan dalam 1 Korintus 3:16. "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 3:17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. " Pada ayat-ayat ini dengan tegas dijelaskan bahwa tubuh kita ini adalah bait Allah, dimana Roh Kudus hadir untuk menjalankan tugasnya bagi kita sehingga adalah tidak berkenan bagi Allah bila kita merusakkan dengan cara apapun tubuh kita termasuk melalui apa yang kita minum.
Pada saat ini sudah begitu banyak
penelitian yang menyatakan bahwa kafein
yang terdapat pada teh dan kopi berperan dalam merusak jaringan tubuh dan
menyebabkan gangguan jantung. Walaupun terdapat kontra riset yang menyatakan
bahwa teh atau kopi memberikan manfaat bagi kesehatan namun terbukti bahwa efek
merusak kesehatan lebih besar dari manfaat yang bisa didapat dari mengkonsumsi
minuman tersebut.
Teh merangsang dan memabukkan.
Pengaruh kopi dan minuman merangsang yang lain juga mempunyai pengaruh yang
sama. Pada mulanya memang menggembirakan. Saraf perut dikejutkan; ini
mengganggu otak dan mengakibatkan lebih cepatnya pukulan jantung sehingga tenaga tubuhpun
menjadi pendek. Rasa lelah terlupakan; kekuatan seolah-olah bertambah. Pikiran
bangun, khayalan semakin jelas. Karena hasil seperti ini, banyak orang
menyangka, minuman teh atau kopi mereka mendatangkan manfaat yang besar bagi
mereka tetapi sebanarnya pendapat ini salah. Teh dan kopi tidak pernah memberi
makan jaringan (sistem) tubuh. Efek ini dihasilkan sebelum adanya kesempatan
untuk mencerna dan penyesuaian dan apa
yang kelihatan seolah-olah memberi kekuatan hanyalah rangsang terhadap saraf.
Apabila pengaruh perangsang sudah habis, kekuatan yang tidak alamiah inipun
merosot dan hasilnya adalah suatu keletihan dan kelemahan. Nasihat Bagi Sidang,
hal. 430, 431.
Kafein-juga dikenal sebagai 1,3,7-trimetilxantin-merupakan
senyawa alkaloid pahit yang ditemukan dalam teh, kopi, dan biji kakao. Efek
farmakologi kafein adalah sebagai perangsang sistem saraf pusat, jantung, dan
pernapasan. Efek lain kafein adalah mengendurkan otot halus, merangsang otot
jantung, merangsang diuresis (aliran urin berlebih), dan dipakai untuk
menangani pening. Di otak, kafein menghalangi reseptor adenosin. Seperti
diketahui bahwa adenosin jika terikat ke reseptor sel saraf berefek menurunkan
aktivitas sel saraf. Ini terjadi selama seseorang tidur. Akibat kemiripan
struktur molekul kafein dengan struktur adenosin, kafein dapat terikat pada
reseptor tetapi tidak memberi efek penurunan aktivitas sel saraf. Akibat saraf
bekerja terus, ini menyebabkan pelepasan hormon epinefrin. Jika kondisi ini
berlangsung, hal itu mengakibatkan beberapa efek, seperti denyut jantung lebih
tinggi, tekanan darah meningkat, aliran darah ke otot meningkat, aliran darah
ke kulit dan organ dalam menurun, dan pelepasan glukosa oleh hati meningkat. www.kompas.co.id/kesehatan/news/0410/07/063615.htm
Kafein bekerja di dalam tubuh dengan mengambil alih
reseptor adenosin dalam sel saraf yang akan memacu produksi hormon
adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung, dan
aktifitas otot, serta perangsangan hati untuk melepaskan
senyawa gula pada aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra. Dalam berbagai
produk, kandungannya berbeda-beda, misalnya dalam 150 ml kopi seduhan sebanyak
110-150 mg, kopi instan 40-108 mg, decaffeinated (kopi dengan kadar
kafein rendah) sebanyak 2-5 mg, sementara dalam teh berkisar antara 9-50 mg
pada teh seduhan, teh instan 12-28 mg dan minuman teh ringan 22-36 mg. Pada
minuman cola mencapai 40-60 mg, minuman energi/suplemen 50-80 mg, coklat 5-35
mg dan obat-obatan 100-200 mg (stimulan), 32-65 mg (analgesik/pereda sakit) dan
10-30 mg (obat demam).
www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/03/cakrawala/info02.htm
Sebagian peneliti menyarankan agar wanita hati-hati minum
softdrink Cola. Sebab, Cola bisa memicu rapuh tulang atau Osteoporosis.
Berdasarkan penelitian di AS, wanita yang minum Cola secara teratur dapat
meningkatkan risiko osteoporosis. Penelitian itu dilakukan terhadap 2.500
orang. Hasil penelitian menunjukkan minum cola memicu kepadatan mineral tulang
yang rendah pada wanita. Penelitian tidak menemukan hubungan semacam itu pada
pria. (Hr. Terbit 18/10/06) www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2345&Itemid=2
Saat ini di pasaran terdapat begitu
banyak produk yang mengandung zat yang merusak seperti yang terkandung dalam
teh dan kopi baik produk minuman maupun
produk lain termasuk dalam bentuk permen. Beberapa produk minuman energi yang
dipasarkan secara lokal (di Indonesia) seperti Extra Joss, Kratingdaeng dan
beberapa lagi merk minuman yang disebut minuman energi memiliki kadar kafein
yang cukup tinggi bahkan oleh pemerintah ada yang sempat ditarik dari pasaran
karena kadar kafeinnya melebihi ambang batas yang ditentukan pemerintah.
Mengenai coca cola, menurut sumber yang dapat dipercaya, konon formulanya
berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Pada daerah tertentu coca
cola menggunakan bahan kayu manis sebagai pengganti cola namun untuk hal ini
perlu diteliti dan pembuktian lebih lanjut.
Pada kasus tertentu, teh dan kopi
dapat digunakan untuk tujuan pengobatan namun sedapat mungkin hindarilah
apalagi bila ada obat-obatan lain yang tidak menyebabkan batu sandungan bagi
orang tertentu yang melihat mengkonsumsi produk tersebut. ”Satu-satunya sikap
yang selamat ialah jangan memegang, jangan mencoba teh, kopi, anggur, tembakau, candu
dan minuman beralkohol.” Nasihat Bagi Sidang hal. 431.. ***
0 komentar:
Posting Komentar