Berkat ALLAH
Oleh : Pdt. Dr. Allan Pasuhuk
Barangkali saudara pernah bertanya: Dapatkah Allah memberkati saya saat saya berada dalam situasi sulit? Akankah Allah memberkati saya orang berdosa ini? Dapatkah Allah memberkati saya saat saya menghadapi perlawanan hebat? Jawaban dari semua pertanyaan tadi adalah YA!
Kisah dan pengalaman Isak membuktikan
hal ini. Isak adalah anak dari seorang
yang terkenal, yaitu Abraham dan menjadi ayah dari seorang anak yang juga
terkenal yaitu Yakub. Ada kurang lebih 13 pasal dalam buku Kejadian membahas
kisah yang berhubungan dengan Abraham dan ada sekitar 10 pasal yang membahas kisah
yang berhubungan dengan Yakub. Kisah tentang Isak hanya
dicatat dalam dua pasal yaitu Kejadian pasal 24 dan 26. Tetapi ini bukan pertanda hidup Isak tidak
berarti. Isak adalah anak perjanjian kepada Abraham yang sudah lama dinantikan.
Isak adalah anak ajaib, karena dilahirkan pada saat ibunya Sarah sudah mati
haid. Mari kita lihat kehidupan Isak
dalam Kejadian 26 untuk lebih memahami berkat-berkat Allah didalam kehidupan
manusia.
Kejadian 26
diawali dengan kalimat, “Maka timbullah kelaparan di negeri itu.” Isak sebagai seorang kepala keluarga yang
bertanggungjawab tidak ingin istrinya yang cantik, dua anak kembarnya,
hamba-hambanya beserta kambing dombanya
mati kelaparan. Dia ingin membawa mereka ke Mesir, ditempat yang banyak
makanan. Tetapi dalam ayat 2, Allah melarang mereka untuk ke Mesir. Tinggalah di negeri ini sebagai orang asing.
Tinggal
di negeri yang sedang dilanda wabah kelaparan sebagai orang asing???
Saya yakin ada pelajaran penting
yang Allah ingin sampaikan kepada Isak dan kepada kita yang hidup saat ini.
Pelajarannya adalah Allah ingin menunjukkan kepada Isak dan kepada kita bahwa
Allah dapat memberkati kita di dalam segalah situasi apapun yang kita
hadapi. Allah dapat memberkati kita
dalam kehidupan ekonomi Negara yang sulit, Allah dapat memberkati kita walaupun
keluarga kita sedang bermasalah, Allah dapat memberkati kita dalam pelayanan
sulit yang sedang kita hadapi. Dalam situasi apapun, Allah tetap dapat
memberkati kita.
Perhatikan
janji Allah dalam Kejadian 26:3 Aku akan menyertai engkau dan memberkati
engkau.
Janji Allah dan situasi di depan mata kelihatannya
bertentangan. Di lingkungan sekitar sedang kelaparan. Tetapi Allah berjanji
“Aku akan menyertai dan memberkati Engkau.”
Pelajaran pertama yang kita dapatkan saat ini adalah
Allah dapat memberkati kita dalam situasi apapun yang kita hadapi.
Baca kisah
selanjutnya dalam ayat 7-13. Isak
berdusta, dengan mengatakan kepada orang Filistin bahwa Ribka adalah saudaranya
bukan istrinya. Aspek menarik dari kisah
ini adalah segera setelah dosa Isak diketahui dan Allah menggunakan Abimelek
untuk menasehatinya, ayat 12 mengatakah Allah memberkatinya. Isak menabur dan
hasil yang didapatnya adalah 100 kali lipat. Seratus kali lipat adalah hasil
maksimum di Palestina, biasanya yang dipanen adalah tigapuluh ataupun limapuluh
kali lipat. Yang membingungkan disini
adalah Isak berbuat dosa, berdusta, setelah dosanya diketahui dan saya yakin
dia minta maaf, dia diberkati Tuhan dengan hasil panen seratus kali lipat. Isak
juga adalah manusia berdosa yang banyak kelemahan. Orang sering percaya bahwa Allah memberkati
mereka yang layak mendapat berkat dan mereka yang berbuat dosa tidak layak
menerima berkat Allah. Kisah Isak membuktikan bahwa adalah keliru bilamana kita
berkeyakinan bahwa Allah hanya memberkati orang yang layak diberkati dan orang
yang berdosa tidak perlu mendapat berkat. Allah tidak memberkati kita karena
kita layak untuk diberkati, tetapi karena kasih, kebaikan dan karunianya yang
sangat besar bagi kita sehingga kita diberkati.
Allah didalam kasih karunianya memberkati umatnya dalam situasi apapun
yang mereka hadapi, sekalipun mereka manusia berdosa. Allah membenci dosa tetapi mengasihi orang
berdosa.
Kisah selanjutnya dalam ayat 14-23 kita melihat berkat
Allah bagi Isak walaupun menghadapi berbagai tantangan.
Tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi Isak?
1.
Karena diberkati, orang Filistin menjadi cemburu kepadanya (ayat 14) –
Dicemburui adalah hal yang tidak menyenangkan.
2.
Karena berkat Allah, Isak dan keluarganya diusir dari tengah-tengah orang
Filistin (ayat 16) – Diusir adalah pengalaman memalukan dan tidak menyenangkan.
3.
Dua sumur yang digali dirampas oleh orang Filistin (ayat 19-21) – Hak kita
dirampas adalah hal yang menyakitkan.
Isak mengalah dan menggali sumur ketiga yang tidak menimbulkan
permasalahan (ayat 22).
Ada
banyak yang mencoba menghalangi umat Allah untuk menerima berkat Allah. Bisa saja orang tua, keluarga,
tetangga,pimpinan, pemerintah dan lain-lain.
Tetapi walaupun banyak yang menghalangi, Alkitab membuktikan bahwa Allah
tetap dan masih terus memberkati umatnya.
Mari kita
simpulkan kisah Isak dengan menarik tiga pelajaran sederhana sehubungan dengan
berkat Allah:
1.
Allah memberkati kita dalam situasi apapun yang kita hadapi.
2.
Allah memberkati kita walaupun kita manusia berdosa.
3.
Allah memberkati kita walaupun begitu banyak tantangan berada dihadapan
kita.
Diulang tahun BAIT yang pertama ini, marilah kita sedikit melihat kebelakang dan menghitung berkat-berkat Allah yang begitu besar yang kita rasakan selama ini. Dalam situasi berat yang kita hadapi, ALLAH MEMBERKATI KITA, sebagai manusia berdosa yang lemah, ALLAH TETAP MEMBERKATI KITA, banyak tantangan yang dihadapi, ALLAH TERUS MEMBEKATI KITA dengan kata lain BERKAT TUHAN SELALU NYATA DALAM KEHIDUPAN KITA. SELAMAT ULANG TAHUN BAIT, lihatlah betapa besar BERKAT DAN KASIH SAYANG TUHAN bagi kita.