Menentukan Pilihan
Pdt. Alfred Boling
"Tetapi jika kamu anggap tidak baik
untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai
Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua
24:15)
Pilihan
Dalam Hidup
Pilihan
selalu berada di pihak manusia, dan bahwa manusia harus selalu membuat pilihan,
walau itu berada di hadapan hukum atau perintah, walau perintah atau hukum itu
dibuat oleh Tuhan sekali pun. Sejak
adanya manusia di atas dunia ini, membuat pilihan selalu mewarnai
kehidupan. Ellen G. White menulis: “Tuhan menjadikan mereka sebagai mahluk yang mempunyai kebebasan,
sanggup untuk menghargakan kebijaksanaan serta kebajikan daripada tabiatNya dan
keadilan tuntutanNya, dan dengan kebebasan yang penuh mereka
bisa memilih untuk menurut atau tidak.” (Para Nabi dan Bpa Jilid I, hal. 38, alinea pertama).
Setelah
membuat ketetapan, atau perintah, atau hukum di Taman Eden, tentang buah pohon
mana yang tidak boleh dikonsumsi oleh Adam dan Hawa sebagai suatu alat
penguji kesetiaan mereka kepada Allah, Allah meminta kepada nenek
moyang manusia untuk mentaati ketetapan
itu. Allah bahkan telah memberikan
gambaran kepada pasangan manusia pertama itu konsekwensi dari pilihan yang
harus mereka buat. “TUHAN Allah
mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia:
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kejadian 2:15-17).
Dalam
context Adam dan Hawa, Allah bahkan menyampaikan kepada Adam akibat dari suatu
pilihan yang salah, dengan berkata:
“pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (baca juga Kejadian 3:3).
Adam dan
Hawa salah dalam menggunakan kebebasan memilih mereka justru berada di dalam
Taman Eden, taman yang indah, penuh dengan kemakmuran, dan ketika Tuhan Allah
bersama mereka.
Menaklukkan
Kanaan
Dalam
pengembaraan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, mereka selalu berhadapan
dengan berbagai pilihan walau Allah berjalan bersama dengan bangsa itu, walau
kuasa penyertaan Allah nampak di mata mereka.
Pilihan yang mereka hadapi dan ingin mereka lakukan selalu saja
bertentangan dengan kehendak Allah. Kadang pilihan yang mereka buat, atau
keingingan untuk memilih yang timbul dalam hati mereka itu didasarkan kebiasaan
mereka di Mesir, ketika mereka hidup dengan tidak mengenal Allah. Kehidupan mereka terbentuk dan terbiasa
dengan selera dan pola hidup orang Mesir, bangsa yang tidak mengenal Allah, dan
pola seperti itulah yang mereka bawa dalam pengembaraan berama Allah menuju
Kanaan.
Ketika
tiba di Kanaan, Yosua masih mempunyi tugas berat yang harus dihadapinya. Ia harus menaklukkan Yerikho, menaklukkan
kota Ai, menaklukkan lima raja di Kanaan selatan, yaitu raja Yerusalem, raja
Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis, dan raja Eglon, menaklukkan raja-raja di
Kanaan Utara dan Kanaan Timur, dan bagian lain dari wilayah Kanaan. Dalam Yosua 12 kita dapat memperoleh
informasi lengkap tentang raja-raja di Kanaan yang dikalahkan dan ditaklukkan
oleh Yosua.
Satu lagi
tugas berat yang kemudian dituntaskan oleh Yosua ialah membagikan wilayah
Kanaan yang luas, yang telah dikalahkan itu kepada seluruh orang Israel, sesuai
dengan keturunan anak-cucu Yakub, secara adil dengan cara mengundi.
Pilihan
Diberikan
Walau
wilayah yang ditaklukkan telah dibagi-bagikan, tidak berarti bahwa masalah
telah selesai. Bangsa Israel masih terus
menghadapi berbagai tantangan dan serangan dari berbagai raja di Kanaan, baik
dari raja atau rakyat dari wilayah yang telah dikalahkan dan direbut, juga dari
kerajaan yang belum ditaklukkan. Kita
bisa menemukan daftar raja-raja yang belum ditaklukkan oleh orang Israel di
bawah pimpinan Yosua dalam Yosu 13:1-7.
Sebagai
bukti, ketika Yosua memberikan wilayah Hebron kepada Kaleb, ia harus berusaha
keras merebut wilayah itu dari penduduknya (baca
Yosua 14:6-15 dan Yosua Yosua
15:13-19). Bangsa ini harus bekerja
keras mempertahankan wilayah pendudukan mereka sekaligus harus menghalau setiap
serangan yang dilakukan oleh para penduduk asli, sebagai upaya untuk merebut
kembali wilayah mereka dari orang Israel.
Bangsa
yang yang dipimpin oleh Allah sendiri dalam menglahkan bangsa-bangsa di Kanaan
ini sedang berhadapan dengan satu lagi jenis peperangan yang lain, yaitu
peperangan rohani. Bangsa Kanaan secara
keseluruhan tidak mengenal Allah Israel.
bangsa-bangsa yang hidup di daerah Kanaan mempunyai kepercayaan yang
berbeda dari bangsa Israel. mereka
adalah penyembah berhala. Berikut ini
adalah daftar berhala yang disembah oleh bangsa-bangsa yang diam di
Kanaan:
1. Anat, dewi perawan yang
menjadi dewi perang dan perjuangan, saudari dan diduga menjadi pasangan dewa
Ba'al Hadad
2. Athirat, "yang berjalan
di atas laut", Dewi Ibu, istri El (juga dikenal
sebagai Elat dan
setelah zaman perunggu disebut sebagai Asherah)
3. Athtart, lebih
dikenal dengan sebutan Yunaninya "Astarte", membantu Anat dalam
mitologi Ba'al
4. Attar, dewa bintang fajar
("putra fajar") yang mencoba menggantikan posisi Baal setelah Baal
mati, tetapi gagal. Wujud laki-laki dari Athtart.
5. Baalat atau Baalit, istri atau wujud perempuan
dari Baal (juga
disebut Belili)
6. Ba'al Hadad (harfiah:
penguasa guntur), dewa badai.
7. Baal Hammon, dewa
kesuburan dan pembaru semua energi, dari koloni Fenisia di Mediterania Barat
8. Dagon, dewa
kesuburan tanaman dan gandum, bapak dari Ba'al
Hadad
9. El Elyon (harfiah:
Dewa Tertinggi) dan El; juga
disebut sebagai Ilu
10. Eshmun, dewa,
atau sebagai Baalat Asclepius,
dewi penyembuhan dan pengobatan
11. Ishat, dewi api. Dia
dibunuh oleh Anat.
12. Kotharat, dewi perkawinan dan
kehamilan
13. Kothar-wa-Khasis, dia yang
terampil, dewa pengrajin dan keterampilan
14. Lotan, yang
melilit, ular berkepala tujuh yang membantu Yam
15. Marqod, dewa tarian
16. Melqart, raja penguasa kota,
penguasa dunia bawah, dan siklus tanaman di Tirus
17. Molech atau Moloch, diduga sebagai dewa api
18. Mot atau
Mawat, dewa kematian (tidak dipuja
atau diberi persembahan/sesaji)
19. Nikkal-wa-Ib, dewi kebun dan
buah-buahan
20. Qadeshtu, harfiah "Yang
Suci", diduga sebagai dewi cinta
21. Resheph, dewa wabah dan
penyembuhan
22. Shahar dan Shalim, dewa
kembar fajar dan senja. Shalim dikaitkan dengan dunia bawah (alam baka) melalui
bintang malam dan dikaitkan dengan kedamaian
23. Shamayim, (harfiah: langit)
dewa langit dan surge
24. Shapash, juga disebut Shapshu, dewi matahari; terkadang
dikaitkan dengan dewa matahari Mesopotamia Shemesh yang
jenis kelaminnya masih diperdebatkan.
25. Yam (harfiah:
laut-sungai) dewa laut dan sungai, juga disebut sebagai Hakim Nahar (hakim
sungai)
26. Sydyk, dewa kebenaran dan
keadilan, kadang dipasangkan dengan Misor, dan dikaitkan
dengan planet Jupiter
27. Yahweh, dewa
perang dan badai, kerap ditemukan sebagai akhiran nama laki-laki kaum
Amorit, meskipun satu-satunya sumber Kanaan yang menyebut Yahweh, muncul di tugu Mesha,
menyebutnya sebagai dewa Israel dikontraskan dengan Chemosh.
28. Yarikh, dewa bulan dan
suami Nikkal. (https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Kanaan)
Tantangan
iman yang serius sedang dihadapi oleh umat pilihan Tuhan ini. Dewa bangsa yang tidak mengenal Allah boleh
jadi akan menjadi suatu yang menarik perhatian orang Israel, sementara
pengalaman perjalanan panjang bersama Tuhan, dalam bimbingan dan lindungan
Tuhan masih sangat segar dalam ingatan mereka.
Melihat
penyertaan Tuhan dalam menuntun kereka sampai di tanah perjanjian dan kenyataan
dewa kafir yang beraneka ragam sebagai tantangan iman bangsa ini, maka Yosua
memanggil tua-tua orang Israel bersama para kepala, para hakim, dan para
pengatur pasukan, dan menyampaikan kepada mereka sedikit latarbelakang bangsa
ini dan tempat asal nenek moyang mereka,
sebagaimana yang difirmankan oleh Tuhan.
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang
sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan
ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain" (Yosua 24:2), dan selanjutnya dikisahkan kembali tentang bagaimana
keterlibatan Allah dalam kemenangan demi kemenangan yang mereka peroleh dalam
menaklukkan raja-raja dan kota-kota di tanah Kanaan.
Ketika
Yosua menga memberikan pilihan kepada para tua-tua bangsa Israel, tidak
bertujuan agar orang Israel boleh memilih untuk menyembah Allah atau meyembah
ilah orang Kanaan; Yosua tidak bermaksud mengatakan bahwa Allah Israel dan dewa
orang Kanaan itu setara, dan orang Irael dibolehkan untuk menyembah para dewa
tersebut. Bukanlah rencana dan tujuan
Allah untuk memberikan pilihan kepada umat-Nya untuk menjadi tidak percaya
kepada-Nya dan hidup dalam kefasikan.
Pilihan itu diberikan oleh Yosua kepada para tua-tua orang Israel karena
di depan mereka ada terang dan gelap, kebenaran dan
kesalahan. Itu bagi mereka untuk memutuskan mana yang akan diterima. Allah
mengaruniakan pada Pikiran manusia kekuatan untuk
membedakan antara yang benar dan yang salah.
Pilihan
Umat Allah Di Akhir Zaman
Sebagaimana
bangsa Israel, umat Allah di akhir zaman berada pada situasi yang genting, dan
harus membuat pilihan. Mungkin Anda
berkata bahawa kita tidak berada pada posisi sebagaimana orang Israel,
dikelilingi oleh berbagai jenis dan macam dewa Kanaan. Anda mungkin benar. Namun kita berada pada situasi harus membuat
pilihan. Memilih untuk lebih kokoh
mempertahankan prinsip ajaran Kristus.
Zaman sekarang ini ketika kita melihat orang kaya bertambah kaya, orang
miskin bertambah miskin; orang jahat bertambah jahat, namun orang yang baik
selalu mempunyai motive tertentu dibalik kebaikannya, serta takut akan Allah
seolah telah disepelekan. Merujuk pada
Alkitab, apa yang diamarkan oleh Paulus kepada Timotius sekarang semuanya
terjadi di zaman kita. Amaran tersebut
sebagai berikut: “Ketahuilah bahwa pada
hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya
sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri,
mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan
tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi,
tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang,
tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu,
lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (2
Timotius 3:1-5).
Sama
seperti Yosua dan orang-orang Israel,
melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bandingkan dengan: Yosua 1:16-18; Ul 30:19-20); kita harus berkali-kali memutuskan untuk
bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar
oleh orang percaya meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran,
ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh, dan penyangkalan dosa serta
kesenangan-kesenangan yang terkait dengannya (ayat Yosua 24:14-16). Lalai memilih untuk melayani dan mengasihi
Tuhan akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan (Yosua 24:20; 23:11-13).
Tentukanlah
pilihan hari ini. Pastikan bahwa Anda
dan saya menentukan pilihan yang benar dengan berpihak pada Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus. Rasul
Yohanes meninggalkn catagan penting untuk kita:
“Barangsiapa
memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak
memiliki hidup” (I Yohanes 5:12). Rasul Tuhan itu selanjutnya menulis:
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak
Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (I Yohanes 5:13).
Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah, tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada TUHAN! ***