BAIT Ministry

Sabtu, 12 April 2025

PUKAT: KEGIATAN GEREJA DI AKHIR ZAMAN

PUKAT: KEGIATAN GEREJA DI AKHIR ZAMAN

Oleh : Pdt. Bryan Sumendap

 



Di dalam Injil Matius, teristimewa di dalam pasal 13, kita temukan beberapa perumpamaan yang membuat referensi kepada Kerajaan Surga. Salah satu dari perumpamaan itu adalah Perumpamaan mengenai pukat, ayat 47-52:

47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48 Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." 52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya." 

Perumpamaan ini, sama seperti perumpamaan Gandum dan Ilalang (Mat. 13:24-30), menghindari suatu separatisme yang mencegah umat Allah untuk bergaul dengan orang-orang di dunia. Kita harus menjadi orang-orang yang berada di dalam dunia tetapi bukan dari dunia. Perumpamaan ini kadang kita baca, padahal mengandung makna begitu penting bagi orang-orang Kristen masa kini. 

Jika kita perhatikan dengan seksama, perumpamaan ini bukan berurusan dengan transisi dari baik menjadi jahat, atau sebaliknya jahat menjadi baik, tetapi menunjukkan bahwa kedua-duanya ada di dunia ini. Yesus bukan berupaya untuk menciptakan sekte Israel berdiri di atas seluruh penghuni dunia yang lain. Sebaliknya, Dia makan dengan orang-orang berdosa, agar murid-muridNya akan merobah pandangan orang tidak percaya menjadi percaya. Perumpamaan ini menunjukkan bahwa ada variasi antara kejahatan. Manusia semua adalah orang berdosa, tetapi tidak semua orang berdosa sama. 

Pada zaman Yesus, para nelayan yang mempunyai penghidupan di Laut Galilea menggunakan dua macam pukat atau jala setiap hari. Jadi orang-orang yang mendengar perumpamaan ini mengerti dengan benar artinya. Ada jala yang dilempar dari atas dan ada juga jala yang ditarik ke pantai. Melihat bahasa aslinya sagene, berarti Yesus menggunakan pukat yang ditarik ke pantai. Pukat ini biasanya cukup panjang, mempunyai pelampung di atas dan pemberat timah di bawah. Bisa ditarik antara dua perahu atau dilepas dari sebuah perahu, kemudian di tarik ke pantai. Dengan cara seperti itu, jala itu akan mengumpul apa saja yang ada di jalannya. 

Laut Galilea mempunyai 24 spesis atau jenis ikan. Seorang nelayan akan memisah-misahkan tangkapannya dan membuang ikan yang tidak bisa dimakan, atau binatang-binatang yang tidak diinginkan. Ingat hukum Yahudi mengizinkan ikan-ikan yang bersirip dan berisisik yang boleh di makan. Jadi perumpamaan ini mengumpamakan kerajaan surga seperti pukat yang di lepas di seluruh dunia dan sementara di tarik untuk penghakiman terakhir. Pada saat penghakiman, pemilah-milahan akan terjadi; malaikat-malaikat yang adalah agen-agen Allah, akan memisahkan yang jahat untuk dibinasakan dan yang baik untuk hidup kekal. 

Melihat deskripsi di atas, yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apakah pukat itu diumpamakan sebagai gereja, atau pelayanan gereja? Ya, perumpamaan ini melihat dunia kita sebagai skenario kegiatan kerajaan surga. Gereja yang menjadi persekutuan komunitas perjanjian di dalam masyarakat adalah saksi-saksi kerajaan surga. Tetapi pergerakan kerajaan mempunyai jangkauan yang lebih besar dari persekutuan orang-orang percaya saja. Pukat merupakan pengaruh total dari kerajaan surga ke masyarakat, ke dunia, mempengaruhi orang-orang untuk menerima Yesus. 

Akhirnya Yesus menutup perumpamaan ini dengan sebuah referensi yang mencakup keseluruhan seri perumpamaan di dalam pasal ini (ayat 51–52). Dia beratnya kepada murid-muridnya apa mereka mengerti semua ajaranya dan mereka menjawab, “Ya.” Kemudian Yesus merespons dengan meletakkan kepada mereka tanggung jawab misi untuk menjadi guru-guru yang akan membagikan mengenai kabar baik itu. 

Saudara-saudara yang kekasih, kita yang telah menjadi bagian dari persekutuan perjanjian di dunia ini, lebih khusus lagi warga gereja Advent, mengemban tanggung jawab itu. Tanggung jawab untuk mengabarkan kabar baik kepada mereka yang berada di sekitar kita. Untuk bersaksi kepada mereka supaya mereka bisa mengenal Yesus dan menerima Dia. Mari kita lakukan itu, kegitan bersaksi dan menginjil, agar ketika tiba saatnya memisah-misahkan hasil tangkapan pukat, kita telah berhasil mengurangi tangkapan-tangkapan kwalitas buruk tetapi meningkatkan tangkapan yang baik.  BAIT


 

0 komentar:

Posting Komentar