Oleh : Pdt. Sammy Lee
Secara singkatnya Teori Evolusi adalah: Milyardan tahun yang lalu, terjadilah ledakan
di matahari. Dari ledakan itu terpental
bagian-bagian dari matahari yang beredar diangkasa mengelilingi matahari itu
berupa gas-gas dan benda-benda lain sebagai bagian dari matahari itu. Masing-masing beredar mengelilingi sang induk
asal muasal mereka itu, yaitu matahari.
Di alam ini ada milyaran matahari yang
sekarang dikelilingi planet-planet, satelit-satelit dan meterorites serta
asteroids berjuta-juta banyaknya sekelilingnya, yang disebut gugusan Tata Surya
atau Solar System. Di gugusan galaxy,
atau bima sakti kita saja, menurut ahli bintang yang bona fide, semuanya
setuju mengatakan ada paling sedikit 100
milyard tata surya.
Sedangkan diseluruh alam, juga diperkirakan ada
sekitar 100 milyard galaxy atau bima sakti.
Nah, jangan tanyakan kepada para professor teroi
Evolusi itu bagaimana galaxies itu tercipta, atau bagaimana 100 milyard tata
surya yang ada di galaxy kita ini tercipta, pasti dia akan marah. Bukankah harus juga terjadi 100 milyard
ledakan yang menghasilkan 100 milyard tata surya itu? Mar mana buktinya ledakan-ledakan diseluruh
ala mini yang harus ada ratusan milyard jumlahnya?
Marilah kita terima saja teori sang professor itu
dengan mengatakan OK, Prof, jadi milyardan tahun yang lalu terjadi ledakan di
matahari, dan bumi kita yang asalnya sebagian dari tubuh matahari itu
terpelanting keluar, dan karena gaya tarik menarik matahari berterbangan
berputar dalam orbitnya mengelilingi pusatnya yaitu matahari. Lalu pikirkan menurut kata mereka setelah
milyardan tahun kemudian, gas dan benda padat lainnya itu yang tadinya tentu
sangat panas dan berupa cairan atau uap, mulai membeku dan menjadi seperti
keadaan planet kita ini.
Milyardan tahun kemudian dari lumpur yang sudah
dingin itu dipermukaan bumi ini, tiba-tiba muncul makhluk-makhluk yang pertama
yang sangat sederhana, microcosms, seperti trilobites, amuba dan
lain-lain. Makhluk-makhluk sederhana
yang kecil ini setelah hidup beberapa lama, mulai mengadakan mutasi dan
berkembang menjadi lebih kompleks dan sempurna.
Berkembang menjadi lebih baik dan lebih bisa bertahan dialam ini, dengan
sistim atau hukum: The Survival of the Fittest.
Jadi dari sekian banyak makhluk hidup yang sederhana pertama itu,
beberapa berkembang terus menjadi lebih baik, lebih tinggi dan lebih kompleks
dan sempurna, lebih Fit untuk bertahan.
Begitu seterusnya sehingga akhirnya kita manusia ini adalah makhluk-makhluk
yang paling Fit dan sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya, seperti leluhur
kita yang paling dekat, yaitu monyet.
Buktinya? Well, mereka telah menemukan rahang
seekor kera yang sangat mirip dengan manusia, tulang batok kepalanya ditempat
lain, satu tulang tangan dan kaki, dan beberapa gigi dan tulang-tulang
rusuknya. Bagi para professor Evolusi
itu, penemuan itu sudah cukup membuktikan teori mereka bahwa manusia itu
berkembang (evolved) dari monyet menjadi manusia.
Yang mengherankan dalam teori ini adalah, bagaimana
caranya nenek moyang kita itu, yaitu missing link diantara monyet dan manusia,
yang rahang, batok dan potongan-potongan tulang lainnya diketemukan, bisa
menentukan, dengan pola “Survival of the Fittest”, tentunya, bagaimana dia
berkembang atau develop/evolve menjadi manusia, yang sampai sekarang belum
diketemukan bukti itu bisa terjadi lagi, yaitu monyet setelah beberapa juta
tahun berubah jadi manusia.
Sampai sekarang monyet adalah monyet, binatang
bisu, bodoh dan tidak mungkin diajar menjadi seperti manusia biar dia hidup
berapa juta tahun pun dan dilatih terus.
Seekor monyet, betapa pun dilatih dan dilatih,
tidak akan pernah dapat menggunakan keyboard computer ini untuk menulis satu
lembar surat, apalagi membuat sebuah buku seperti anda dan saya.
Sebenarnya kalau teori ini benar, maka harus
diketemukan didalam penggalian arkeologi, ribuan kalau tidak jutaan,
tulang-tulang yang lengkap dari makhluk yang disebut missing link ini. Karena pasti mereka itu lebih developed,
lebih berkembang dan lebih fit untuk survive dibandingkan dengan
makhluk-makhluk lainnya yang lebih rendah dan sederhana.
Mengapa ada begitu banyak tulang-tulang monyet,
tulang-tulang anjing, fosil binatang lain, seperti kuda, buaya, ikan, bahkan
trilobites yang mereka katakan lebih sederhana dan lebih jauh dibawah susunan
perkembangan makhluk-makhluk itu sampai mencapai taraf manusia, yang bisa
diketemukan. Tapi semua tulang belulang
atau fossil itu berbeda satu dengan lainnya.
Kemana jutaan tulang atau fossil itu yang harus ada diantara dua binatang
yang berlainan diantara satu jenis atau species dengan yang lainnya. Kenapa hanya ada missing link antara monyet
dan manusia, dan hanya satu dua potong tulangnya yang tidak lengkap. Mereka hanya bisa katakan, tunggulah, nanti
juga pasti diketemukan.
Padahal binatang-binatang yang dianggap jauh lebih rendah dan sederhana itu sangat
banyak diketemukan tulang-tulang atau fosilnya.
Sekarang mari kita lihat teori Creationism atau
Penciptaan.
Secara
singkatnya Teori Creationisme atau Penciptaan adalah: Pada mula pertama ada Allah. Maka Allah menciptakan langit dan bumi dan
sekalian isinya dengan penuh kuasa, kebijaksanaan dan kasih. Dia hanya berkata dan terjadilah bumi ini dan
isinya termasuk semua makhluk, tumbuh-tumbuhan, air, udara, dan binatang serta
manusia. Semuanya menurut jenisnya,
kemudian beranak dan berkembang biak memenuhi bumi ini.
Memang terjadi ledakan juga dalam teori creationism
pada mulanya. Terjadi sebuah “big
bang”. Yaitu ketika Tuhan Allah berkat
pada mula pertamanya “hendaklah ada terang” maka terjadilah ledakan enerji yang
luar biasa, dan terciptalah terang diatas dunia ini.
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air. Berfirmanlah Allah:
"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu
dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu
malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Pada hari yang kedua terjadi ledakan lagi ketika
enerji Tuhan Allah menciptakan bentangan dan memisahkan air dengan darat. Dan demikian seterusnya sehingga hari yang
keenam dimana terjadi ledakan enerji yang paling hebat.
Sekarang yang paling menarik adalah hari keenam
dimana binatang-binatang didarat semuanya diciptakan dengan kuasa Allah dan
ledakan enerji yang tak dapat kita bayangkan hebatnya:
Dan yang lebih mengesankan lagi adalah, bahwa
manusia itu diciptakan beda dari binatang-binatang yang lainnya semua. Sebab itu manusia, lain dari binatang manapun
termasuk yang paling dianggap cerdik, dan paling menyerupai manusia, yaitu
monyet.
Mengenai perbedaan ini bisa kita baca dalam
ayat dan seterusnya:
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi."
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Jadi menurut Alkitab, alam semesta ini termasuk
binatang dan manusia, diciptakan oleh Tuhan Allah yang mahakuasa dalam tempo
enam hari, dan bukan milyardan tahun lamanya, sekitar 6000 tahun yang lalu.
Mengapa saya lebih percaya kepada Teori
Creationisme dibandingkan dengan Evoutionisme?
Karena buku-buku tentang Evolusi, sejak ditulis
pertama kalinya oleh Charles Darwin hampir 200 tahun yang lalu, telah diralat
dan diralat, ditambahkan dan dikurangi, direvisi dan direvisi, berulang kali
dan banyak kali sampai hari ini.
Tapi Alkitab yang mencatat penciptaan alam ini
sudah ada selama 3500 tahun, dan ada copy yang tertua sampai sekarang yaitu
tertulis diatas kulit binatang, dan simpin di Museum di Berlin sampai sekarang,
telah berumur paling sedikit 2200 tahun, dan disebut Gulungan-gulungan Laut
Mati (Dead Sea Scrolls), tidak pernah diralat atau direvisi sampai sekarang,
secara contentnya. Hanya kata-katanya
berubah sesuai dengan perubahan zaman dan perkembangan linguistics atau ilmu
bahasa yang digunakan manusia dan berubah sesuai dengan kemajuan zaman.
Diperlukan iman yang lebih besar untuk mempercayai
teori evolusi daripada teori penciptaan.
Narasi
dalam Alkitab ini didukung oleh kisah penciptaan dalam Al Quran, dan juga dalam
aksara Tiongkok kuno serta tulisan dari orang-orang yang dianggap nabi oleh
bangsa itu, yaitu seperti Laozi dan Konghucu, atau Confucius.
Perhatikan
tulisan Laozi yang hidup sezaman dengan nabi Daniel yaitu di tahun 500-an SM
(BC) dibawah ini:
Sesuatu
yang misterius telah terjadi, Telah berada sebelumnya langit dan bumi; didalam
kesunyian dan kehampaan, Berdiri sendiri dan tidak pernah berubah, tetap hadir
dalam gerakan yang berputar. Mungkin
Dia adalah asal mulanya berjuta-juta benda, Aku tidak mengetahui namanya.
Aku sebutkan saja Tao (Firman atau Jalan). Karena tidak ada kata-kata yang lain
yang dapat kugunakan, Aku menamakannya "Yang Mahakuasa." -- Gia
Fu Feng and Jane English, Translation of Lao Zi, Tao Te Ching (Toronto:
Vintage Books, Random House, Inc. 1989), Ch. 25, p. 25. (Dao atau Tao dalam bahasa Tionghoa adalah
“Jalan/Firman/Ajaran/Kebenaran”.
Bukankah sangat mengherankan bahwa Yesus mengaku sebagai “Jalan dan
Kebenaran dan Hidup”?
Sekarang
bandingkan itu dengan ayat Alkitab dalam Yohanes 1:1-3.
Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan. Yang terakhir, menurut para
saintis penganut teori evolusi, terjadi perkembangan atau evolusi dari makhluk
yang paling sederhana menjadi makhluk yang paling tinggi dan kompleks yaitu
manusia. Tapi tahukah anda bahwa sel-sel
pada binatang yang paling sederhana seperti amoeba atau cacing sama komplikasi
dan dahsyatnya dengan sel-sel pada binatang yang dianggap jauh lebih tinggi
dalam tingkatannya bahkan sel-sel manusia sekalipun?
Adalah
lebih mudah untuk mempercayai bahwa bagian-bagian dan onderdil dari sebuah
pesawat Boeing 747 atau Airbus 380 terjadi sendirinya akibat ledakan digudang
penyimpanan bahan-bahan logam, plastic, kulit, kain, kayu dll, dan akhirnya
salah satu tumpukannya setelah jutaan tahun berubah dengan sekonyong-konyong
jadi pesawat terbang itu.
Chromosomes
yang terdapat dalam manusia hanya 23 pasang, sedangkan dalam monyet ada 24
pasang. Dan dalam burung perkutut 39
pasang. Lebih hebat lagi dalam ikan mas
atau carp terdapat 52 pasang, dan didalam sel semacam tanaman pakis (sayur
paku) yang bernama “pakis lidah ular biludak” (adders-tongue fern atau
Ophioglossum reticulatum) terdapat 600 pasang chromosomes? Dan bahwa kondisi binatang yang lebih dekat
dengan manusia sehingga selalu dijadikan kelinci percobaan bukanlah monyet tapi
tikus?
Puji
Tuhan karena Dia menjadikan mata kita celik dan bisa melihat kuasa,
kebijaksanaan dan kasihNya menciptakan dan mengatur serta menyediakan semua
keperluan makhlukNya dialam ini. ***