Anda tidak berdaya jika terperangkap
hidup-hidup di dalam lubang gelap. Satu-satunya harapan adalah bantuan dari
luar untuk menyelamatkan anda. Sabtu, 5 Agustus, bagaikan hari kiamat bagi 33
buruh tambang di
Strategi penyelamatan adalah untuk membor lubang kecil dengan diameter 12 inci sebagai lubang inti untuk menjangkau mereka. Pada saat yang sama para buruh disuruh untuk mengungsi ke bagian yang lebih dalam lagi, mencari tempat yang lebih aman. Hari demi hari, lubang itu lebih diperbesar dengan harapan agar sebuah kapsul logam dapat dimasukkan ke dalam terowongan yang dilapisi besi untuk mengangkut para penambang itu keluar. Enam puluh sembilan hari kemudian, kapsul penyelamat mulai mengangkut para penambang itu satu-per-satu keluar. Narvaez, isteri dari salah satu penambang yang terperangkap mengungkapkan bahwa “Tuhanlah yang membantu memberi kekuatan mengatasi keraguan.”
Proses penyelamatan awalnya diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan. Tetapi berkat usaha yang gigih dari pemerintah dan para pekerja yang bekerja tanpa mengenal lelah, ‘hari kiamat’ para buruh berubah menjadi ‘hari keselamatan’ 69 hari kemudian. Setiap 12 jam, regu penyelamat mengeluarkan 8 ton batu dan tanah untuk menjangkau mereka di kedalaman lebih dari 300 meter.
Tragedi seperti ini susah untuk di hindarim, tetapi bukan berarti tidak bisa dihindari. Bagi perusahaan-perusahaan tambang yang besar mereka mempunyai begitu banyak safety measures untuk memastikan bahwa para pekerja mereka akan selamat. Berbeda dengan tambang San Esteban yang mungkin tidak memiliki safety measures yang sama karena kurang ketatnya peraturan pemerintah dan kekurangan dana untuk mengimplementasinya. Bahkan para pemilik tambang khwatir tidak bisa membayar gaji dari para buruh itu. Lebih parah lagi ketika mereka di tuntut di pengadilan oleh keluarga-keluarga dengan jumlah yang lebih dari $200 juta.
Apakah safety measures itu? Safety measures adalah semua tindakan yang diambil untuk menjaga para pekerja dari kecelakaan. Safety measures begitu penting untuk keselamatan manusia. Jika safety measures kita juga artikan sebagai alat-alat yang membantu kita agar selamat, kita harus pastikan juga bahwa kita tau menggunakan alat-alat itu. Bagi orang Kristen dewasa ini sangat membutuhkan safety measures di dalam kehidupan kita sehari-hari. Hidup di era informasi teknologi dewasa ini sangat sarat dengan pencobaan yang bisa menjerumuskan kita ke dalam perangkap yang membawa kita pada hari kiamat pribadi. Internet yang diakses melalui computer laptop, netbook, handheld seperti HP dan BB, bisa merupakan salah satu alat yang bisa membuat kita terjerumus dengan begitu banyak cara.
Pencobaan-pencobaan datang dalam berbagai
bentuk, paket dan kemasan.
Di dalam jemaat, jika terjerumus di dalam perangkap pencobaan, pribadi-pribadi itu bisa menyebabkan perputaran kehidupan berjemaat terhenti sejenak. Perkelahian bisa timbul, blok-blok terjadi dan akhirnya gereja yang bertujuan untuk “memberitakan pekabaran tiga malaikat” menjadi gereja yang “mempraktekkan akibat dari pekabaran malaikat ketiga,” menderita ‘siksa’ karena perkelahian yang bertubi-tubi sesame anggota di dalam gereja.
Jadi apakah safety measures yang eksis bagi orang Kristen dewasa ini agar menghindari perangkap pencobaan setiap hari? Tentu sebagai orang Kristen guidelines untuk safety measures terdapat di dalam Alkitab. Berjalanlah dengan firman Tuhan (Mz. 119:105) dan biarlah langkah kita diatur oleh Tuhan (Mz. 37:23) dan ingat Tuhan akan selalu menuntun kita (Yes. 58:11). Dengan diperlengkapi dengan tools diatas, orang Kristen harus berusaha meminta akal budi dari surga, berjaga-jaga, dan bertindak melawan pencobaan setiap hari.
Memang benar pada umumnya kita semua sudah
berada di dalam lubang dosa, tetapi berusahalah untuk tidak terjerumus lebih
dalam lagi berkat safety measures
yang kita praktekkan.
0 komentar:
Posting Komentar