HARI DEMI HARI LEBIH DEKAT KEPADANYA
”Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan
beribadah” – Yosua 24:15
Oleh : Willy U. Wuisan
K |
ehidupan orang Kristen merupakan suatu pertempuran dalam sebuah perjalanan. Dalam peperangan ini tidak ada kelepasan; usaha harus diadakan secara terus menerus dan tetap dipertahankan. Seorang yang memiliki hubungan yang tetap dengan Allah, yaitu persahabatan dan ikatan yang didasarkan kepada kesetiaan dari hari ke hari, ia akan membiarkan Allah menuntun hidupnya kepada kehidupan yang lebih tinggi, kita berada dalam keadaan antara kita bergantung sepenuhnya kepada diri sendiri.
Setan terus menerus berusaha untuk menarik perhatian kita agar kita jangan tetap bersandar sepenuhnya kepada kuasa Allah. Pada saat kita mulai bergumul melawan Setan dengan kekuatan sendiri, saat kita mulai memperhatikan bagaimanakah tingkah laku perbuatan kita, perhatian kita dialihkan dari Yesus, dan putuslah ketergantungan kita kepada kuasaNya.
Bila kita memilih untuk memiliki hubungan yang tetap dengan Yesus, arah hidup kita menuju keatas. Tuhan yang mengendalikan hidup kita, menuntun kita sedapat mungkin untuk tinggal dan bersandar kepada kuasaNya setiap waktu. Tetapi, sementara kita bertumbuh, ada saatnya di mana kita memandang kepada Yesus, dan ada saat di mana kita berpaling dari Yesus dan memandang kepada diri kita sendiri atau kepada orang-orang di sekeliling kita, boleh jadi situasi ini terjadi di dalam satu hari yang sama.
Namun, Tuhan tidak menghakimi kita berdasarkan perbuatan baik atau salah yang sekali-sekali kita lakukan. Ia melihat arah perjalanan hidup kita. Jika dengan senang hati kita memilih untuk menempatkan diri di bawah pengendalianNya dengan mengembangkan hubungan dengan Dia dari hari ke hari, Ia akan memimpin kita agar berserah sepenuhnya kepada KuasaNya setiap waktu. Pertumbuhan di dalam kehidupan Kristiani pada dasarnya adalah belajar untuk tetap bersandar kepada Yesus secara lebih konstan dari hari ke hari.
Sebagaimana banyak pilihan-pilihan dalan hidup ini, dihadapan kita juga terbentang pilihan, kepada siapakah kita akan beribadah serta menyerahkan hidup kita untuk dikendalikan.
Pada
hari Sabat ini apakah kita semua sudah menyadari bahwa hidup kita
hari demi hari lebih dekat kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali?. Biarlah
kita hidup seperti Yosua yang menyatakan: ”Tetapi aku dan seisi rumahku memilih
untuk beribadah kepada Tuhan”
0 komentar:
Posting Komentar