BAIT Ministry

Sabtu, 29 Maret 2025

Tanya Jawab : Ulatnya Tak Akan Mati

 

ULATNYA TAK AKAN MATI

Oleh : Pdt. Ronell Mamarimbing

 


Pertanyaan:

 

Apakah maksud dari pernyataan “ditempat itu ulatnya tak akan mati” dalam Markus 9:44, 46, 48?

 

Jawaban:

Kalimat “ditempat itu ulatnya tak akan mati” adalah sebuah kalimat kiasan/ibarat yang dipakai oleh penulis kitab Markus merujuk kepada Lembah Hinnom yang disebelah barat dan selatan Yerusalem di zaman tersebut. Dilembah inilah orang-orang kafir mengurbankan anak-anak mereka kepada  ilah Melek, atau Molokh, dewa sembahan bangsa Amon (Imamat 18:21; 22:2-5; Yesaya 32:35) dengan lewat membakar kurbannya hidup-hidup.  Tempat inilah yang kemudian orang-orang Yahudi namakan “Gehena” untuk menggambarkan keberandaan neraka itu (New Standard Dictionary, p 426).

              

Dilembah inilah segala sesuatu yang menjijikan di bawah, termasuk mayat atau anggota tubuh dari binatang yang mati, untuk dibakar.  Adakalanya tubuh binatang itu tidak habis terbakar semuanya oleh karena api yang dinyalakan ditempat terbuka tersebut cepat padam. Bahkan beberapa bagian dari tubuh mayat tersebut tidak sepenuhnya kena api. Bagian-bagian inilah yang segera lalat, dan menghasilkan belatung dan segala jenis ulat yang memakan habis bagian yang tak terbakar tersebut.  Jadi dengan melalui dua agent cara menghancurkan, api dan ulat, setiap mayat akan binasa, berobah bentuk, dan tak dikenali lagi.

              

Demikianlah yang akan terjadi bagi mereka yang menolak panggilan keselamatan itu. Semua orang jahat akan dibinasakan dengan api, dan orang mati tidak tau dan tidak akan mencari tahu cara bagaimana mereka mati. Yang pasti, kebinasaan orang-orang jahat disebabkan oleh penolakan mereka terhadap karunia Kasih Penebusan Yesus Kristu yang telah disampaikan lewat injil kekal ALLAH itu. 



0 komentar:

Posting Komentar