BAIT Ministry

Sabtu, 08 Maret 2025

YESUS KRISTUS, RAJA DAMAI

 

YESUS KRISTUS, RAJA DAMAI

Oleh: Pdt. Drs. Reinhold Kesaulya, MPH

 Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

 

D

amai adalah hal yang banyak dicari namun juga sukar dimengerti, Kebutuhan terbesar dunia ialah kedamaian. Para pemimpin, politikus dan diplomat mencurahkan seluruh usaha mereka untuk kedamaian. Tetapi sejarah membuktikan kesia-siaan mereka. Seorang ahli sejarah Perancis memperkirakan bahwa 15 abad sebelum Kristus sampai AD telah terjadi 3.130 tahun peperangan sedangkan tahun-tahun damai hanya 227 tahun. Berarti dunia mengalami 13 tahun perang berbanding 1 tahun damai.

Saat ini kehancuran oleh senjata nuklir menjadi momok bagi manusia. Peperangan berikut akan membuat perhitungan bahwa mereka yang mati dihitung secara unit dengan jutaan mayat. Senjata pembunuh diperkenalkan USA di perang Afganistan yaitu: bom dengan daya bunuh menghabiskan oxigin. Manusia bukan saja mati dikoyak bom dan senjata nuklir, tetapi juga mati terkoyak watak/tabiat.

Rasa takut menghantui semua orang. Rasa takut di jaman kelahiran Yesus belum sehebat sekarang.  Orang tidak bisa tidur memikirkan masa depan. Takut jatuh miskin, takut apa yang akan di makan, di pakai esok, takut ditinggal kekasih/sahabat, takut tua, takut gaji dipotong, dll. Ada berbagai phobia: Claustro (tertutup); zoo (binatang); hydro (air); acro (tinggi). Takut kedatangan Yesus.

Lukas 2:13,14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Amos 5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang! 5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia! 5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

”The heart of the problem is the problem of the heart”.  Inti/hati masalah adalah masalah hati. Jadi kedamaian itu bukan sesuatu yang terdapat di luar tetapi di dalam hati. “When the going gets tough, the tough gets going” (Bila keadaan menjadi semakin sukar, maka yang ulet/kuat tetap maju). Mengapa? Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Sebagai Raja Damai, Yesus menanamkan kedamaianNya dalam 3 hubungan utama.

(1) Berdamai dengan Tuhan melalui pengantaraan Yesus. Dosa adalah penyebqb perpecahan dan memisahkan kita dari Tuhan.

Yesaya 59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

(2) Yesus memampukan kita memiliki kedamaian dalam hati.

Yesaya 26:3 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.

Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Roma 7:21-25 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.


(3) Berdamai dengan semua orang.

Markus 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Damai menghasilkan sukacita.  (1) Pilipi 1:3,4 Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. (2) Pilipi 1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita, (3)  Pilipi 1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, 5T 745 (1889) ”Kalau sekarang kita tidak mendapatkan kesenangan di dalam merenungkan perkara2 semawi; jika kita tidak menaruh minat untuk mencari pengetahuan akan Allah, tidak merasa senang memandang tabiat Kristus; kalau kekudusan tidak mempunyai penarikan bagi kita – maka kita merasa pasti bahwa pengharapan kita akan surga adalah sia-sia. Penyesuaian yang sempurna dengan kehendak Allah merupakan tujuan luhur yang harus tetap ada di hadapan orang Kristen. Dia akan senang berbicara tentang Allah, tentang Yesus, dan tentang rumah kebahagiaan dan kemurnian  yang Kristus telah sediakan bagi mereka yang mengasihiNya. Merenungkan perkara2 ini, bilamana jiwa bersukaria akan jaminan Allah yang membahagiakan itu, yang rasul itu lukiskan sebagai menikmati ”kuasa dunia yang akan datang.”

Lukas 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." 2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

Ketika Yesus lahir, Ia lahir di kandang binatang, Ia tidak tinggalkan tanggal kelahiranNya, Ia tidak punya rumah, tidak menulis sebuah buku pun, mati untuk dosa kita, dikuburkan di kubur Yusuf dari Arimatea Yesus pada umur 12 tahun dalam bait Allah. Lukas 2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Yesus dibaptis, berpuasa dan dicobai, ditolak di Nazareth, menyembuhkan, memberi makan, membangkitkan anak Yairus, anak perempuan janda di Nain, dan Lazarus. Yesus mengajar dan memberitakan Injil. Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."

Yesus meredakan angin ribut, mengusir roh jahat dari manusia, mengampuni perempuan yang berbuat jahat, mengutus 12 murid & 70 muridNya, mengajarkan dan menghidupkan kerendahan hati seorang pemimpin, memberi teladan berdoa, menyucikan Bait Allah, mengajarkan tentang membayar pajak, menasihatkan supaya berhaga-jaga, menetapkan dan mengikuti Perjamuan Kudus, di taman Getsemane, dikhianati dan ditangkap, diadili, dijatuhi hukuman mati, disalibkan, dikuburkan, bangkit dengan jaya dan naik ke Surga.

”Pilipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Dialah Yesus sang Raja Damai, Yesus yang merendahkan diriNYA menjadi manusia dan membawa damai dan keselamatan bagi kita manusia. ***


0 komentar:

Posting Komentar