BAIT Ministry

Sabtu, 31 Juli 2021

AYUB dan KESETIAAN

 

Pdt. Ted Jones Lauda Woy

 

      Mana yang anda lebih suka, hujan atau panas?  Mungkin jawaban saya dan anda tidak terlalu berbeda jauh; yaitu lebih baik panas dari pada hujan. Yah, jawaban itu sudah menjadi jawaban klasik.

      Ada orang berkata oh disana ada satu tempat yang menyenangkan, diantara pegunungan dan lautan pasifik.  Disana setiap hari mendapatkan cahaya matahari 100%.  Anda dapat melihat badai yang jauh di laut, tetapi cahaya matahari tetap bersinar di tempat itu. Apakah anda ingin tinggal disana? Bagi saya tidak.  Karena tempat itu walaupun bersih tetapi merupakan padang pasir tampa mata air.  Tidak ada yang tumbuh disana.

      Yah, kita meinginkan cuaca yang sempurna.  Kita menginginkan kehidupan yang kesusahan dan tanpa perasaan sakit.  Tapi saudaraku, firman Tuhan melalui Rasul Petrus berkata, “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagi ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.  Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNYa. (1 Pet. 4:12-13)

      Apakah kita pernah merasakan perasaan yang sama seperti Ayub?  Menghadapi kesusahan yang hebat?


Tapi sebelumnya mari kita lihat lebih dekat akan Ayub:


1. Ayub adalah orang yang benar

      Ayub adalah orang yang benar. Kita bisa lihat itu dalam Ayub 1:1, “Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjahui kejahata.”


2. Ayub adalah orang yang kaya

      Ayub adalah kaya dalam hal karakter, kaya dalam hal keuangan.  Memiliki anak-anak yang hebat.  Dia adalah orang yang terkaya dari semua orang di sebelah timur (1:3).


3. Ayub adalah orang yang suka berdoa

      Didalam Ayub 1:5, “Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya:”mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.”  Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.” 


      Dia menjadi Imam untuk keluarganya.  Kerohanian keluarga sangat terjaga.

      Hal-hal yang indah ini mendapatkan tantangan di dalam keluarga Ayub.  Peristiwa yang menakutkan menimpa keluarga yang berbahagia ini.  Setan datang dengan ganasnya mau mengalahkan kesetian Ayub kepada Allah.  Dia kehilangan anak-anaknya, dia kehilangan kekayaannya, dan terisolir dari dunia social.

      Tetapi apa hasil dari usaha setan:

1.        Ayub tetap orang benar dihadapan Allah.  Walaupun peristiwa yang menyakitkan dia tidak marah kepada Allah.

2.        Ayub tetap orang kaya.  Walaupun semua kekayaanya hilang tapi semuanya itu terganti melebihi apa yang dia miliki sebelumnya (42:12).

3.        Ayub tetap orang yang suka berdoa. (42:7-10)  Ayub juga mendoakan teman- temannya.  Dan doanya didengar oleh Allah.

      Saudara-saudari ku yang kekasih didalam Yesus Kristus, pengalaman yang dirasakan Ayub mungkin sudah pernah kita alami atau mungkin belum pernah kita alami.  Tetapi yang penting disini adalah apakah kita akan tetap kokoh sama seperti Ayub?  Ketika peristiwa seperti itu menimpa kita.

      Ingat Tuhan Yesus sangat mengasihi kita, Dia menginginkan kita untuk selalu mengandalkan Dia didalam segalah sesuatu. Mari kita berkata sama seperti Rasul Paulus didalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaKu.”  Ayub sudah menang kita pun pasti menang di dalam Yesus. Amin

 


0 komentar:

Posting Komentar