BAIT Ministry

Rabu, 14 Juli 2021

Luka Bakar

 


dr. Harold Manueke

 

Luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit dan atau jaringan di bawahnya karena perubahan suhu yang ekstrim, bisa disebabkan oleh fisik seperti api, benda, cairan, uap panas, aliran listrik, petir, radiasi bahkan es maupun bahan-bahan kimiawi berupa asam dan basa kuat. Pengalaman sehari-hari adalah terkena minyak panas saat masak, tersiram air panas, kaki terkena knalpot motor, tersengat listrik, dan lain sebagainya.

Ada 4 hal penting yang harus diperhatikan saat terjadi luka baker yaitu penyebabnya, derajatnya, luasnya dan lokasinya, karena berkaitan dengan penanganannya. Penyebab harus dipastikan apakah oleh benda panas, listrik, ledakan, atau kimiawi karena masing-masing memberi pola kerusakan tersendiri. Derajat kerusakan secara sederhana dibedakan sebagai berikut : Derajat 1 apabila hanya tampak perubahan warna kemerahan di disertai rasa nyeri di seluruh area cedera. Derajat 2 apabila terjadi perubahan warna kemerahan disertai lepuhan, terasa amat nyeri di seluruh area cedera. Derajat 3 apabila berwarna putih kelabu/kehitaman yang nyerinya hanya di pinggiran, sedang area tengahnya sudah tidak terasa nyeri.  Untuk luasnya, dinyatakan dalam bentuk persentasi luas tubuh, dapat dihitung secara cepat, sederhana dan bisa berlaku umum yakni dengan memperhitungkan luka seluas telapak tangan korban senilai 1%. Lokasi seperti tangan kaki, dada, ketiak, selangkangan, wajah, leher, kemaluan perlu mendapat pengawasan medik.

 

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

KECELAKAAN PADA PERTOLONGAN PERTAMA

1.  Dinginkan daerah luka bakar dengan air bersih selama 10 – 20 menit (penyebab kimiawi harus lebih lama)  segera setelah kejadian.

Kerusakan jaringan akibat suhu ekstrim terus berlanjut dalam 1 jam pertama walau kontak dengan penyebab telah diputuskan. Perambatan kerusakan harus dihentikan dengan cara mendinginkan luka bakar dengan air, baik dengan cara mencelupkan, menyiram, mengalirkan, maupun mengompres (kecuali luka bakar luas).

2.  Lepaskan aksesoris (cincin, jam tangan, gelang dan sejenisnya) di sekitarnya dan pakaian seperlunya.

Reaksi radang yang terjadi sebagai respons terhadap cedera bisa menimbulkan pembengkakan, bukan saja dilokasi cedera tetapi juga disekitarnya. Aksesoris di sekitarnya dapat menimbulkan penekanan terhadap jalur aliran darah dan saraf saat pembengkakan terjadi. Selain itu, dapat memperburuk cedera dan juga sebagai sumber infeksi jika terjadi luka terbuka.

3.  Segeralah cari bantuan medik jika ditemukan keadaan-keadaan sebagai berikut :

a.        Semua luka bakar yang mengenai wajah, leher, alat kelamin, tangan dan kaki, ketiak, selangkangan,

b.        Semua luka bakar derajat 3

c.        Luas luka bakar derajat 2 lebih dari 1%

d.        Luas luka bakar derajat 1 lebih dari 5%

e.        Luka bakar dengan derajat bervariasi

f.         Luka bakar akibat sengatan listrik tegangan tinggi.

4.  Setelah dipastikan ringan (tidak masuk salah satu dari poin 3), jaga kebersihan dan keutuhan kulit. Gunakan obat peredam sakit jika perlu

Kurangi rasa sakit dengan obat anti radang seperti parasetamol. Cream pelindung sengatan matahari juga dapat digunakan karena luka bakar amat sensitif. Penggunaan cream antibiotik dapat digunakan jika disertai luka terbuka dan sebaiknya dengan resep dokter.

 

1.    Segera mengoles dengan salep, pasta gigi, minyak dan sejenisnya.

Mengoles salep, minyak dan sejenisnya pada lokasi luka bakar segera setelah kejadian adalah tindakan yang salah karena kerusakan jaringan justru akan terus menyebar. Selain itu, petugas medik harus membersihkan olesan tersebut sebelum dilakukan penanganan definitif.

2. Dibalut dengan kain yang tidak steril

     Balutan yang tidak steril justru akan menjadi sumber infeksi pada kulit yang telah kehilangan daya perlindungannya akibat kerusakan jaringan.

      Selain itu, balutan yang melekat langsung pada jaringan yang rusak akan menyatu dengan jaringan yang sedang melakukan proses penyembuhan, sehingga saat balutan diangkat, ada jaringan kulit yang akan ikut terangkat. Pembalutan sebaiknya dilakukan dengan prosedur medik.

3. Menusuk lepuhan yang masih utuh

     Lepuhan tertutup bersifat steril, cairannya akan terserap kembali oleh tubuh, sedangkan jaringan rusaknya akan terganti dengan jaringan baru pada saatnya nanti. Menusuk lepuhan berarti membuka kontak jaringan cedera dengan udara luar yang terkontaminasi kuman sehingga bisa menyebabkan infeksi. Meski demikian, lepuhan yang telah pecah perlu dikeluarkan jaringan matinya dan sebaiknya dilakukan sesuai prosedur medik, jangan melakukan sendiri.

4. Menganggap sepele luka bakar di lokasi rawan komplikasi.

     Luka bakar pada wajah, leher, dada, alat kelamin dan tangan, ketiak, selangkangan,  memiliki ancaman sumbatan jalan napas, saluran kencing, kemandulan, amputasi, kelumpuhan alat gerak, infeksi sistemik, dan lain-lain sehingga perlu diawasi secara medik.***

 


0 komentar:

Posting Komentar