Luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit dan atau
jaringan di bawahnya karena perubahan suhu yang ekstrim, bisa disebabkan oleh
fisik seperti api, benda, cairan, uap panas, aliran listrik, petir, radiasi
bahkan es maupun bahan-bahan kimiawi berupa asam dan basa kuat. Pengalaman sehari-hari
adalah terkena minyak panas saat masak, tersiram air panas, kaki terkena
knalpot motor, tersengat listrik, dan lain sebagainya.
Ada 4 hal penting yang harus diperhatikan saat terjadi
luka baker yaitu penyebabnya,
derajatnya, luasnya dan lokasinya, karena berkaitan dengan penanganannya.
Penyebab harus dipastikan apakah oleh benda panas, listrik, ledakan, atau
kimiawi karena masing-masing memberi pola kerusakan tersendiri. Derajat
kerusakan secara sederhana dibedakan sebagai berikut : Derajat 1 apabila hanya
tampak perubahan warna kemerahan di disertai rasa nyeri di seluruh area cedera.
Derajat 2 apabila terjadi perubahan warna kemerahan disertai lepuhan, terasa
amat nyeri di seluruh area cedera. Derajat 3 apabila berwarna putih
kelabu/kehitaman yang nyerinya hanya di pinggiran, sedang area tengahnya sudah
tidak terasa nyeri. Untuk luasnya,
dinyatakan dalam bentuk persentasi luas tubuh, dapat dihitung secara cepat,
sederhana dan bisa berlaku umum yakni dengan memperhitungkan luka seluas
telapak tangan korban senilai 1%. Lokasi seperti tangan kaki, dada, ketiak,
selangkangan, wajah, leher, kemaluan perlu mendapat pengawasan medik.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN |
KECELAKAAN PADA PERTOLONGAN PERTAMA |
1.
Dinginkan daerah luka
bakar dengan air bersih selama 10 – 20 menit (penyebab kimiawi harus lebih
lama) segera setelah kejadian. Kerusakan jaringan akibat suhu ekstrim terus berlanjut
dalam 1 jam pertama walau kontak dengan penyebab telah diputuskan. Perambatan
kerusakan harus dihentikan dengan cara mendinginkan luka bakar dengan air,
baik dengan cara mencelupkan, menyiram, mengalirkan, maupun mengompres
(kecuali luka bakar luas). 2.
Lepaskan aksesoris
(cincin, jam tangan, gelang dan sejenisnya) di sekitarnya dan pakaian
seperlunya. Reaksi radang yang terjadi sebagai respons terhadap
cedera bisa menimbulkan pembengkakan, bukan saja dilokasi cedera tetapi juga
disekitarnya. Aksesoris di sekitarnya dapat menimbulkan penekanan terhadap
jalur aliran darah dan saraf saat pembengkakan terjadi. Selain itu, dapat
memperburuk cedera dan juga sebagai sumber infeksi jika terjadi luka terbuka. 3.
Segeralah cari bantuan
medik jika ditemukan keadaan-keadaan sebagai berikut : a.
Semua luka bakar yang mengenai wajah, leher, alat kelamin,
tangan dan kaki, ketiak, selangkangan, b.
Semua luka bakar derajat 3 c.
Luas luka bakar derajat 2 lebih dari 1% d.
Luas luka bakar derajat 1 lebih dari 5% e.
Luka bakar dengan derajat bervariasi f.
Luka bakar akibat sengatan listrik tegangan tinggi. 4.
Setelah dipastikan
ringan (tidak masuk salah satu dari poin 3), jaga kebersihan dan keutuhan
kulit. Gunakan obat peredam sakit jika perlu Kurangi
rasa sakit dengan obat anti radang seperti parasetamol. Cream pelindung
sengatan matahari juga dapat digunakan karena luka bakar amat sensitif.
Penggunaan cream antibiotik dapat digunakan jika disertai luka terbuka dan
sebaiknya dengan resep dokter. |
1.
Segera mengoles dengan
salep, pasta gigi, minyak dan sejenisnya. Mengoles
salep, minyak dan sejenisnya pada lokasi luka bakar segera setelah kejadian
adalah tindakan yang salah karena kerusakan jaringan justru akan terus
menyebar. Selain itu, petugas medik harus membersihkan olesan tersebut
sebelum dilakukan penanganan definitif. 2. Dibalut dengan kain yang tidak steril Balutan yang tidak steril justru
akan menjadi sumber infeksi pada kulit yang telah kehilangan daya
perlindungannya akibat kerusakan jaringan. Selain itu,
balutan yang melekat langsung pada jaringan yang rusak akan menyatu dengan
jaringan yang sedang melakukan proses penyembuhan, sehingga saat balutan
diangkat, ada jaringan kulit yang akan ikut terangkat. Pembalutan sebaiknya
dilakukan dengan prosedur medik. 3. Menusuk lepuhan yang
masih utuh Lepuhan
tertutup bersifat steril, cairannya akan terserap kembali oleh tubuh,
sedangkan jaringan rusaknya akan terganti dengan jaringan baru pada saatnya
nanti. Menusuk lepuhan berarti membuka kontak jaringan cedera dengan udara
luar yang terkontaminasi kuman sehingga bisa menyebabkan infeksi. Meski
demikian, lepuhan yang telah pecah perlu dikeluarkan jaringan matinya dan
sebaiknya dilakukan sesuai prosedur medik, jangan melakukan sendiri. 4. Menganggap sepele
luka bakar di lokasi rawan komplikasi. Luka bakar
pada wajah, leher, dada, alat kelamin dan tangan, ketiak, selangkangan, memiliki ancaman sumbatan jalan napas,
saluran kencing, kemandulan, amputasi, kelumpuhan alat gerak, infeksi
sistemik, dan lain-lain sehingga perlu diawasi secara medik.*** |
0 komentar:
Posting Komentar