Ai Sion, pembawa kabar
baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik,
nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut!
Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
Didalam NKJV, seruan ini
diterjemahkan menjadi "Behold your God!", atau "Tengoklah, itu
Allahmu!" Kata 'tengoklah' lebih bermakna dan mengandung suatu
penekanan yang besar, dibandingkan dengan hanya 'lihatlah', karena disertai pemusatan
pandangan dan perhatian, dan bukan hanya asal membuka mata untuk memandang
sesuatu objek saja. Seruan ini begitu mengesankan kepada Yohanes Pembaptis yang
jelas sangat rajin merenungkan kitab nabi Yesaya yang amat mempengaruhi
hidupnya. Ini terbukti ketika orang-orang Yahudi datang menanyakan
siapakah dia, Yohanes Pembaptis mengutip ayat-ayat dalam Yesaya 40, yang
merupakan permulaan dari bagian kedua buku Yesaya itu yang dalam KJV
diberikan judul: "Promulgation of the gospel" dan dalam bahasa
Indonesia sebagai "Berita kelepasan", yang mungkin lebih tepat kalau
kita terjemahkan dengan "Deklarasi Kabar Baik Kelepasan".
Ini rupanya sangat
berkesan dalam benak Yohanes Pembaptis sehingga ketika Yesus muncul lagi
keesokan harinya setelah dibaptiskan olehnya di Sungai Yordan, dia segera
berseru dengan menggunakan kata yang sama: "Tengoklah Anak Domba
Allah!". Seruan ini telah menyebabkan Yesus mendapatkan empat
muridNya yang pertama, dan 2 diantaranya adalah murid yang paling setia
dari Yohanes Pembaptis sendiri, yaitu Yohanes dan Andreas.
Murid Yohanes
Pembaptis yang paling dekat, Yohanes juga namanya, sangat terkesan dengan
penekanan kata dari mentornya itu, sehingga dia menggunakan ungkapan yang sama
ketika mencatat peristiwa itu dalam Yohanes pasal 1 dan juga dalam suratnya 1
Yohanes 3:1, dimana dia mengundang kita untuk "menengok" (KJV,
"to behold") kasih Allah yang mengagumkan sekali.
Dalam Injil Yohanes
ada paling sedikit 7 kali rasul yang kekasih itu merengutkan perhatian kita
kepada apa yang dibuat Yesus untuk membuktikan bahwa Yesus dari Nazaret itu
pastilah tidak lain dari Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia.
1.
Dalam pasal pertama Injilnya, Yohanes menarik perhatian kita kepada fakta
bahwa Yesus itu pastilah Allah karena hanya Allah saja yang sanggup
membaca isi hati manusia seperti yang terjadi dalam peristiwa
dipanggilnya murid yang keenam yaitu Natanael. (Yohanes 1:43-51).
Natanael begitu berkesan dengan kenyataan ini, sehingga dia berseru dengan
suara nyaring, penuh keheranan tapi pasti: "Rabi, Engkau Anak Allah,
Engkau Raja orang Israel!"
Yesus menjawab kepada
Natanael: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau dibawah pohon
ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar
dari pada itu." Dan benar, Natanael bersama rekan-rekannya para
rasul yang lain kemudian telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri,
perkara-perkara besar yang dilakukan Yesus dari Nazaret itu yang
meyakinkan mereka bahwa Dialah yang sudah muncul dalam mimpi Yakub sebagai
TUHAN Allah yang mahakuasa, Allahnya Abraham, Isak dan Yakub, dan semua orang
yang mau percaya dan menerima Dia. (Kejadian 28:10-22).
2.
Bukti
kedua bahwa Yesus adalah tidak lain dari TUHAN Allah sendiri ada tercatat dalam
Yohanes 2:1-11. Disini Yesus telah mengubahkan wujud air jernih
biasa menjadi air anggur yang lebih lezat dari yang diminum hadirin
dalam pesta perkawinan di Kana, kendatipun semuanya telah minum
sepuas-puasnya dalam pesta yang sudah berlangsung entah berapa hari itu.
Dan tentu saja yang paling banyak minum adalah si pemimpin pesta itu
sendiri, yang tetap juga serta merta, secara instan, merasakan perbedaan
yang menyolok dengan air anggur yang sebelumnya dia kecap sampai pada saat
itu. Memang dalam Alkitab ini disebutkan sebagai mujizat yang pertama,
tapi kita dapat melihat dengan tegas bagaimana fakta bahwa Yesus bisa melihat
Natanael ketika masih berada dalam jarak begitu jauh di kampungya, meyakinkan
dia bahwa sesungguhnya Dia adalah Anak Allah, dan inipun ditekankan oleh Yesus,
bahwa Natanael akan melihat tanda-tanda yang lainnya yang lebih besar lagi.
3.
Bukti
ketiga dicatat dalam Yohanes 4:43-54, dimana Yesus menyembuhkan
anak dari pegawai istana di Kapernaum dengan secara remote, atau
penyembuhan jarak jauh. Hanya Allah yang dapat berbuat seperti itu.
4.
Bukti
keempat bahwa Yesus adalah Allah, kita bisa baca dalam Yohanes 5:1-47, dimana
Yesus menyembuhkan seorang yang sudah lumpuh selama 38 tahun di pinggir
kolam Betesda, yang sudah putus asa.
5.
Bukti
kelima bahwa Yesus adalah Allah, dikisahkan oleh Yohanes dalam Yohanes
6:1-21. Yesus memberikan makan kepada 5000 orang paling sedikit, dari bekal
anak kecil 5 roti dan 2 ekor ikan, sehingga kenyang dan masih tersisa 12 bakul
penuh. Ini menyebabkan orang banyak hampir
menobatkan Yesus menjadi Raja secara paksa. Kisah ini digabungkan dengan
bonus mujizat: Yesus berajalan diatas air yang bergelora mendapatkan
murid-muridNya yang ketakutan. Saya katakan bonus, karena tidak sehebat
mujizat sebelumnya dalam mencetuskan respon publik yang begitu hebat sebelunya.
6.
Bukti keenam bahwa Yesus tidak mungkin adalah manusia biasa melainkan
Allah sendiri, adalah ketika Dia menyembuhkan orang buta sejak dari
lahir sehingga mengakibatkan kehebohan yang besar diantara orang-orang
Farisi. Yohanes 9:1-21.
7.
Bukti ketujuh yang tak dapat dibantah bahwa Yesus pasti adalah Allah,
dilaporkan oleh Yohanes dalam Yohanes 11:1-57, ketika Dia membangkitkan
Lazarus yang sudah mati empat hari, sudah busuk dan berada didalam kubur.
Kecuali Yesus adalah gila
maka hanya Allah yang berani berkata: Akulah kebangkitan dan hidup, barangsiapa
percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya." (Yohanes
11:25,26).
Dalam doa Tuhan Yesus sebelum kematianNya
dan sebelum Dia naik kesorga, diabadikan dalam Yohanes 17, Yesus
mengucapkan: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang
telah Engkau utus." (Yohanes 17:3).
Inilah tugas
utama dan tunggal kita: Menjadi saksi Yesus yang sejati kepada dunia, bahwa Dia
adalah satu dengan BapaNya, dan bahwa Dia adalah Allah yang Mahakuasa, Pencipta
langit dan bumi, satu-satunya yang boleh disebut Juruselamat Dunia, dan yang
akan kembali sebagai Hakim Yang Adil , dan kemudian memerintah selamanya
sebagai Raja diatas segala raja, dan Tuhan diatas segala tuan.
Pengetahuan lainnya betapa pun tingginya, hebatnya dan mengagumkannya
didunia ini, diluar dari pengetahuan ini tidak akan memberikan kehidupan.
Hosea
4:6 berbunyi: "UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah, karena engkaulah
yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku."
Dan
dalam Yeremia 9:23, Tuhan menghimbau kepada kita: "Janganlah orang
bijaksana bermegah karena kekbijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah
karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi
siapa yang maua bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia
memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menjunjukkan kasih seetia,
keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah
firman TUHAN.
Saudara-saudaraku
sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus dan saya juga, Tengoklah Allahmu! Dan
belajar kenallah lebih baik dengan Dia! Bukan hanya mengetahui segala
sesuatu tentang Dia saja, tapi menengok, meniru dan berubah menjadi sama dengan
Dia. Jangan buang waktu dengan buku-buku, majalah, musik, tayangan TV dan
acara-acara lainnya yang tidak bermanfaat untuk menjaminkan perubahan dan
pembaharuan hidup sehingga menyerupai Dia.
***
0 komentar:
Posting Komentar