dr. Marthin Walean, SpOG
Banyak wanita yang menemukan dirinya mengidap penyakit pada organ kewanitaan
mereka. Penyakit tersebut bervariasi dari yang ringan sampai berat dan dapat
dideteksi secara dini. Bila dapat dideteksi secara dini banyak hal yang dapat
dilakukan untuk kelangsungan hidup. Yang sangat disesalkan penyakit yang
ditemukan pada wanita tersebut sangat sering sudah pada stadium lanjut.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Penyakit seberat apapun dapat
dihindari dengan pencegahan sejak dini, termasuk penyakit khas wanita. Penyakit-penyakit ini perlu diwaspadai karena kerap berujung pada kematian.
Namun wanita
perlu mengetahui waktu yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan
tersebut. Tes kesehatan yang dilakukan pada saat yang tidak tepat akan
menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Dalam hal ini, pemeriksaan dini akan
selalu lebih baik.
1. PAP’S SMEAR
Pada tahun 1928 Dr. George Papanicolaou,
dokter yang pertama kali menganjurkan suatu sistem pemeriksaan dini kanker
leher rahim, menemukan cara yang mudah dan efektif untuk mendeteksi kanker
melalui pemeriksaan lendir atau getah di dinding vagina. Pemeriksaan ini
disebut pap’s smear.
Sebenarnya pemeriksaan pap’s smear sangat
mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit, prosesnyapun hanya berlangsung beberapa
menit, dan dalam waktu satu minggu hasilnya sudah dapat diketahui. Tidak hanya itu, pemeriksaan pap’s smear
relatif murah dibandingkan dengan pendeteksian kanker lain. Namun meski sangat
besar manfaatnya, banyak wanita yang tidak pernah melakukan pemeriksaan ini.
Setiap wanita yang sudah pernah
berhubungan intim seharusnya melakukan pemeriksaan pap’s smear secara berkala, dianjurkan setahun sekali.
Namun, bagi wanita yang berisiko tinggi terkena kanker leher rahim, sebaiknya
melakukannya setiap enam bulan. Yang tergolong kelompok tersebut meliputi
wanita yang mengidap penyakit menular seksual (misalnya: gonorrhoea, syphilis,
chlamydia), human papiloma virus, adanya riwayat keluarga yang terkena kanker,
memulai hubungan seks di usia kurang dari 20 tahun, perokok, atau yang
melakukan hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan, menggunakan pil KB
atau IUD dalam jangka waktu lama dan wanita yang lahir dari ibu yang sering
mengkonsumsi alkohol saat mengandung.
Untuk melakukan pemeriksaan pap’s smear,
anda perlu melakukannya disaat yang tepat, dan dengan persiapan khusus. Hindari
penggunaan antiseptik vagina sebelum pemeriksaan. Sssstt….dokter sudah terbiasa
dengan organ intim ini, oleh karena itu anda tidak perlu malu. Selain itu,
jangan melakukan hubungan intim setidaknya 3 hari sebelum pemeriksaan, karena
dapat mengaburkan hasil pemeriksaan.
Dari hasil pap’s smear dapat diketahui ada tidaknya sel-sel yang
tidak normal. Jika ada, anda akan diminta melakukan pemeriksaan ulangan atau
pemeriksaan lanjutan dengan kolposkopi (alat seperti mikroskop yang bisa diatur
pembesaran dan cahayanya untuk melihat mulut rahim). Kolposkopi digunakan untuk
mengetahui hal yang lebih pasti. Jika terdapat infeksi maka dilakukan perawatan
agar tidak menjadi parah.
Saat ini pelayanan pemeriksaan pap”s smear
dapat dilakukan di berbagai rumah sakit, bahkan di kota kecil sekalipun. Oleh
karena itu jangan tunda lagi, segera lakukan pemeriksaan pap’s smear dan anda
akan selamat dari kanker leher rahim yang mematikan.
2. MAMOGRAFI
Mamografi merupakan suatu pemeriksaan yang
dapat menemukan adanya kanker atau kelainan payudara. Di Indonesia kanker
payudara menduduki urutan kedua terbanyak penyebab kematian pada wanita sesudah
kanker leher rahim. Biasanya kanker payudara terjadi di atas usia 30 tahun dan
terbanyak di usia 45 tahun ke atas.
Lebih dari 80% kanker payudara ditemukan
secara tidak sengaja oleh penderita sendiri atau pada waktu berkunjung ke dokter. Namun biasanya sudah
pada tahap yang lebih parah. Dengan
pemeriksaan mamografi, anda dapat mengetahui kelainan ini di fase yang lebih
awal.
Pemeriksaan mamografi menggunakan sinar roentgen dosis rendah untuk melihat
bagian dalam payudara. Alatnya berupa foto roentgen yang dimodifikasi sehingga bisa diperoleh
gambaran jaringan payudara pada foto roentgen. Anda tidak perlu khawatir saat
melakukan pemeriksaan ini karena tidak akan menimbulkan rasa sakit. Juga tidak
perlu cemas akan timbul kanker akibat radiasi yang diakibatkan pemeriksaan ini.
Saat ini, mamografi modern berhasil menekan jumlah radiasi, sehingga lebih
aman.
The
American Cancer Society
merekomendasikan wanita usia 35 - 49 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan
setiap 2 tahun, sementara wanita 50 tahun keatas, sebaiknya melakukan
pemeriksaan setahun sekali.
Ada beberapa kelainan pada payudara yang
perlu diwaspadai sebagai tanda kemungkinan kanker payudara. Kelainan yang
mungkin terjadi, seperti benjolan di payudara yang terasa sakit atau tidak,
keluarnya cairan dari putting susu, puting susu yang tertarik ke dalam, rasa
sakit di payudara yang terus menerus, payudara mengeluarkan cairan (nanah atau
darah), kelainan kulit di atas payudara yang menahun, atau ada sejarah kanker
payudara dalam anggota keluarga (nenek, ibu, tante, atau saudara kandung).
Untuk melakukan pemeriksaan mamografi,
anda tidak perlu persiapan diri secara khusus. Sebaiknya mamografi dilakukan
saat tidak dalam masa menyusui. Hal ini karena saat menyusui terjadi pembesaran
kelenjar susu sehingga akan mengaburkan pemeriksaan. Jika dilakukan pada saat
yang benar, ketepatan pemeriksaan ini dapat mencapai 90-94 persen. Pemeriksaan
mamografi juga dapat dikombinasikan dengan pemeriksaan USG. Ketepatan hasilnya
akan lebih baik, yaitu sekitar 98%.
3. USG
Tentunya anda yang sudah pernah hamil
tidak asing lagi dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi). Pemeriksaan ini biasa
digunakan untuk memeriksa adanya kehamilan, detak jantung janin, usia janin,
berat badan janin, kelainan bawaan janin, keadaan cairan ketuban dan plasenta,
hamil anggur, kehamilan diluar rahim dan banyak lagi tentang kehamilan.
Sebenarnya pemeriksaan USG tidak hanya
diperlukan wanita hamil. Semua
wanita dapat menggunakan alat pemeriksaan ini jika dianggap perlu. Pemeriksaan
ini dapat memperlihatkan ukuran dan obyek padat tersembunyi melalui gelombang
bunyi berfrekuensi tinggi yang tidak terdengar telinga orang dewasa. Gelombang
bunyi dipantulkan dari obyek, menghasilkan echo, kemudian berubah menjadi citra
pada layar monitor.
Dengan pemeriksaan ini dapat juga
dideteksi adanya kelainan, seperti kista, mioma, atau tumor lainnya. Prosedur
pemeriksaan USG cukup sederhana, anda tinggal berbaring dan dokter kandungan
akan menempelkan alat pemeriksa USG di bagian tertentu. Biasanya di bagian
perut atau melalui vagina (trans vaginal).
Tidak seperti pemeriksaan lain, hasil
pemeriksaan USG dapat dilihat langsung pada saat itu juga. Anda dapat menanyakan hasilnya pada dokter sementara dokter melakukan
pemeriksaan. Biasanya dokter akan menunjukkan
hasil yang tergambar di layar monitor.
Pemeriksaan USG sangat baik dilakukan,
terutama jika anda merasakan keluhan yang tidak biasa di sekitar perut. Mungkin
keluhan ini menunjukkan adanya kelainan
pada alat reproduksi atau perut anda. Namun banyak dokter yang menganjurkan
pemeriksaan ini dilakukan terutama jika anda memasuki usia 35 tahun meskipun
tidak merasakan keluhan yang berarti. Lakukan dengan
interval pemeriksaan satu tahun sekali. ***
0 komentar:
Posting Komentar