BAIT Ministry

Sabtu, 31 Juli 2021

Tes Kesehatan yang Penting bagi Wanita

 

dr. Marthin Walean, SpOG

Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan


Banyak wanita yang menemukan dirinya mengidap penyakit pada organ kewanitaan mereka. Penyakit tersebut bervariasi dari yang ringan sampai berat dan dapat dideteksi secara dini. Bila dapat dideteksi secara dini banyak hal yang dapat dilakukan untuk kelangsungan hidup. Yang sangat disesalkan penyakit yang ditemukan pada wanita tersebut sangat sering sudah pada stadium lanjut.

 

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Penyakit seberat apapun dapat dihindari dengan pencegahan sejak dini, termasuk penyakit khas wanita. Penyakit-penyakit ini perlu diwaspadai karena kerap berujung pada kematian.

 

Namun wanita  perlu mengetahui waktu yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Tes kesehatan yang dilakukan pada saat yang tidak tepat akan menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Dalam hal ini, pemeriksaan dini akan selalu lebih baik.

 

 

 


1. PAP’S SMEAR

Pada tahun 1928 Dr. George Papanicolaou, dokter yang pertama kali menganjurkan suatu sistem pemeriksaan dini kanker leher rahim, menemukan cara yang mudah dan efektif untuk mendeteksi kanker melalui pemeriksaan lendir atau getah di dinding vagina. Pemeriksaan ini disebut pap’s smear.

 

Sebenarnya pemeriksaan pap’s smear sangat mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit, prosesnyapun hanya berlangsung beberapa menit, dan dalam waktu satu minggu hasilnya sudah dapat diketahui. Tidak hanya itu, pemeriksaan pap’s smear relatif murah dibandingkan dengan pendeteksian kanker lain. Namun meski sangat besar manfaatnya, banyak wanita yang tidak pernah melakukan pemeriksaan ini.

 

Setiap wanita yang sudah pernah berhubungan intim seharusnya melakukan pemeriksaan pap’s smear  secara berkala, dianjurkan setahun sekali. Namun, bagi wanita yang berisiko tinggi terkena kanker leher rahim, sebaiknya melakukannya setiap enam bulan. Yang tergolong kelompok tersebut meliputi wanita yang mengidap penyakit menular seksual (misalnya: gonorrhoea, syphilis, chlamydia), human papiloma virus, adanya riwayat keluarga yang terkena kanker, memulai hubungan seks di usia kurang dari 20 tahun, perokok, atau yang melakukan hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan, menggunakan pil KB atau IUD dalam jangka waktu lama dan wanita yang lahir dari ibu yang sering mengkonsumsi alkohol saat mengandung.

 

Untuk melakukan pemeriksaan pap’s smear, anda perlu melakukannya disaat yang tepat, dan dengan persiapan khusus. Hindari penggunaan antiseptik vagina sebelum pemeriksaan. Sssstt….dokter sudah terbiasa dengan organ intim ini, oleh karena itu anda tidak perlu malu. Selain itu, jangan melakukan hubungan intim setidaknya 3 hari sebelum pemeriksaan, karena dapat mengaburkan hasil pemeriksaan.

 

Dari hasil pap’s smear  dapat diketahui ada tidaknya sel-sel yang tidak normal. Jika ada, anda akan diminta melakukan pemeriksaan ulangan atau pemeriksaan lanjutan dengan kolposkopi (alat seperti mikroskop yang bisa diatur pembesaran dan cahayanya untuk melihat mulut rahim). Kolposkopi digunakan untuk mengetahui hal yang lebih pasti. Jika terdapat infeksi maka dilakukan perawatan agar tidak menjadi parah.

 

Saat ini pelayanan pemeriksaan pap”s smear dapat dilakukan di berbagai rumah sakit, bahkan di kota kecil sekalipun. Oleh karena itu jangan tunda lagi, segera lakukan pemeriksaan pap’s smear dan anda akan selamat dari kanker leher rahim yang mematikan.

 

 

2.  MAMOGRAFI

Mamografi merupakan suatu pemeriksaan yang dapat menemukan adanya kanker atau kelainan payudara. Di Indonesia kanker payudara menduduki urutan kedua terbanyak penyebab kematian pada wanita sesudah kanker leher rahim. Biasanya kanker payudara terjadi di atas usia 30 tahun dan terbanyak di usia 45 tahun ke atas.

 

Lebih dari 80% kanker payudara ditemukan secara tidak sengaja oleh penderita sendiri atau pada waktu  berkunjung ke dokter. Namun biasanya sudah pada tahap  yang lebih parah. Dengan pemeriksaan mamografi, anda dapat mengetahui kelainan ini di fase yang lebih awal.

 

Pemeriksaan mamografi menggunakan sinar roentgen dosis rendah untuk melihat bagian dalam payudara. Alatnya berupa foto roentgen  yang dimodifikasi sehingga bisa diperoleh gambaran jaringan payudara pada foto roentgen. Anda tidak perlu khawatir saat melakukan pemeriksaan ini karena tidak akan menimbulkan rasa sakit. Juga tidak perlu cemas akan timbul kanker akibat radiasi yang diakibatkan pemeriksaan ini. Saat ini, mamografi modern berhasil menekan jumlah radiasi, sehingga lebih aman.

 

The American Cancer Society merekomendasikan wanita usia 35 - 49 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan setiap 2 tahun, sementara wanita 50 tahun keatas, sebaiknya melakukan pemeriksaan setahun sekali.

 

Ada beberapa kelainan pada payudara yang perlu diwaspadai sebagai tanda kemungkinan kanker payudara. Kelainan yang mungkin terjadi, seperti benjolan di payudara yang terasa sakit atau tidak, keluarnya cairan dari putting susu, puting susu yang tertarik ke dalam, rasa sakit di payudara yang terus menerus, payudara mengeluarkan cairan (nanah atau darah), kelainan kulit di atas payudara yang menahun, atau ada sejarah kanker payudara dalam anggota keluarga (nenek, ibu, tante, atau saudara kandung).

 

Untuk melakukan pemeriksaan mamografi, anda tidak perlu persiapan diri secara khusus. Sebaiknya mamografi dilakukan saat tidak dalam masa menyusui. Hal ini karena saat menyusui terjadi pembesaran kelenjar susu sehingga akan mengaburkan pemeriksaan. Jika dilakukan pada saat yang benar, ketepatan pemeriksaan ini dapat mencapai 90-94 persen. Pemeriksaan mamografi juga dapat dikombinasikan dengan pemeriksaan USG. Ketepatan hasilnya akan lebih baik, yaitu sekitar 98%.

 

3.  USG

 

Tentunya anda yang sudah pernah hamil tidak asing lagi dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi). Pemeriksaan ini biasa digunakan untuk memeriksa adanya kehamilan, detak jantung janin, usia janin, berat badan janin, kelainan bawaan janin, keadaan cairan ketuban dan plasenta, hamil anggur, kehamilan diluar rahim dan banyak lagi tentang kehamilan.

 

Sebenarnya pemeriksaan USG tidak hanya diperlukan wanita hamil. Semua wanita dapat menggunakan alat pemeriksaan ini jika dianggap perlu. Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan ukuran dan obyek padat tersembunyi melalui gelombang bunyi berfrekuensi tinggi yang tidak terdengar telinga orang dewasa. Gelombang bunyi dipantulkan dari obyek, menghasilkan echo, kemudian berubah menjadi citra pada layar monitor.

 

Dengan pemeriksaan ini dapat juga dideteksi adanya kelainan, seperti kista, mioma, atau tumor lainnya. Prosedur pemeriksaan USG cukup sederhana, anda tinggal berbaring dan dokter kandungan akan menempelkan alat pemeriksa USG di bagian tertentu. Biasanya di bagian perut atau melalui vagina (trans vaginal).

 

Tidak seperti pemeriksaan lain, hasil pemeriksaan USG dapat dilihat langsung pada saat itu juga. Anda dapat menanyakan hasilnya pada  dokter sementara dokter melakukan pemeriksaan. Biasanya dokter akan menunjukkan  hasil yang tergambar di layar monitor.

 

Pemeriksaan USG sangat baik dilakukan, terutama jika anda merasakan keluhan yang tidak biasa di sekitar perut. Mungkin keluhan ini menunjukkan  adanya kelainan pada alat reproduksi atau perut anda. Namun banyak dokter yang menganjurkan pemeriksaan ini dilakukan terutama jika anda memasuki usia 35 tahun meskipun tidak merasakan keluhan yang berarti. Lakukan dengan interval pemeriksaan satu tahun sekali. ***

 


0 komentar:

Posting Komentar