BAIT Ministry

Sabtu, 10 Juli 2021

Mengubah Seseorang Itu Urusan Tuhan

 

Pdt. Douglas Sepang

K

arl Max, bapa dari sosialisme modern mengatakan: “Para ahli filsafat, hanya menafsirkan dunia ini berlainan; tapi yang menjadi pokok utama adalah bagaimana mengubahnya.”  Sarren Webster, seorang yang pernah menjadi misionaris di Pakistan selama 15 tahun memberikan komentarnya tentang perubahan: “Jikalau saya punya kesempatan untuk menghidupkan kembali hidup saya, saya akan hidup untuk mengubah kehidupan orang-orang; karena engkau belum mengubah apa-apa, maka anda mengubah  kehidupan orang-orang.”

        Mengubah dunia menuntut perubahan hidup seseorang.  Kunci mengubah dunia kita ialah mengubah manusia, isu global warming saat ini yang lagi hangat dibicarakan tidak akan dapat selesai hanya dengan mengubah syarat-syarat teknis saja, tetapi kunci dari penyelamatan dunia kita saat ini adalah mengubah perilaku manusia itu sendiri.  Korupsi yang merajalela di mana-mana tidak akan pernah diberantas hanya dengan peraturan pemerintah dan hukum perdata maupun pidana saja, tetapi harus ada perubahan mental dan perubahan hidup dari manusia itu sendiri.

        Yeremia 18:1-4: Firman yang datang dari Tuhan kepada Yeremia, bunyinya:  “Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk!  Di sana Aku akan memperdengarkan perkatan-perkataanKu kepadamu.”  Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.  Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya Ketelitian, kesabaran dan ketekunan harus dimiliki oleh seorang tukang periuk.  Tidak ada bagian bagian kecil yang tidak penting.  Pekerjaan itu harus sempurna dan itulah yang disaksikan oleh Yeremia pada waktu ia melihat tukang periuk bekerja.  Kemudian Tuhan memberikan analogi bagi nabiNya itu. Yeremia 18:5-6: ’Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: “Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, ”demikianlah firman TUHAN.  Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tanganKu hai kaum Israel!’   Mengubah seseorang adalah urusan Tuhan.  Dengan kata lain Tuhan bisa berkata kepada Israel, “Israel, engkau bagaikan gumpalan tanah liat bagi Saya. Saya dapat membentuk engkau, memberi lobang, menipiskan dindingmu dan melebarkan bagian atas.  Saya dapat membuatmu menarik dan indah atau Aku dapat membentukmu kembali dan mulai lagi dari permulaan,  sebab melakukan perubahan adalah keahlian Saya; engkau adalah tujuan atau sasaran perhatian kasihKu.” Yesaya 64:8 “ Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa Kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tanganMU.” Adalah ide Tuhan kita untuk membentuk kita dan mengubah kita sesuai kehendakNya.  1 Samuel 10:6-9:  “Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.  Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab ALLAH menyertai engkau.  Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan.  Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.”  Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain.  Dan segala tanda tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga. Biasanya, proses perubahan memakan waktu dan penderitaan di pihak kita serta menuntut banyak kesabaran di pihak Allah.  Allah telah tentukan untuk mengubah hidup kita, tidak menjadi masalah berapa lama atau betapa sakitnya kita selama proses tersebut.  Jangan pernah melupakan hal ini.  Sementara diubah, kita dapat merasa menjadi seperti bentuk yang kacau atau rusak.  Kita tidak dapat mengerti alasanNya.  Tapi percayalah kepada Bapa.  Ia sedang mengubah anda; Dia tahu apa yang Ia lakukan. Efesus 2:10 mengatakan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.  Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Apa yang Allah telah mulaikan, Ia akan selesaikan.  Dia tidak pernah dikenal, datang kepada seseorang  dan berkata: “Ia terlalu keras kepada saya, terlalu banyak kerepotan dan pekerjaan baginya.” Yesus telah mengubah tiga macam kehidupan (1) Seorang perempuan yang tidak menentu, Yohanes 4:1-42;  (2) pengemis yang buta,  Yohanes 9:1-40 dan (3) Thomas, seorang murid yang bimbang, Yohanes 20:24-25.  Semua mereka mendapatkan hidup baru ketika bertemu dengan Yesus; suatu keajaiban dan mujizat dari Tuhan.

        Allah akan selesaikan apa yang Ia telah mulaikan, termasuk anda dan saya.  Mungkin saja nampaknya tidak adil, mungkin menyakitkan, mungkin akan mencakup perubahan yang bisa menyebabkan kita meragukan kebaikanNya.  Tapi Ia mengetahui apa yang perlu, Ia mengetahui apa yang Ia lakukan.  Seorang yang mengadakan perubahan telah bertujuan untuk mengubahmu – sebagaimana Ia telah lakukan kepada perempuan di sumur, pengemis buta di jalan dan kepada murid yang bimbang; dan Dia tidak akan menyerah.  Kita bagaikan tanah liat yang lembut di tanganNya; Ia akan mengubah kita.  Itu hanya masalah waktu saja.  Maukah kita membiarkan Dia melakukannya tanpa ada sedikit perlawanan?  Maukah kita membantu agar proses ini lebih mudah?  Maukah kita relaks dan biarkan Dia melakukan bagianNya?  Pilihlah Tuhan maka kamu akan hidup.


0 komentar:

Posting Komentar