BAIT Ministry

Sabtu, 28 Agustus 2021

Sahabat SEJATI Kita

 


Sahabat SEJATI Kita

Oleh :  Pdt. Ronny Panambunan

 


"Aku Menyebut Kamu Sahabat"

YOHANES 15:15

 

Di dalam Kitab Suci kita dapati bahwa Bapa kita yang di Surga yang selalu berinisiatif untuk datang mencari keluarga pilihan-Nya, bangsa pilihan-Nya, umat kesayangan-Nya, orang kesayangan-Nya untuk dipilih dan diselamatkan-Nya. Yesus datang untuk meyakinkan kita bahwa Allah mencintai kita. Allah Membuat suatu rencana untuk menyatakan cinta kasih-Nya lebih jelas kepada kita, lebih meyakinkan dengan mengutus Putera-Nya Yesus Kristus.

 

Yesus datang dan tinggal di antara kita sambil Ia mengatakan kepada kita betapa Allah mencintai kita. Begitu banyak cara dilakukan oleh Yesus; menyembuhkan orang buta, membuat orang lumpuh berjalan, orang bisu bicara, membawa perdamaian untuk kita, mengampuni dosa kita, memberi kita makan dan minum, memeluk anak-anak kita, menangis dan tertawa dengan kita, merasakan setiap kesusahan kita sambil mewartakan kerajaan Allah.

 

Sepanjang Hidup-Nya, Yesus bergaul dengan berbagai macam orang mulai dari nelayan, orang yang taat pada hukum, pejabat pemerintah, orang tua, para janda, pemungut cukai, pelacur sampai kepada anak-anak.  Dia bergaul dengan kita, menyambut baik kita, sangat luwes.  Jika kita merasa sulit untuk pergi kepada-Nya, Dia malahan yang datang kepada kita. Dia mencari kita bila sahabat-sahabat kita memberi tahu kepada-Nya kebutuhan kita.  Yesus bersahabat dengan kita dan menginginkan kita membuka pintu sehingga Dia bisa menjadikan kita sebagai sahabat-Nya.

 

Ia mencintai kita sebagai sahabat-Nya, itulah sebabnya Yesus hadir dalam pesta perkawinan, hadir dalam jamuan makan, piknik di lereng gunung, naik perahu, menangis bila ada yang meninggal, dan membawa keselamatan bagi orang yang tertekan.  Cinta-Nya adalah cinta yang murni, terlibat, nyata dan jelas dan diatas semuanya itu terasa sentuhan dan jamahan kasih-Nya.  Kita tidak perlu memeriksa perasaan-perasaan-Nya terhadap kita. Kita tahu bahwa Ia mencintai kita, karena Ia mencintai kita melalui cara-cara yang sangat meyakinkan. 

 

Yesus juga mengajar kita.  Ia banyak memberitahukan kepada kita ajaran-ajaran tentang cinta (Lukas 10:25-28; Matius 22:34-40; Markus 12:28-34; Ulangan 6:4-5; Imamat 19:18) Dia yang datang untuk menyatakan cinta Allah kepada kita meminta kita agar menanggapi cinta tersebut dengan mencintai:  cintailah Allahmu, cintailah sesamamu, cintailah dirimu sendiri (I Yohanes 4:20-21; Yohanes 15:12-15).  Saya membayangkan saat ini bahwa Yesus sedang berkata kepada kita:  Ingatlah Aku selalu sebagai sahabatmu.  Renungkanlah hal-hal yang telah kulakukan dan kukatakan sebagai contoh persahabatan.  Lihatlah betapa dekatnya Aku dengan kamu.  Lihat bahwa Aku telah menjadikan kegembiraan dan kepedihanmu milikKu.  Aku telah hadir diantara kamu dalam ketakutan dan tawamu.  Aku telah mencurahkan hati-Ku kepadamu dan mengatakan kepadamu segala sesuatu yang Allah katakan kepada-Ku.  Aku telah membiarkan kamu ikut mengalami kekecewaan dan kepedihan-Ku.  Aku telah menjadi sahabatmu dan telah mengajak kamu untuk bersahabat dengan-Ku.  Aku menginginkan kamu menjadi bersahabat."  Yesus adalah pencinta yang mengagumkan, Ia adalah sahabat sejati kita. 

 

Dijadikan sebagai sahabat Tuhan membuat kita mengalami rahmat-Nya yang luar biasa dan kebaikan-kebaikan-Nya kepada kita.  Hal ini merupakan suatu gerakan yang menjadi inti dari Injil, dan dari pewahyuan diri Tuhan kepada kita.  Bila kita menganggap rahmat Tuhan ini sebagai sesuatu yang serius, maka rahmat ini akan mengubah hidup kita.  Dan kehidupan yang terpusat pada diri sendiri, tenggelam dengan diri sendiri, menjadi suatu kehidupan yang terpusat pada Allah, menyibukkan diri dengan Tuhan dan cinta-Nya.  Itulah pilihan-pilihan yang ada.

 

Kita tidak perlu mengkhawatirkan tentang tenaga, usaha dan cinta kita, tetapi kita belajar untuk mencari kehangatan di dalam Cinta Yesus seperti halnya berjemur di panas matahari.  Kita harus mengijinkan Yesus bersahabat dengan kita. Karna bersahabat dengan Dia, kita orang berdosa bukan saja diampuni tetapi juga dibebaskan – dan dinyatakan benar. Tidak ada sentuhan yang lebih dalam daripada sentuhan jiwa yang dilakukan oleh kasih sahabat kita Yesus yang mengampuni itu.  Kita menghadapi kebenaran yang sangat menghibur namun sulit dipahami.  I Yohanes 4:10Tuhanlah yang pertama-tama mencintai kita. 

 

Bapa kita di Sorga  telah menjadikan Kristus sahabat kita  dengan cara 'yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah' (2 Kor. 5:21).  Kita menjadi orang baik serta berbakti justru karna Allah telah mencintai kita dan telah melimpahi kita dengan rahmat-Nya untuk menanggapi cinta itu.  Kita hidup dengan rahmat-Nya untuk menanggapi cinta itu.  Kita hidup untuk menanggapi cinta itu, dengan hidup yang mencerminkan "tanggapan" kita terhadap cinta yang lebih besar, yang memanggil kita."

 

Apabila kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus, maka hati kita dipadukan dengan hati-Nya, kehendak kita lebur ke dalam kehendak-Nya, pikiran kita menjadi sama dengan pikiran-Nya, pemikiran kita dikungkung-Nya; maka kita pun menghidupkan kehidupan-Nya. Kita dilindungi dengan pakaian kebenaran-Nya karena kita sekarang telah menjadi sahabat-Nya. Biarkan Yesus menjadi sahabat anda.


0 komentar:

Posting Komentar