RENCANA ALLAH BAGI
RUMAH TANGGA KRISTIANI
Oleh : Pdt. Stefanus Noti, S.Th.
Rencana Allah Semula bagi
rumah tangga Kristen adalah persatuan seumur hidup antara pria dan wanita dalam
persekutuan kasih sayang. Bagi orang Kristen, janji pernikahan itu merupakan
komitmen yang berlaku begi pasangan itu
sendiri untuk sehidup semati, dan seharusnya dilakukan pasangan yang seiman
supaya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan keluarga akan lebih gampang diatasi.
Cinta kasih makin erat apabila kedua insan saling menghormati, menghargai, dan bertanggung
jawab satu dengan yang lain sehingga rumah tangga akan memantulkan kasih, yang menguduskan,
mengakrapkan yang merefleksikan hubungan yang permanen antara Kristus dan jemaatNya.
Rumah Tangga adalah tempat yang mula-mula diadakan untuk memulihkan kembali
citra Allah pada pria dan wanita. Perlu diingat bahwa.Keluarga dapat menjadi
tempat kebahagiaan yang besar tetapi juga dapat menjadi tempat yang amat
menyakitkan.
Pada tahun 1885 Ellen
White mengatakan: ”Pada zaman akhir
dunia ini ketika babak terakhir sejarah dunia akan ditutup dan kita hampir
memasuki masa kepicikan yang tak pernah terjadi sebelumnya, semakin sedikit
pernikahan, akan lebih baik bagi semuanya, bagi pria maupun wanita.” 5T
365. Jelas nampak, ia percaya bahwa
akhir dunia ini sudah sangat dekat.
Tetapi kedatangan Kristus telah ditunda.
Tahun 1901 Ellen White menulis: ”Kita masih akan tetap tinggal didunia
ini untuk waktu yang lama sebab ketidaktaatan kita”. Ia terus memberikan nasihat pernikahan selama
hidupnya.
Ada dua persyaratan Allah
yang ditetapkan dalam pernikahan:
1. Pernikahan
dengan satu orang (monogami)
2. Pernikahan untuk seumur hidup
(tidak bisa dipisahkan)
Kedua hal ini bukan
pilihan sendiri ataupun tergantung keadaan, tetapi adalah keharusan dan
perintah yang dalam situasi apapun tidak bisa ditawar lagi. Inilah yang menjadi kerinduan Allah bagi pasangan suami istri dalam satu rumah
tangga yang tidak dapat dipengaruhi oleh tempat atau keadaan. Dengan demikian dalam hubungan suami istri
tidak dibenarkan mengadakan hubungan suami istri dengan orang lain, selain dengan pasangan yang sudah
diikat oleh pernikahan dan tidak ditentukan oleh jangka waktunya.
Melalui pena inspirasi
Hamba Tuhan Ellen G. White mengatakan bahwa Allah yang mengadakan upacara
pernikahan yang pertama.
Dengan demikian jelas
bahwa lembaga pernikahan berasal dari
pencipta alam
semesta. ”pernikahan itu
terhormat”. Itu adalah satu diantara
hadiah pertama dari Allah untuk manusia dan satu diantara dua lembaga yang
dibawa Adam ketikda ia diusir keluar dari Taman Firdaus.
Bilamana prinsip Ilahi
diakui dan dituruti, pernikahan adalah satu berkat. Itu menjaga kesucian dan kebahagiaan
manusia, melengkapi kebutuhan pergaulan,
meningkatkan kesehatan tubuh, pikiran, dan moral manusia. PP 46.
Suratan Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus untuk keutuhan suami istri. I Korintus 7:16, sebab bagaimanakah engkau
mengetahui hai istri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui hai
suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan istrimu? Firman Tuhan sangat
jelas bagi kita bahwa apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan
manusia. Matius 19:6. Tidak ada
seorang umat Tuhan yang setia beriman kepada Tuhan yang berencana pernikahannya
itu hanyalah sementara waktu, tetapi ia mempunyai kerinduan agar rumah
tangganya tetap bahagia, langgeng sampai di surga.
Nasihat dari Ellen White, Ministry
of Healing P. 363, “Biarlah mereka ingat bahwa untuk rumah tangga dibumi
ini adalah lambang dari dan merupakan persiapan untuk rumah tangga di surga.”
Perlu kita ingat semakin
serasi, harmonis dan bahagia suami dan istri dalam sebuah rumah tangga akan
semakin sulit untuk berpisah, dan kalaupun harus dengan terpaksa berpisah untuk
sementara waktu karena tugas, maka hati dari suami maupun pasangannya akan
selalu mencari pasangannya. Inilah
komitmen dalam pernikahan kudus.
I. Tesalonika 2:17, Tetapi kami saudara-saudara yang seketika
terpisah dari kamu, jauh di mata tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh
dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu. Sekiranya semua pasangan suami dan istri
mempunyai konsep ayat ini, maka kebahagiaan dan sukacita yang dirindukan dalam
rumah tangga akan selalu dimiliki. Seringkali ada pasangan suami istri
melupakan ayat ini, justru sebaliknya,jauh di mata jauh juga di hati sehingga
dapat menyebabkan keretakan di rumah tangga.
Adam menyesal bahwa ia
membiarkan Hawa pergi dari sisinya.Adam menyadari bahwa Hawa adalah sebagian
daripada dirinya dan ia tidak dapat membayangkan bagaimana ia dapat berpisah
daripadanya.Jikalau Hawa harus mati, ia akan mati bersama-sama dengan dia.
Dr. Frank Granc berkata
tentang Rumah Tangga sebagai berikut:
Keindahan
sebuah Rumah Tangga adalah keharmonisan,
Keamanan sebuah Rumah
Tangga adalah kejujuran
Kesukaan sebuah Rumah
Tangga adalah kasih
Kelimpahan sebuah Rumah
Tangga adalah anak-anak
Peraturan dari sebuah
Rumah Tangga adalah pelayanan
Penghiburan dalam sebuah
Rumah Tangga adalah Allah sendiri
Semuanya ini
dapat berhasil diterapkan dalam rumah tangga kalau ada Tuhan di dalamnya. Sebaliknya apabila Tuhan diabaikan dalah
Rumah Tangga, maka setan akan mengambil alih mengendalikan Rumah Tangga itu dan
suasana akan menjadi tidak nyaman dan berantakan.
Pemazmur
berkata: Jikalau bukan Tuhan yang
membangun rumah sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota,
sia-sialah pengawal berjaga-jaga, sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan
duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah
sebab ia memberikannya kepada yang dicintainya pada waktu tidur. Mazmur 127:1,2.
Hendaklah
Kristus yang terutama dan yang terakhir serta terindah dalam segala sesuatu.
Inilah benteng yang terbaik dalam rumah tangga.
Tak ada bangsa, masyarakat atau gereja sekalipun menjadi lebih kuat
jikalau ada satu rumah tangga yang lemah dan melemahkan. Rumah tangga yang kuat
akan dapat menjadikan bangsa maupun masyarakat yang kuat pula. Jatuh
bangunnya satu bangsa membawa akibt yang jelas kepada perhatian yang
sungguh-sungguh atau sebaliknya tidak peduli sama sekali terhadap rumah
tangganya. Alkitab berkata. ”Dengan
hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan.” Amsal 24:3
Kita hidup
disatu dunia yang sekarang ini dipenuhi dengan berbagai tantangan, pencobaan
yang datang silih berganti dan tidak sedikit rumah tangga Kristen yang saat ini
sedang mengalami goncangan, ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Sehingga akan menimbulkan kekecewaan bahkan
akan diakhiri dengan perceraian. Oleh karena
itu para orang tua Kritiani, anak muda, dan anak-anak perlu dibentengi dengan
pengajaran Firman Tuhan tentang asal usul kesucian dan keseimbangan rumah
tangga kristiani.
Banyak pernikahan moderen hancur karena berbagai alasan, contoh, di Amerika
Serikat sendiri 4000 perceraian per hari.
Tetapi ideal Allah ialah pernikahan diingatkan untuk tidak berubah
(Kejadian 2:23,24) Aku benci cerai. Dua menjadi satu
untuk selamanya.
”Kita tidak
boleh melupakan pentingnya tanggung jawab di rumah tangga. Ingat, adalah setan si ular tua, dan kemuliaannya di
Taman Eden Taman Allah. Setan
mengobarkan perang melawan rumah tangga
karena ia mengetahui adanya kuasa, pengaruh yang positif dari perintah yang
baik rumah tangga, ia juga mengetahui pengaruh yang menghancurkan dari
kebiasaan buruk rumah tangga juga mengetahui bahwa rumah tangga yang penuh
dengan kecurangan adalah jalan yang efektif untuk meruntuhkan keluarga
selamanya, metodenya sebanyak orang yang
akan digodanya, ia menganjurkan pernikahan dini, belum matang dan belum siap. Ia mensponsori pernikahan dengan yang tidak
seiman, ia memberikan inspirasi untuk bertengkar dan berkelahi. Ia membawa tekanan dari luar, ia
mempromosikan roh mementingkan diri, memberi contoh pernikahan setan. Didalam rumah tangga setan sedang bekerja,
panjinya berkibar bahkan dirumah tangga Kristen.” (E.G. White, The Great Controversy, p. 585)
Apa Yang
perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan Rumah tangga bahagia?
1.
Undanglah Yesus selalu dalam rumah tanggamu
2.
Suami dan Istri harus selalu menyerahkan diri kepada Tuhan setiap saat
(takut akan Tuhan)
3.
Suami dan Istri selalu berdoa bersama-sama (saling mendoakan)
4.
Membaca Alkitab Bersama-sama
5.
Mengadakan Ibadah Pagi dan Petang Bersama keluarga
Kita percaya
bahwa Allah mempunyai satu rencana untuk pernikahan dan keluarga, rencanaNya
untuk pernikahan menjadi ikatan kasih dimana tidak ada sesuatu yang dapat
mengurai kecuali kematian. Markus 10:9.
Biarlah kerinduan Allah bagi
setiap rumah tangga yang bahagia itu tetap dipertahankan di dunia ini,
sementara menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali dan akan didapati setia dan
akan dibawa masuk ke surga yang kekal.
”Home sweet Home” (bahagialah rumah tangga).
0 komentar:
Posting Komentar