BAIT Ministry

Sabtu, 28 Agustus 2021

RENCANA ALLAH BAGI RUMAH TANGGA KRISTIANI

 

RENCANA ALLAH BAGI

RUMAH TANGGA KRISTIANI

Oleh : Pdt. Stefanus Noti, S.Th.


Rencana Allah Semula bagi rumah tangga Kristen adalah persatuan seumur hidup antara pria dan wanita dalam persekutuan kasih sayang. Bagi orang Kristen, janji pernikahan itu merupakan komitmen  yang berlaku begi pasangan itu sendiri untuk sehidup semati, dan seharusnya dilakukan pasangan yang seiman supaya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan keluarga akan lebih gampang diatasi. Cinta kasih makin erat apabila kedua insan saling  menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab satu dengan yang lain sehingga rumah tangga  akan memantulkan kasih, yang menguduskan, mengakrapkan yang merefleksikan hubungan yang permanen antara Kristus dan jemaatNya. Rumah Tangga adalah tempat yang mula-mula diadakan untuk memulihkan kembali citra Allah pada pria dan wanita. Perlu diingat bahwa.Keluarga dapat menjadi tempat kebahagiaan yang besar tetapi juga dapat menjadi tempat yang amat menyakitkan.

 

Pada tahun 1885 Ellen White mengatakan:  ”Pada zaman akhir dunia ini ketika babak terakhir sejarah dunia akan ditutup dan kita hampir memasuki masa kepicikan yang tak pernah terjadi sebelumnya, semakin sedikit pernikahan, akan lebih baik bagi semuanya, bagi pria maupun wanita.” 5T 365.  Jelas nampak, ia percaya bahwa akhir dunia ini sudah sangat dekat.  Tetapi kedatangan Kristus telah ditunda.  Tahun 1901 Ellen White menulis: ”Kita masih akan tetap tinggal didunia ini untuk waktu yang lama sebab ketidaktaatan kita”.  Ia terus memberikan nasihat pernikahan selama hidupnya.

 

Ada dua persyaratan Allah yang ditetapkan dalam pernikahan:

1.     Pernikahan dengan satu orang (monogami)

2.     Pernikahan untuk seumur hidup (tidak bisa dipisahkan)

 

Kedua hal ini bukan pilihan sendiri ataupun tergantung keadaan, tetapi adalah keharusan dan perintah yang dalam situasi apapun tidak bisa ditawar lagi.  Inilah yang menjadi kerinduan Allah  bagi pasangan suami istri dalam satu rumah tangga yang tidak dapat dipengaruhi oleh tempat atau keadaan.  Dengan demikian dalam hubungan suami istri tidak dibenarkan mengadakan hubungan suami istri dengan orang  lain, selain dengan pasangan yang sudah diikat oleh pernikahan dan tidak ditentukan oleh jangka waktunya.

 

Melalui pena inspirasi Hamba Tuhan Ellen G. White mengatakan bahwa Allah yang mengadakan upacara pernikahan yang pertama. 

 

Dengan demikian jelas bahwa lembaga pernikahan berasal dari

pencipta alam semesta.  ”pernikahan itu terhormat”.  Itu adalah satu diantara hadiah pertama dari Allah untuk manusia dan satu diantara dua lembaga yang dibawa Adam ketikda ia diusir keluar dari Taman Firdaus.

 

Bilamana prinsip Ilahi diakui dan dituruti, pernikahan adalah satu berkat.  Itu menjaga kesucian dan kebahagiaan manusia,  melengkapi kebutuhan pergaulan, meningkatkan kesehatan tubuh, pikiran, dan moral manusia. PP 46.

 

Suratan Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus untuk keutuhan suami istri.  I Korintus 7:16, sebab bagaimanakah engkau mengetahui hai istri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu?  Atau bagaimanakah engkau mengetahui hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan istrimu? Firman Tuhan sangat jelas bagi kita bahwa apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Matius 19:6.  Tidak ada seorang umat Tuhan yang setia beriman kepada Tuhan yang berencana pernikahannya itu hanyalah sementara waktu, tetapi ia mempunyai kerinduan agar rumah tangganya tetap bahagia, langgeng sampai di surga.

 

Nasihat dari Ellen White, Ministry of Healing P. 363, “Biarlah mereka ingat bahwa untuk rumah tangga dibumi ini adalah lambang dari dan merupakan persiapan untuk rumah tangga di surga.”

 

Perlu kita ingat semakin serasi, harmonis dan bahagia suami dan istri dalam sebuah rumah tangga akan semakin sulit untuk berpisah, dan kalaupun harus dengan terpaksa berpisah untuk sementara waktu karena tugas, maka hati dari suami maupun pasangannya akan selalu mencari pasangannya.  Inilah komitmen dalam pernikahan kudus.

 

I. Tesalonika 2:17,  Tetapi kami saudara-saudara yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.  Sekiranya semua pasangan suami dan istri mempunyai konsep ayat ini, maka kebahagiaan dan sukacita yang dirindukan dalam rumah tangga akan selalu dimiliki. Seringkali ada pasangan suami istri melupakan ayat ini, justru sebaliknya,jauh di mata jauh juga di hati sehingga dapat menyebabkan keretakan di rumah tangga.

 

Adam menyesal bahwa ia membiarkan Hawa pergi dari sisinya.Adam menyadari bahwa Hawa adalah sebagian daripada dirinya dan ia tidak dapat membayangkan bagaimana ia dapat berpisah daripadanya.Jikalau Hawa harus mati, ia akan mati bersama-sama dengan dia.

 

Dr. Frank Granc berkata tentang Rumah Tangga sebagai berikut:

Keindahan sebuah Rumah Tangga adalah keharmonisan,

Keamanan sebuah Rumah Tangga adalah kejujuran

Kesukaan sebuah Rumah Tangga adalah kasih

Kelimpahan sebuah Rumah Tangga adalah anak-anak

Peraturan dari sebuah Rumah Tangga adalah pelayanan

Penghiburan dalam sebuah Rumah Tangga adalah Allah sendiri

 

Semuanya ini dapat berhasil diterapkan dalam rumah tangga kalau ada Tuhan di dalamnya.  Sebaliknya apabila Tuhan diabaikan dalah Rumah Tangga, maka setan akan mengambil alih mengendalikan Rumah Tangga itu dan suasana akan menjadi tidak nyaman dan berantakan.

 

Pemazmur berkata:  Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah sia-sialah usaha orang yang membangunnya;  jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga, sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah sebab ia memberikannya kepada yang dicintainya pada waktu tidur.  Mazmur 127:1,2.

 

Hendaklah Kristus yang terutama dan yang terakhir serta terindah dalam segala sesuatu. Inilah benteng yang terbaik dalam rumah tangga.  Tak ada bangsa, masyarakat atau gereja sekalipun menjadi lebih kuat jikalau ada satu rumah tangga yang lemah dan melemahkan. Rumah tangga yang kuat akan dapat menjadikan bangsa maupun masyarakat yang kuat pula.  Jatuh  bangunnya satu bangsa membawa akibt yang jelas kepada perhatian yang sungguh-sungguh atau sebaliknya tidak peduli sama sekali terhadap rumah tangganya.  Alkitab berkata. ”Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan.” Amsal 24:3

 

Kita hidup disatu dunia yang sekarang ini dipenuhi dengan berbagai tantangan, pencobaan yang datang silih berganti dan tidak sedikit rumah tangga Kristen yang saat ini sedang mengalami goncangan, ancaman baik dari dalam maupun dari luar.  Sehingga akan menimbulkan kekecewaan bahkan akan diakhiri dengan perceraian.  Oleh karena itu para orang tua Kritiani, anak muda, dan anak-anak perlu dibentengi dengan pengajaran Firman Tuhan tentang asal usul kesucian dan keseimbangan rumah tangga kristiani.


Banyak pernikahan moderen hancur karena berbagai alasan, contoh, di Amerika Serikat sendiri 4000 perceraian per hari.  Tetapi ideal Allah ialah pernikahan diingatkan untuk tidak berubah (Kejadian 2:23,24)  Aku benci cerai. 
Dua menjadi satu  untuk selamanya.

 

”Kita tidak boleh melupakan pentingnya tanggung jawab di rumah tangga.  Ingat, adalah setan si ular tua, dan kemuliaannya di Taman Eden Taman Allah.  Setan mengobarkan perang  melawan rumah tangga karena ia mengetahui adanya kuasa, pengaruh yang positif dari perintah yang baik rumah tangga, ia juga mengetahui pengaruh yang menghancurkan dari kebiasaan buruk rumah tangga juga mengetahui bahwa rumah tangga yang penuh dengan kecurangan adalah jalan yang efektif untuk meruntuhkan keluarga selamanya, metodenya sebanyak  orang yang akan digodanya, ia menganjurkan pernikahan dini, belum matang dan belum siap.  Ia mensponsori pernikahan dengan yang tidak seiman, ia memberikan inspirasi untuk bertengkar dan berkelahi.  Ia membawa tekanan dari luar, ia mempromosikan roh mementingkan diri, memberi contoh pernikahan setan.  Didalam rumah tangga setan sedang bekerja, panjinya berkibar bahkan dirumah tangga Kristen.”  (E.G. White, The Great Controversy, p. 585)

 

Apa Yang perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan Rumah tangga bahagia?

 

1.       Undanglah Yesus selalu dalam rumah tanggamu

2.       Suami dan Istri harus selalu menyerahkan diri kepada Tuhan setiap saat (takut akan Tuhan)

3.       Suami dan Istri selalu berdoa bersama-sama (saling mendoakan)

4.       Membaca Alkitab Bersama-sama

5.       Mengadakan Ibadah Pagi dan Petang Bersama keluarga

 

 

Kita percaya bahwa Allah mempunyai satu rencana untuk pernikahan dan keluarga, rencanaNya untuk pernikahan menjadi ikatan kasih dimana tidak ada sesuatu yang dapat mengurai kecuali kematian. Markus 10:9.

 

Biarlah kerinduan Allah bagi setiap rumah tangga yang bahagia itu tetap dipertahankan di dunia ini, sementara menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali dan akan didapati setia dan akan dibawa masuk ke surga yang kekal.  ”Home sweet Home” (bahagialah rumah tangga).


0 komentar:

Posting Komentar