BERIBADAH KEPADA TUHAN
Oleh
: Pdt. Dr. Moldy R Mambu
Ke gereja bagi orang
beriman adalah suatu yang menyenangkan. Itu sebabnya hal ini menjadi hal
yang sangat dinantikan. Karena suasana itu adalah istimewa maka ada
hal yang perlu disiapkan. Waktu persiapan adalah enam hari,
menyediakan segala sesuatu menanti Sabat, hari istimewa beribadah kepada
Tuhan. Menjemput perbaktian, persiapan hati adalah nomor satu. Mengenai
pakaian, sepatu dan asesoris lainnya itu nomor berikut. Hati adalah
keseluruhan pikiran dan jiwa yang dengan tulus datang untuk memuji Tuhan, Allah
yang Rahmani dan Rahimi.
Gereja, rumah Tuhan adalah
rumah doa. Tempat Tuhan bertemu dengan umatnya. Kita datang menghampiri
Yang Maha Kuasa. Bukan hanya di Gereja Tuhan dapat berbicara kepada
umatNya, tapi dimana ada dua atau tiga orang berkumpul membicarakan hal rohani,
Tuhan juga hadir dengan berkat Nya. Kebaktian memuji Tuhan tak dibatasi oleh
tempat. Apakah gereja itu berbentuk ruko, bermenara, atau sebelum
kebaktian tempat itu adalah kafe, maupun setelah kebaktian ruangan berubah jadi
badminton court, itu tidak jadi masalah. Teramat sulit sekarang ini
mendapatkan ijin membangun rumah Ibadah. Sedangkan Gereja yang telah
sekian tahun berdiri, dibeberapa tempat di telusuri perijinannnya dan
dipersoalkan. Bersyukurlah bila tempat perbaktian saudara adalah berupa
bangunan Gereja.
Boleh jadi, tempat
mempengaruhi suasana berbakti. Di gereja, model bangunannya umumnya
diatur berplafon tinggi menjulang kelangit, ruang yang besar memberi rasa
lega. Ada mimbar dan peralatan lainnya menumbuhkan rasa hormat dan akrab
dengan perbaktian. Apakah berbakti di Gym ataupun di restoran memberi nuansa
lain? Datang berbakti kepada Tuhan, seperti dalam buku acara pada
umumnya: Jemaat bersyukur ketika memberikan persembahan dan
perpuluhan, Jemaat memuji disaat melagukan kidung rohani, Jemaat belajar disaat
memperbincangkan / mendengarkan firman Tuhan. Hal hal ini mestinya tidak dipengaruhi
oleh tempat berbakti. Sebab kita datang berbakti kepada sesuatu yang
transcendental yakni Yang Maha Kuasa. Kita datang dengan rasa hormat,
takut dan hati yang siap bertemu dengan Tuhan. Sejatinya bukan datang untuk
bertemu para sahabat maupun pimpinan Jemaat. Bukan juga karena ada yang
perlu dipamerkan sebaliknya datang dengan seadanya - sebagaimana ku ada
kudatang padamu Tuhan.
Apakah kita bertemu Tuhan
ketika datang kegereja atau berada diruangan perbaktian? Banyak yang
datang kegereja untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan. Kalau
khotbanya menarik up to date jemaat akan senang. Sebaliknya bila firman
itu datar dan kurang variasi akan kecewa. Tidak heran timbul
favoritisme kepada seseorang ataupun grup penyanyi tertentu. Atau
bangga karena teman anggota gereja adalah orang terkenal atau mempunyai kelas
di masyarakat. Sesungguhnya umat manusia yang datang ke gereja adalah
untuk memuliakan Tuhan, datang beribadah dan bertemu dengan Tuhan. Setiap
hari kita mengalami berbagai masalah dan tantangan berupa: Depresi,
kesepian, ketakutan, kecewa, penyakit, duka dan cobaan dan ujian
kesenangan. Hal-hal inilah yang kita bawakan kepada Tuhan.
Digumulkan dalam doa dan ibadah serta kita syukurkan melalui pujian. "Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" 1 Petrus
5:7. Tuhan maha pengasih dan penyayang yang tidak akan pernah membiarkan
dan meninggalkan umat Nya.
Tempat beribadah bukanlah
tempat untuk berkompetisi ataupun untuk mendapatkan nilai. Sebaliknya adalah
tempat kita melepaskan semua topeng yang kita gunakan sehari-hari. Dimana kita
berlutut dengan segala kerendahan hati dan mengakui bahwa sesungguhnya
kehidupan ini tergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Selanjutnya kita belajar
memberi, belajar melayani bukannya dilayani sebagaimana contoh yang telah
dilakukan Yesus kepada murid-muridNya.
0 komentar:
Posting Komentar