BAIT Ministry

Sabtu, 28 Agustus 2021

BERIBADAH KEPADA TUHAN

 


BERIBADAH KEPADA TUHAN                            

Oleh : Pdt. Dr. Moldy R Mambu

 

Ke gereja bagi orang beriman adalah suatu yang menyenangkan.  Itu sebabnya hal ini menjadi hal yang sangat dinantikan.  Karena suasana  itu adalah istimewa maka ada hal yang perlu disiapkan.  Waktu persiapan adalah enam hari,  menyediakan segala sesuatu menanti Sabat, hari istimewa beribadah kepada  Tuhan.  Menjemput perbaktian, persiapan hati adalah nomor satu. Mengenai pakaian, sepatu dan asesoris lainnya itu nomor berikut.  Hati adalah keseluruhan pikiran dan jiwa yang dengan tulus datang untuk memuji Tuhan, Allah yang Rahmani dan Rahimi.

 

Gereja, rumah Tuhan adalah rumah doa.  Tempat Tuhan bertemu dengan umatnya.  Kita datang menghampiri Yang Maha Kuasa.  Bukan hanya di Gereja Tuhan dapat berbicara kepada umatNya, tapi dimana ada dua atau tiga orang berkumpul membicarakan hal rohani, Tuhan juga hadir dengan berkat Nya. Kebaktian memuji Tuhan tak dibatasi oleh tempat.  Apakah gereja itu berbentuk ruko, bermenara, atau sebelum kebaktian tempat itu adalah kafe, maupun setelah kebaktian ruangan berubah jadi badminton court, itu tidak jadi masalah.  Teramat sulit sekarang ini mendapatkan ijin membangun rumah Ibadah.  Sedangkan Gereja yang telah sekian tahun berdiri, dibeberapa tempat di telusuri perijinannnya dan dipersoalkan. Bersyukurlah bila tempat perbaktian saudara adalah berupa bangunan Gereja.

 

Boleh jadi, tempat mempengaruhi suasana berbakti.  Di gereja, model bangunannya umumnya diatur berplafon tinggi menjulang kelangit, ruang yang besar memberi rasa lega.  Ada mimbar dan peralatan lainnya menumbuhkan rasa hormat dan akrab dengan perbaktian. Apakah berbakti di Gym ataupun di restoran memberi nuansa lain?  Datang berbakti kepada Tuhan, seperti dalam buku acara pada umumnya:   Jemaat bersyukur ketika memberikan persembahan dan perpuluhan, Jemaat memuji disaat melagukan kidung rohani, Jemaat belajar disaat memperbincangkan / mendengarkan firman Tuhan. Hal hal ini mestinya tidak dipengaruhi oleh tempat berbakti.  Sebab kita datang berbakti kepada sesuatu yang transcendental yakni Yang Maha Kuasa.  Kita datang dengan rasa hormat, takut dan hati yang siap bertemu dengan Tuhan. Sejatinya bukan datang untuk bertemu para sahabat maupun pimpinan Jemaat.  Bukan juga karena ada yang perlu dipamerkan sebaliknya datang dengan seadanya - sebagaimana ku ada kudatang padamu Tuhan.

 

Apakah kita bertemu Tuhan ketika datang kegereja atau berada  diruangan perbaktian? Banyak yang datang kegereja untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan.  Kalau khotbanya menarik up to date jemaat akan senang.  Sebaliknya bila firman itu datar dan kurang variasi  akan kecewa.  Tidak heran timbul favoritisme kepada seseorang  ataupun grup penyanyi tertentu. Atau  bangga karena teman anggota gereja adalah orang terkenal atau mempunyai kelas di masyarakat.  Sesungguhnya umat manusia yang datang ke gereja adalah untuk memuliakan Tuhan, datang beribadah dan bertemu dengan Tuhan.  Setiap hari kita mengalami berbagai masalah dan  tantangan berupa: Depresi, kesepian, ketakutan, kecewa, penyakit, duka dan cobaan dan ujian kesenangan.  Hal-hal inilah yang kita bawakan kepada Tuhan.   Digumulkan dalam doa dan ibadah serta kita syukurkan melalui pujian.  "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu" 1 Petrus 5:7.  Tuhan maha pengasih dan penyayang yang tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan umat Nya.

 

Tempat beribadah bukanlah tempat untuk berkompetisi ataupun untuk mendapatkan nilai.  Sebaliknya adalah tempat kita melepaskan semua topeng yang kita gunakan sehari-hari. Dimana kita berlutut dengan segala kerendahan hati dan mengakui bahwa sesungguhnya kehidupan ini tergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Selanjutnya kita belajar memberi, belajar melayani bukannya dilayani sebagaimana contoh  yang telah dilakukan Yesus kepada murid-muridNya.


0 komentar:

Posting Komentar