BAIT Ministry

Sabtu, 28 Agustus 2021

Nantikan Janji Kuasa ROH KUDUS

 


Nantikan Janji Kuasa

ROH KUDUS

Pdt. Harold D. Oijaitou

 

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang – demikian kataNya – “telah kamu dengar dari pada-Ku”. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”. (Kisah Para Rasul 1 : 4, 5).

 

Inilah saat – saat terakhir kebersamaan Yesus dan murid – muridNya. Acara perpisahan di bukit Zaitun ini diisi dengan makan bersama, lalu ada sedikit amanat untuk meneguhkan komitmen para murid ….sebelum ditinggalkan oleh Sang Guru yang Ajaib itu. Jangan tinggalkan Yerusalem, tetapi nantikanlah kegenapan janji baptisan Roh Kudus di sana..! Karena  di Yerusalem janji Bapa untuk melengkapi para murid bagi Missi Agung yang diamanatkan kepada mereka akan digenapi melalui curahan Roh Kudus.

 

Ayat 6, Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ : “TUHAN, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel ?

 

Permintaan ini mengisyaratkan seolah - olah para murid masih belum memahami focus pelayanan Kristus. Barangkali Yesus geleng – geleng kepala, karena tinggal hitungan  detik lagi Yesus sudah akan dijemput ke Surga… awan kemuliaan dan pasukan malaikat yang tidak kelihatan sudah memenuhi bukit Zaitun untuk menjemput Putera Mahkota ini kembali ke hadapan takhta Allah Bapa di Surga, tetapi keberangkatan Yesus masih harus tertahan dengan pertanyaan bodoh  dari ‘anak – anak danau ini’ : “TUHAN, Maukah Engkau memulihkan kerajaan bagi Israel ?”  Murid – murid ini begitu mengharapkan satu restoration of political and territorial kingdom.  Dengan rasa nasionalisme, mereka berharap kalau boleh TUHAN memulihkan kerajaan Israel sebelum DIA naik ke Surga. Apa jawaban Yesus ??

 

Ayat 7 : “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan  Bapa sendiri menurut kuasa-Nya”.

 

Yesus mungkin sambil geleng – geleng kepala, dan dengan tatapan yang tegas kepada para murid-Nya Dia katakan : “It is not for you to know the times or the seasons, which the Father hath put in His own power.. Itu bukan ngoni pe urusan mo cari tahu tentang  dan waktu.….. itu bukan ko pu urusan.! “Kelompok kecil ini dibangun selama tiga setengah tahun untuk menjadi landasan yang kuat bagi missi penyelamatan dunia ini, dilandasi bahkan dengan darah dan nyawa Yesus sebagai taruhannya…..bukan untuk urusan pemulihan kerajaan Israel secara duniawi.  Jangan campur aduk kepentingan duniawi dengan janji Kuasa Roh Kudus, apalagi kalau sampai menempatkan hal ‘pemulihan’ tanah Israel menjadi prioritas dan fokus utama ketimbang kemajuan pelayanan injil ini.

 

“Maksud pernyataan Yesus ini bukan untuk menunjukan bahwa Yesus tidak perduli terhadap nasib bangsaNya sendiri, tetapi Ia memberi penekanan bahwa masalah waktu dan masa dari naik dan jatuhnya satu bangsa itu ada dalam Kuasa Bapa di Sorga. Dengan demikian bukan motifasi untuk mendapatkan kuasa kerajaan duniawi yang diperlukan oleh anak – anak TUHAN, tetapi focus para pengikut TUHAN adalah yang tertulis dalam ayatnya yang ke-8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

 

Kata Yunani yang digunakan untuk menerangkan kata ‘Kuasa’ yang ada di ayat 7 bagian akhir, sedikit berbeda dengan kata ‘Kuasa’ yang juga ada di ayat 8 ini. Di ayat 7, dokter Lukas menggunakan kata ‘eksousia’ yang bisa berarti Otoritas -- untuk menerangkan bahwa urusan merdeka satu negara atau kerajaan itu sesungguhnya adalah Otoritas Allah. Namun di ayat 8, kata  Yunani yang digunakan untuk menerangkan ‘kuasa’ adalah ‘dunamis’ yang berarti strength, ability…power… Kata dynamite juga berasal dari kata dunamis ini.

 

Kalau mau diterjemahkan secara bebas, Yesus katakan : “Tetapi kamu akan menerima dinamit yang akan menghancurkan keragu-raguan, kemalasan, kebodohan, ketidak-sanggupan, kesombongan, iri hati, dengki, kebiasaan – kebiasaan buruk, dosa kesayangan…. bahkan semua hal – hal negative yang ada dalam hati, dalam diri, dalam keluarga dan dalam jemaat kalau ROH Kudus turun ke atas kamu…… Semua hal – hal bodoh itu akan bisa dihancurkan dengan dinamit, dunamis, atau kuasa…. Yang hanya bisa diperoleh bila Roh Kudus turun ke atas kamu,  sehingga kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea, dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

 

Kadang – kala orang datang kepada Pendeta dan bertanya, kami semua ini mau menginjil, tapi bagaimana caranya? Kami  biasanya akan membacakan ayat ini : But ye shall receive power, after that the Holy Ghost is come upon you: and ye shall be witnesses unto me both in Jerusalem, and in all Judaea, and in Samaria, and unto the uttermost part of the earth

 

Kalau Roh Kudus sudah turun ke atas kita semua……….. kalau satu jemaat semua sudah membuka hati dan undang Roh Kudus masuk dalam kehidupan kita setiap hari…………maka You shall be witnesses of Me. Kalimat ini bersifat  indicative… indicative artinya  kalau sudah ada Roh Kudus dalam diri seseorang, maka dengan sendirinya orang tersebut, atau jemaat tersebut akan selalu terindikasi untuk bersaksi dengan otomatis. Di dalam ayat ini tidak terlihat bahwa giat bersaksi itu sebagai satu imperative…..atau satu hal yang jadi kalau ada perintah. Atau jadi kalau lagi musim KKR dan lain sebagainya.  Karena dalam teks ini tidak terlihat kesan imperative…. Tetapi itu akan jadi dengan sendirinya jika ada Roh Kudus dalam kehidupan kita

 

Seorang penulis Kristen katakan : “If we want to be witnesses, we need to be filled with the Holy Spirit! Far more important than the best course in evangelism is the filling of the Holy Spirit!” Alkitab telah mengamarkan bahwa, tuaian besar disaat – saat terakhir sebelum kedatangan TUHAN akan bisa terjadi kalau ada kecurahan Roh Kudus dalam diri, keluarga dan jemaat. Pekerjaan ini akan diselesaikan oleh pria dan wanita, para umat TUHAN, bukan hanya dengan metode dan system penginjilan yang mutakhir, tetapi dengan dunamis yang diberikan melalui kehadiran Roh Kudus, Oknum ke-Allahan dari dimensi Tritunggal yang mendampingi kita sebagai ‘penolong’ untuk bersama - sama bersaksi tentang DIA.

 

“Mintakanlah Janji Bapa itu, berdoalah selalu agar Roh Kudus segera tercurah dalam diri, keluarga dan jemaat serta kehidupan kita untuk bersaksi bagi TUHAN sampai DIA datang kembali”.

 

Ayat 9, Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.


0 komentar:

Posting Komentar