Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati.
Suatu hal yang membanggakan bagi kita umat percaya bahwa dimana kita berkunjung sambutan persaudaran Advent nampak jelas. Saudara-saudara dalam Tuhan menerima kita dengan sukacita. Hal ini nampak disemua tempat dari Kotamobagu sampai ke Kota Legenda, dari Singaraja sampai ke Singapura, dari New Jersey sampai ke Newtom-Tompaso baru. Walaupun belum dikenal, baru pertama kali berkunjung kegereja itu kita akan disambut menurut Pilipi 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Inilah kelebihan persekutuan gereja. Kita bukan diterima dengan senang tapi dengan sukacita. Senang atau happy umumnya terjadi karena dipengaruhi faktor luar seperti mendapat hadiah, menerima pujian, memperoleh kiriman, hari cerah karena akan bepergian, harga turun dll. Namun bila tidak mendapat pujian, kiriman, hari hujan, harga bensin naik maka dari senang beralih susah. Sehingga senang atau happy tersebut adalah situasional, sementara, bias dan emosional. Tetapi sukacita itu datangnya dari dalam, bersifat permanen, tidak dibuat-buat dan menjadi jalan hidup karena Tuhan. Karena kasih Tuhan kita Yesus Kristus untuk saya maka sukacita didalam Kristus tidak akan dapat diambil oleh siapapun termasuk oleh situasi sesaat seperti di sakiti, ditinggalkan dan kalaupun berduka itu akan berangsur menjadi sukacita sebab mengetahui kasih Yesus.
Sukacita jugalah yang jadi pendorong umat Tuhan untuk melaksanakan misi
sebagai utusan Tuhan menyampaikan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat! Perkataan
Yesus di Matius 10:16 ini menyebut 4 macam hewan. Domba, Serigala, Ular dan Merpati.
Pertama - perlulah selalu diketahui bahwa keberadaan kita di dunia sekitar
mempunyai tujuan. Bagaimana kehidupan
kita, bagaimana perilaku kita sebagai orang percaya dalam menjalankan misi yang
dilihat dan diperhatikan orang.
Tetaplah fokus pada tugas sebagai ambassador surga, konsisten dan jangan
menyimpang.
Kedua - bahwa kita diutus seperti domba ketengah-tengah serigala. Domba
adalah hewan yang berpendirian tenang, penurut, rela berkorban. Tuhan mengutus kita bukanlah hal yang
memberatkan ataupun ditakuti namun perlu
dilaksanakan dengan waspasa. Untuk itu
Yesus melengkapi tugas ini dengan dua kiat yakni cerdik seperti Ular dan tulus
seperti Merpati.
Ketiga - hewan Serigala adalah termasuk binatang buas yang menyerang korban
secara keroyokan. Perlu dicatat bahwa
bukanlah maksud Tuhan untuk Domba yang
di utus ditengah Serigala lalu menyerupai Serigala. Tuhan juga tidak meminta untuk sang
Domba menjadi Serigala. Tapi itulah kadang yang nampak di Jemaat
yaitu adanya Serigala berbulu Domba.
Atau mungkin tanpa disadari perilaku kita telah berangsur-angsur berobah
menjadi Serigala. Ingat bahwa musuh dari
luar akan lebih mudah diatasi dibanding dari dalam yang menggunting dalam
lipatan dan menyimpan api dalam sekam.
Keempat - Ular dalam banyak hal adalah hewan yang berbahaya, dijauhi dan
dijijiki orang. Tapi kecerdikan ular
untuk survive dalam kehidupannya diperhatikan Yesus. Cerdik yang dimaksud adalah pintar, bijak, tak kenal menyerah, ulet, tabah apalagi dalam
menghadapi kesukaran. Lawannya adalah
licik. Karena kita diutus bagai Domba
ditengah Serigala sehingga semua kemampuan perlu digunakan.
Seorang sahabat di Bitung pernah menyampaikan
analisanya bahwa banyak orang yang ‘pande
barekeng mar bodok berhitung’. Reken diambil dari kata rekening – printout
rekening Koran. Maksudnya adalah banyak
orang yang pintar menjumlah dan memperhatikan secara detil saldo accountnya yang tersimpan di bank lalu
membelanjakan tanpa perhitungan masa depan.
Tidak ada saving untuk masa
paceklik dan keadaan darurat yang membutuhkan uang segera seperti sakit dan hal
emergency lainnya. Selain pintar, perlu juga untuk pintar-pintar. Banyak orang pandai yang mendapat kesulitan
libur pada hari Sabat. Tetapi ada orang
yang “pandai-pandai” gampang mengatasi bos yang keras. Orang seperti ini akan berusaha untuk
bersahabat dengan si Bos. Bila si Bos
berulang tahun, akan ada onde-onde atau kue cucur yang dikirim sebagai pengikat
tali silaturahmi. Kelak bila ada
kesulitan maka si Bos akan mengingat persahabatan yang telah dibina.
Menjadi Domba bukanlah tempat bulan-bulanan si Serigala, itu sebabnya perlu kecerdikan. Diutus dengan misi penarikan jiwa bukan juga
berubah menjadi ular. Tetap sebagai
Domba yang dapat mengatasi keadaan tanpa melupakan misinya.
Kelima - ketulusan adalah sifat utama untuk maju. Memerlukan waktu untuk bersahabat dengan
Merpati. Hanya tangan yang suka memberi
makanan, dikenal dan dipercaya saja yang akan dihinggap burung Merpati.
Sincerely yang biasa dicantumkan
pada penutup surat menunjuk pada kesediaan
menolong, adanya perhatian dan kepercayaan. Hal-hal ini merupakan syarat exist sebagai
Domba di tengah dunia Serigala. Dengan
sukacita, pintar menempatkan diri,
pandai-pandai bermasyarakat
sambil tangan ringan menolong didalam satu misi yang jelas sangat diperlukan
memperkokoh Kebangkitan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar