Pekerjaan Mempersiapkan Jiwa
Bagi Umat Allah
Menyelamatkan Jiwa-jiwa
harus menjadi pekerjaan hidup dari setiap orang yang mengakui Kristus. (4T 53). Dalam tiap periode sejarah dunia,
Allah memiliki orang-orang istimewa-Nya yang melalui mana Dia sebutkan mereka
sebagai “Saksi-Ku”. Dalam tiap abad, ada
orang-orang yang berserah, yaitu mereka yang telah mengumpulkan sinar-sinar
kebenaran seiring mereka menjejakkan kaki mereka di atas jalan kebenaran
tersebut, dan mereka yang menyampaikan Firman Allah kepada orang banyak. Henok, Nuh,
Musa, Daniel, pemerintahan para Bapa dan para Nabi, - merekalah para
pelayan kebenaran tersebut. Mereka bukan
orang-orang yang tidak dapat salah, mereka lemah dan sering berbuat kekeliruan,
namun Allah menempa mereka tatkala mereka memberi diri mereka dalam
pelayanan-Nya. (GW 13) Pekerjaan yang terbesar, usaha yang paling berharga, di
mana tiap orang dapat terlibat ialah mengarahkan jiwa-jiwa pada anak domba Allah.
(GW 18)
Para pelayan Allah
haruslah memiliki hubungan yang erat dengan Kristus dan menuruti teldan-Nya
dalam segala hal,- dalam kehidupan yang bersih, penyangkalan diri, dalam
kebajikan dan dalam ketekunan.
Memenangkan jiwa untuk kerajaan Allah haruslah menjadi kepedulian mereka
yang terutama. (GW 31)
Pekerjaan penginjilan
untuk membukakan kitab-kitab suci pda orang lain, mengaarkan pria & wanita
tentang apa yang akan segera terjadiatas dunia, haruslah menghabiskan seluruh
waktu dari para pelayan Allah tersebut. (RH, 2 Agustus 1906). Waktunya sangat
singkat,Kristus membutuhkan para pekerja-Nya di mana-mana. Haruslah ada ratusan orang yang
sungguh-sungguh dan menjadi pekerja-pekerja yang setia di rumah dan di
lading-ladang yang jauh di mana sekarang ini hanya ada satu saja. Jalan-jalan besar dan jalan-jalan kecil belum
lagi terjamah, pengaruh yang mendesak haruslah di pikul oleh mereka yang
terlibat dalam pekerjaan Misionari bagi Tuhan (FCE, p488)
Allah Memanggil Semua Orang Untuk Terlibat.
Tiap murid yang benar yang
di lahirkan dalam kerajaan Allah adalah seorang misionaris. (DA 195). Engkau
janganlah menunggu kesempatan yang besar tiba, atau setelah menerima kemampuan
yang melebih orang-orang lain sebelum engkau mau bekerja bagi Allah. Engkau tidak perlu memusingkan apa yang akan
dunia pikirkan tentang dirimu. Jika saja
kehidupan sehari-harimu adalah kesaksian atas kemurnian dan kesungguh-sungguhan
imanmu, dan orang-orang yang lain di yakinkan bahwa engkau berkerinduan untuk
menguntungkan mereka, maka usahamu tidaklah sia-sia…” (ST. 82-83). Manusia yang kurang berpendidikan sering di
panggil untuk memberitakan kebenaran, bukan karena mereka tidak terpelajar,
tetapi karena mereka merasa perlu di ajar oleh Allah. Mereka belajar di sekolah-sekolah Kristus,
dan kerendahan hati serta penurutan mereka menjadikan mereka besar. (Kemenangan Akhir 428)
Para Pekerja Harus Dilatih
Mereka yang rindu
menyerahkan diri mereka sendiri kepada pekerjaan Allah harus menerima
pendidikan dan latihan untuk pekerjaan ini, supaya mereka dapat di persiapkan
untuk terlibat di dalamnya dengan bijaksana.
Mereka tidak boleh merasa bahwa mereka dapat melangkah sekaligus ke atas
jenjang yang lebih tinggi; mereka yang mau berhasil harus mulai pada jenjang
pertama lalu naik ke atas langkah demi langkah.
Kesempatan dan peluang di karuniakan kepada mereka guna peningkatan, dan
mereka harus membuat setiap usaha dalam kekuatan mereka untuk belajar bagaimana
melakukan pekerjaan yang berkenan kepada Allah.
Sebagaimana para serdadu di
latih dengan berbagai latihan dan disiplin hidup sehari-hari, sebagaimana
seorang perawat di latih, seorang guru berdisiplin sebelum siap dalam
peperangan mereka maka bagi kita para pekerja Allah: Dengarkanlah! “Mereka yang
terlibat dalam pekerjaan besar ini harus ikut mengambil bagian dalam latihan
yang di perlukan. Mereka harus belajar
menurut sebelum mereka layak memerintah…”
(Pelayan Injil 63-64)
Pekabaran Yang Membangun dan Tentang Kesukaran Harus
Dilakukan
Suatu pekabaran yang akan
membangunkan gereja-gereja harus di beritakan.
Setiap usaha harus di kerahkan untuk memberitahan terang itu, bukan saja
kepada orang-orang kita tetapi juga kepada dunia. (Maranatha 30)
Penghakiman Allah terjadi
di dalam negri, peperangan dan berita-berita perang, kebinasaan yang di
timbulkan oleh api dan banjir, menyatakan dengan jelas bahwa masa kesukaran
yang akan bertambah-tambah sampai akhirnya, kini telah di ambang pintu. Kita tidak boleh membuang-buang waktu. Dunia sedang di gerakkan oleh Roh
peperangan. Nubuatan-nubuatan dalam
Daniel 7 hampir semuanya di genapi. (Welfare Ministry, 136, 137)
Waspada terhadap segala Penghalang.
Para malaikat Allah siap
membagikan karunia dan kuasa kepada mereka yang merasakan kebutuhan mereka akan
kekuatan ilahi, namun para jurukabar surga ini tidak akan mencurahkan
berkat-berkat tersebut kecuali di minta, seringkali mereka menunggu
dengansia-sia (EGW our High Calling, p. 129). “Bukanlah kehendak Allah
kedatangan Yesus di tangguhkan. Untuk 40
tahun lamanya ketidakpercayaan, persungutan dan pemberontakan menyebabkan
terlambatnya Israel modern masuk ke dalam surga. Tidak satupun dari kedua kasus ini
menunjukkan bahwa janji Allah itu tidak benar, itu adalah ketidak percayaan,
persungutan, pemberontakan, keduniawian, tidak ada penyerahan yang
sungguh-sungguh dan perbantahan. (Ministry 4, 1883). Mereka yang sudah mendapat
kesempatan untuk mendengar dan menerima kebenaran dan telah bergabung dengan
GMAHK, menyebut diri mereka umat Allah yang memelihara hokum, namun tidak lagi
mempunyai kekuatan hidup serta pengabdian kepada Allah lebih dari gereja-gereja
lainnya, akan mendapat malapetaka-malapetaka dari Allah sebagaimana halnya
gereja-gereja yang menolak hukum Allah (1 Manuscript Release 176)
0 komentar:
Posting Komentar