Pertanyaan :
Apakah
Perjamuan Suci adalah keharusan yang kalau tidak dilakukan berarti berdosa atau
apakah kalau dilakukan mendapat pahala sedangkan kalau tidak dilakukan rugi
sendiri tetapi tidak apa-apa kalau tidak dilakukan ?
Tanggapan Redaksi
Selama
Yesus
berada di atas dunia ini, Dia meninggalkan dua upacara penting untuk dilakukan
oleh semua yang percaya kepadaNya, yang pertama adalah upacara baptisan dan
yang kedua adalah upacara perjamuan Tuhan (the Lord's supper.) yang dikalangan
Advent lebih dikenal dengan upacara perjamuan suci. Baptisan yang suci
diperuntukkan bagi orang percaya yang baru akan bergabung menjadi bagian umat
percaya sedangkan perjamuan suci diperuntukkan bagi orang percaya yang sudah
bergabung dalam kumpulan umat percaya. Kedua upacara ini adalah merupakan
keharusan bagi semua yang mengaku sebagai pengikut Kristus dimana kedua upacara
ini diperintahkan langsung oleh Kristus untuk dilakukan oleh semua orang
percaya.
Untuk Baptisan
suci Yesus menjanjikan bahwa "siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan" sedangkan "siapa yang tidak percaya akan dihukum".
Sangat jelas pahala apa yang kita dapat sedangkan untuk perjamuan suci tidak
ditegaskan pahala atau hukuman apa yang diterima bila kita tidak melakukannya
namun dibalik perjamuan suci ada manfaat yang sangat besar bagi yang
melakukannya.
Dalam Alkitab
tidak dirinci berapa kali setahun upacara perjamuan suci itu dilakukan. Gereja
Advent tidak melakukan ini setiap minggu atau setiap bulan atau setahun sekali
seperti pada gereja tertentu. Gereja Advent biasanya melakukan perjamuan suci empat kali setahun dengan pertimbangan waktu
ini adalah yang paling ideal dimana bila terlalu sering dilakukan dikuatirkan
upacara perjamuan suci akan kehilangan maknanya dan acara ini hanya menjadi
tradisi tanpa makna dan waktu ini diyakini tidak terlalu lama karena bila
terlalu lama juga akan berdampak sama seperti bila terlalu sering, dimana akan
ada waktu yang cukup lama umat tidak merasakan manfaat dari perjamuan suci itu.
Manfaat yang
sangat penting dalam perjamuan suci adalah proses sebelum diadakan upacara
perjamuan suci yaitu melakukan pemeriksaan diri atau menguji diri (1 Korintus
11 : 28) dan untuk menguji diri sendiri harus terlebih dahulu mengerti
prinsip-prinsip dalam mengikuti perjamuan suci seperti yang diteladankan oleh
Yesus, yaitu :
·
Kerendahan hati untuk melayani (Filipi 2 :
7, Matius 20 : 28, Galatia 5 : 13) yang disimbolkan dalam upacara pembasuhan
kaki.
·
Pembasuhan hati dari hal-hal yang tidak
berkenan kepada Tuhan (Yohanes 13 : 10,
·
Sebuah persekutuan pengampunan dimana jika
kita mengampuni kesalahan orang lain maka Tuhan pun akan mengampuni kita.
(Matius 6 : 14, 15; Yohanes 13 : 14).
·
Sebagai persekutuan dengan Kristus dimana
bila kita mengambil bagian dalam upacara perjamuan suci ini maka ini memberikna
kesempatan bagi kita untuk menerima bagian dalam Kristus (Yonaes 13 : 8)
·
Untuk memperingati penebusan yang Yesus
lakukan untuk manusia (1 Korintus 11:24)
·
Sebagai Perjamuan yang melambangkan
persekutuan dengan Kristus (1 Korintus 10: 16, 17)
·
Sebagai antisipasi kedatangan Kristus
kedua kali. (1 Korintus 11:26)
Perjamuan suci ini
dikhususkan bagi yang beriman kepadaNya dan mengajarkan semua yang beriman
kepadaNya untuk melakukan upacara ini dengan penuh hormat dan pujian. Bagi
mereka yang tidak melakukan ini selayaknya maka ia berdosa terhadap tubuh dan
darah Tuhan (1 Korintus 11: 27)
Alasan anggota
jemaat tidak mau mengikuti upacara perjamuan suci, di antaranya :
- Belum mengerti sepenuhnya manfaat
perjamuan suci.
- Merasa belum selayaknya mengikuti
perjamuan suci, kemungkinan belum menyelesaikan masalah dengan orang lain
atau belum berdamai dengan orang lain.
- Alasan pribadi lainnya yang harus
diselesaikan pada saat diadakan upacara perjamuan dengan pertimbangan
menunda mengikuti perjamuan atau sudah mengikuti acara perjamuan dijemaat
lainnya dalam waktu yang belum terlalu lama.
Manfaat yang
paling dirasakan selama mengikuti upacara perjamuan suci terutama bagi mereka
yang sebelumnya memiliki masalah pribadi dengan orang lain. Dengan adanya
perjamuan suci mendorong umat percaya untuk segera menyelesaikan masalahnya
dengan orang lain yang kemudian membawa perdamaian dan kedamaian dalam hati
masing-masing dan dalam jemaat. Umatpun akan merasa menerima pahala kedamaian
dan pengampunan dengan mengikuti upacara perjamuan suci. ***
0 komentar:
Posting Komentar