BAIT Ministry

Senin, 04 September 2023

Prioritas Hidupmu

 

Prioritas Hidupmu
Pdt. Ronny Umboh

 

Salah satu perumpamaan Tuhan Yesus yang terpendek namun memuat pesan rohani yang penting, terdapat dalam Matius 13:44-46. Hanya tiga ayat tetapi mengandung kedalaman pengalaman kekristenan yang penuh makna. Itu menyangkut pilihan kehidupan keselamatan Saudara dan saya. "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.(Mat 13:44-46)

 

Di zaman Kristus adalah biasa orang menemukan harta terpendam dalam bentuk mata uang ataupun emas dan perak. Adalah lumrah bagi kebanyakan orang pada zaman dahulu, menyembunyikan hartanya di bawah tanah, untuk beberapa alasan antara lain, menghindar dari tuntutan pajak yang berlebihan, serta antisipasi apabila terjadinya perubahan politik yang tak jarang terjadi pada zaman ini—para serdadu merampas para hartawan. Dan alasan yang paling masuk akal,  dengan menyembunyikan harta di dalam tanah, untuk keamanan dari pencurian dan perampokan. Sayang sekali, tak jarang pemilik harta meninggal dunia, tertawan, atau melupakan tempat di mana hartanya disimpan.

 

Suatukali seseorang biasanya menyewa tanah yang seperti ini untuk diusahakan bagi tanah pertanian. Dan… ketika lembu yang sedang menarik bajak tanah tiba-tiba ujung mata bajak itu menyentuh benda keras… kraak sepertinya besi dan besi beradu! Ketika diteliti dengan saksama, sebuah peti berukuran sedang yang berkarat namun masih utuh menyimpan uang tua dan emas yang jumlahnya fantastis! “….Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” (ayat 44). Perhatikan bagaimana Yesus menggambarkan peristiwa ini, dengan kata sukacita hanya dapat dipahami seandainya Saudara dan sayalah orang yang beruntung itu. “….lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu”(ayat 44). Ada satu hasrat yang besar untuk memiliki harta yang terpendam dengan cara membeli ladang itu dengan menjual semua hartanya terlebih dahulu.

 

Cerita kedua, “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu”(Mat 13:45-46). Seorang pengusaha—saudagar kaya yang tidak pernah puas dengan hartanya, investasi dan berinvestasi di mana saja yang dapat memberinya keuntungan, ia senantiasa mencari peluang dan akhirnya pebisnis ini menemukan barang ia cari selama ini, yakni mutiara yang sangat indah—sangat mahal. Zaman dahulu para pedagang menaruh minat akan mutiara. Hanya mutiara yang sangat indahlah yang menjadi incaran setiap saudagar. Mereka rela menempuh perjalan panjang menuju Laut Mati, Teluk Persia bahkan sampai India. Gambaran ini sering terjadi pada zaman Rasul Paulus. Kita meyakini pada zaman Yesus para saudagar harus rela mengadakan perjalanan panjang untuk mendapatkan mutiara terindah. Dan, “Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu”(Mat 13:46).

 

Untuk mendapatkan mutiara terbaik ternyata harus menjual semuanya hartanya sebagai ganti mutiara yang indah ini. Salah karakteristik para pedagang, para pebisnis, para pengusaha dalam segala zaman biasa mempertaruhkan segala miliknya untuk sesuatu yang lebih baik. Alkitab menjelaskan, “Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu”(Mat 13:46).

 

Dari dua cerita yang singkat di atas, Hal Kerajaan Sorga  memiliki satu pengertian yang tertuju hanya kepada Yesus Kristus; ladang  adalah Firman Allah, harta terpendam itu adalah Kebenaran-Nya dan mutiara yang indah adalah Yesus Sendiri.

 

Jika Anda, kita semua merenungkan sejenak sebagai orang yang mengaku Kristen—pengikut Kristus, tanpa Yesus, olehmana Kasih Karunia-Nyalah yang menyelamatkan kita dari hukuman mati. Hanya Dia satu-satunya tujuan Penyembahan kita, alasanya sederhanya:  karena hanya Dia, tidak ada yang lain, tidak ada jalan lain untuk kita hidup! Siapun Saudara dan saya ada satu perkara untuk mendapatkan harta terpendam itu, ataupun mutiara yang Indah itu, kita harus menukarkan dengan penyerahan jiwa, tubuh, dan roh kita, pendeknya segenap hidupmu. Menjual terlebih dahulu segala sesuatu yang menghalangi yakni “harta pribadimu” yang sering menghalangi kita untuk menjadikan  Yesus sebagai prioritas utama. Harta terpendam adalah kebenaran yang harus kita hidupkan tanpa syarat, mutiara yang indah adalah Yesus yang menjadi perenungan tiada henti melebihi pribadi-pribadi di dunia yang kita sayangi!

 

 Sering kita berpikir bawah Tuhan kita meminta kepada umat-Nya segalanya dari diri kita. uang kita, tenaga kita, pengaruh kita, waktu kita. Ingat itu bukan milik kita, bukan milikmu, itu punya Tuhan! Bukan milik kita. segenap diri kita, segenap talenta kita, serta kecakapan atau apapun juga adalah milik Tuhan, kita harus menyerahkan sebulat-bulat hati kita hanya kepada-Nya. Keselamatan yakni segenap harta sorga telah diberikan kepada Saudara dan saya—itulah harta terpendam dan mutiara yang indah yang sangat mahal itulah Yesus.

 

Sungguhpun keselamatan adalah pemberian yang Cuma-cuma, hanya  mereka yang bersikap seperti seorang yang membajak ladang dan pedagang yang menemukan harta yang tak ternilai yang bersuka-cita dengan mengabaikan segala hal-hal yang merintanginya dari memiliki harta itu. Hari ini, Saudara dan saya adalah seorang yang telah menemukan harta yang terpendam yakni Firman Tuhan—Kebenarannya, dan seorang pedagang yang telah menemukan Yesus—Pemberian Sorga yang tak ternilai hanya dapat terlihat dalam kehidupan saat ini, yaitu apakah Saudara dan saya senantiasa mendahulukan Tuhan satu-satunya dalam hidupmu setiap hari. Atau, tanyakan pada dirumu sendiri apakah prioritas dalam hidupmu? Hanya Anda dan saya yang tahu, sebab adalah suatu tragedi bagi mereka yang mengaku mengetahui kebenaran tetapi tidak menghidupkan kebenaran itu (Yakobus 4:17).

 

Kristus adalah kebenaran. Perkataan-Nya adalah kebenaran. Harta yang terpendam itu perlu diselidiki dengan penuh kerendahan hati di setiap hari dengan doa yang bersungguh-sungguh  agar kita menemukan mutiara-mutiara yang sangat indah dan sangat mahal, itu tentang Yesus yang yang penuh Kasih Karunia. Kita akan menemukan kedamaian dan menikmati dalam segala kelimpahan hanya di dalam Dia.

 


0 komentar:

Posting Komentar