Mengapa orang Kristen tidak bersunat; Bukankah sunat juga adalah
bagian perjanjian kekal Allah ?
Sunat adalah suatu praktek yang sudah umum bagi laki-laki di zaman dulu. Keturunan semetik bagian barat, seperti Syria dan Palistin umumnya di sunat
dan pria Mesir juga mengenal sunat, khususnya para imam. Dari mana asal usul
sunat ini tidak begitu jelas diketahui para sejarawan. Orang Ibrani mengodopsi
praktek sunat ini dari group west semetic (Kej 17; Jos 5:2-9). Sejak dari itu sunat telah menjadi bagian
penting dari budaya dan menjadi identitas agama dan bangsa orang Ibrani.
Arti Sunat
bagi Orang Ibrani
Ada beberapa arti sunat bagi orang Israel sebelum
Abraham. Pertama, sunat adalah bagian dari ritual perkawinan dan kesuburan.
Seorang pria Ibrani tidak dapat kawin kalau dia belum disunat (Kel. 4:25) atau
seorang wanita Ibrani tidak dapat mengawini seorang Pria yang tidak disunat
(Kejadian 34). Sunat juga mempunyai arti
yang penting terhadap kesuburan. Dengan bersunat maka Tuhan akan memberkati
seorang pria Ibrani dengan keturunan. Sebagai contoh, Abraham baru mendapatkan
anak dari Sarah setelah dia disunat.
Walaupun sunat banyak dipraktekkan di sekitar bangsa
Ibrani tapi Sunat juga adalah national identity bagi mereka. Itulah sebabnya di
Perjanjian Baru sering kita membaca istilah bahwa Israel adalah bangsa yang
bersunat sementara Pilistin, Babylon dan Grika adalah “bangsa yang tidak
bersunat.”
Selain sunat memotong sebagian kulit alat kelamin, sunat di Perjanjian Lama
dikenal juga dengan sunat hati (Ul 10:16; 30:6; Im 26:41; Jer 4:4; 9:25-26,
bibir (Kel 6:12, 30), dan teliga (Jer 6:10).
Sunat jenis ini adalah sunat lambang
yang menunjukkan ketidaklayakan seseorang didalam melaksanakan petunjuk
Tuhan. Contoh, Musa mengatakan “who am of uncircumcised lips?”
(Kel 6:12,30). Yeremia berkata bahwa Kepada siapakah aku harus berbicara dan
bersaksi, supaya mereka mau memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak
bersunat, mereka tidak dapat mendengar!
(Yeremia 6:10). Ini berarti bila seseorang belum bersunat baik secara hati,
lidah atau telinga, maka orang tersebut tidak dapat ambil bagian didalam
aktivitas Tuhan sebagai umatNya.
Sunat bagi orang Israel juga
berarti sebuah Perjanjian. Sebelum Abraham di sunat, dia hanya mendapatkan anak
bernama Ismael, tapi setalah dia disunat maka dia mendapatkan anak laki-laki
yang bernama Ishak, anak yang diberkati dan yang menjadi bapa dari banyak
bangsa. Oleh karena itu Abraham memulai tradisi untuk menyunat seorang bayi
pada waktu baru merumur 8 hari (Kej
17:8-14) sebagai tanda kesuburan dan tanda perjanjian berkat Tuhan bahwa
Abraham dan keturunannya akan menjadi umatNya dan Allah menjadi Tuhannya.
Sejak dari event ini maka
tradisi sunat telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan beragama
orang Israel. Dengan bersunat mereka menyatakan bahwa mereka adalah umat Tuhan
dan umat pilihan Tuhan dan hanya mereka yang bisa menikmati berkat-berkat
Tuhan. Walau praktek sunat pernah terlupakan oleh bangsa Israel oleh karena
mereka berada di pembuangan dan oleh kerena larangan dari pemerintahan Grika
dan Roma tapi raktek ini masih terus
belangsung sampai zaman Yesus dan rasul-rasul.
Persoalan mengenai sunat
menjadi Issue yang sangat hebat di zaman Paulus dan rasul-rasul. Setelah
kenaikan Yesus ke surga maka para rasul-rasul mulai menginjil kepada semua
lapisan masyarakat, suku, bangsa dan bahasa sebagaimana Yesus telah perintahkan
kepada mereka. Pertobatan orang-orang non-Yahudi menjadi Pengikut kristus
menjadi persoalan bagi orang Yahudi. Mereka mengaggap bahwa non-Yahudi adalah
kafir oleh karena itu mereka tidak dapat menikmati keselamatan dan Perjanjian
Abraham sebelum bersunat dulu. Sebagaimana Abraham setelah dipanggil oleh Tuhan
maka dia dan keturunannyapun disunat dan hasilnya keturunannya menjadi Umat
pilihan Tuhan. Oleh alasan ini, maka
sunat menjadi syarat mutlak bagi orang kafir untuk dapat diterima menjadi
Kristen dan memikmati berkat keselamatan.
Paulus sendiri menolak
argument itu. Paulus argument adalah
bahwa orang kafir tidak perlu menjadi orang Yahudi untuk dapat menikmati berkat
keselamatan dan berkat perjanjian Abraham.
Karena Tuhan sendiri sudah tidak membedakan orang bersunat dan tidak
bersunat sejak Israel telah ditolak menjadi umat pilihan. Hal ini jelas didalam
mimpi yang diberikan kepada Petrus, bahwa Tuhan tidak lagi membedakan Jahudi
dan non Jahudi, sebagai bangsa kafir dan najis. Paulus didalam bebagai suratnya
kepada jemaat di Galatia dan Korintus
mengatakan bahwa tidak ada dasar Alkitab yang mengatakan bahwa Abrahamic
Covenent promises adalah unconditional sementara Mosaic covenant adalah
conditional. Janji Tuhan kepada Abraham
adalah sama seperti Janji Tuhan kepada orang Israel di gunung Sinai. Kedua
janji ini bersyarat, yaitu Berkat Tuhan akan tetap bila mereka tetap setia
kepada Tuhan. Didalam Kejadian 17 mencatat indikasi bahwa perjanjian Tuhan-Abraham
itu bersyarat. Ayat 1, 2 Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. 2 Aku
akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau
sangat banyak."
Setelah itu Tuhan
berkata, "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu
turun-temurun.” Kemudian Tuhan memberi perintah bahwa setiap pria di Israel
harus di sunat (Kej 17:10,11). Jadi sunat disini adalah suatu perjanjian antara
Allah dan Abraham dan keturunannya.
Tetapi Tuhan mengatakan bahwa sunat dengan memotong bagian kulit alat
kelamin tidak cukup untuk menjadi umat pilihan Tuhan, tapi mereka juga harus
disunat hati (Ul 10:16; 30:6). Sunat hati di PL adalah sama dengan pengalaman rohani di PB (Rom 2:25-29). Abraham dan keturunannya tidak bisa berjalan
di hadapan Tuhan dan sempurna hanya karena bersunat mereka harus bersunat hati
juga. Dan didalam relatioship dengan Tuhan, Tuhan lebih memilih orang yang
bersunat hati dari pada sunat lahiriah. Itulah sebabnya Paulus berkata, “
11 Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman
yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa
semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada
mereka, 12 dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka
yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa
leluhur kita, pada masa ia belum disunat” (Roma 4:11-12).
Kejadian 15 mencatat, “Lalu percayalah Abram kepada
TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran (Kej
15:6).” Dan kemudian Kej 15 juga mencatat bagaimana Tuhan membuat perjanjian
dengan Abraham (ayat 7-21). Coba seandainya Abraham tidak percaya kepada Tuhan,
apakah Tuhan masih akan membuat perjanjian dengannya? Tentu tidak. Atau seandainya Abraham menolak perintah dan
kehendak Tuhan (Kej 17:1) apakah Tuhan akan membuat perjanjian dengan sunat
dengan Abraham? Atau walau telah disunat
tetapi keturunan Abraham menolak untuk tetap menuruti Tuhan, apakah Tuhan akan
tetap memberkati mereka? Tentu tidak.
Kejadian 17 jelas sekali mengatakan bahwa sunat hanyalah suatu tanda
perjanjian bahwa Tuhan adalah Allah Israel bahwa Israel adalah umat pilihan
Tuhan dan berkat itu tergantung kepada
Abraham sendiri dan keturunannya. berkat itu bisa dinikmati selama mereka menurut Tuhan dan
selama msih umat pilihat Tuhan. Didalam 1 Tawarikh 16:14-18 Tuhan berkata bahwa
orang-orang Israel yang mewarisi janji-janji perjanjian Abraham harus tetap
menjaga hubungan yang baik denganNya, kalau tidak Tuhan bisa mengutuk mereka
secara jasmani dan material dan mengusir mereka dari tanah perjanjian dan juga
dalam Ulangan 29:9-13 Tuhan mengingatkan bangsa Israel untuk tetap setia kepada
perjanjian tersebut.
Setelah bangsa Israel memasuki negri kanaan, Sejarah
dan Alkitab mencatat bahwa mereka telah melupakan janji perjanjian Abraham.
Baik sebelum dan setelah pembuangan Babilon, bangsa Israel telah gagal memenuhi
Penjanjian Abraham dan Sinai. Hal ini sangat jelas pada waktu Jesus telah
datang ke dunia ini untuk memulihkan janji tersebut tetapi Israel telah menolak
Dia (John 1) dan bahkan menyalibkan Dia
sambil berkata bahwa mereka tidak memiliki raja selain Caesar (John 19:15).
Oleh karena penolakan Israel terhadap Tuhan, maka
Tuhan juga telah menolak Israel menjadi bangsa pilihan dan telah memilih Gereja
sebagai Israel rohani. 1 Petrus 2:9,10 berkata, “Tetapi kamulah bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 10
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi
umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas
kasihan.”
Sejak penolakan Israel sebagai umat pilihan, maka
sunat lahiriah menjadi tidak penting lagi sebagai tanda umat Tuhan. Karena
Sunat hati telah menggantikan sunat lahiriah dan janji sunat
yang diberikan kepada Abraham sama kepada mereka yang telah menerima
sunat hati (Roma 2:27-29). Bilamana seorang kafir, yang tidak bersunat secara
lahiriah, menurut Tuhan, iman didalam Yesus dan hidup dalam roh kudus maka
paulus berkata, “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah
mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,
tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena
kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik
Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji
Allah Gal 3:27-29).”
Sebagai kesimpulan,
sunat jasmaniah adalah tanda perjanjian antara Abraham dan Tuhan dimana
Israel adalah umatNya tetapi oleh karena Israel lahiriah telah berubah setia
dan melanggar janji Perjanjian Abraham, maka Tuhan telah menolak Israel sebagai
umat pilihan dan gantinya telah memilih Gereja sebagai Israel rohani . Oleh
karena itu, apapun warga negaramu dan suku bahasamu, engkau berhak untuk
mendapatkan keselamatan dan menjadi umat
pilihan Tuhan tanpa sunat, asal saja engkau menerima Yesus sebagai Juruselamat
dan Tuhanmu. Dan bilamana Engkau percaya sepenuhnya kepadaNya dan mau bersunat
hati, maka Dia akan memberikan berkat perjanjian Abraham itu kepadamu. ***
0 komentar:
Posting Komentar