BAIT Ministry

Sabtu, 09 September 2023

Panggilan di Tengah-Tengah Pilihan

 
Panggilan di Tengah-Tengah Pilihan
Pdt. William Tulong

 




Setiap lima tahun sekali kita melewati moment yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita tercinta Indonesia dengan berlangsungnya Pesta Demokrasi untuk memilih wakil wakil rakyat dan Presiden.

Sebagai warga negara yang baik, tentu kita telah menjalankan tanggung jawab dan hak kita dalam menjatuhkan pilihan sesuai hati nurani kita masing masing tanpa merendahkan atapun menyalahkan orang lain yang memiliki pilihan yang berbeda.

Tentu saja, siapapun yang kita telah pilih dan telah kita masukan di dalam kotak suara, apakah pilihan kita yang menjadi pemenang atau tidak, kita harus menerimanya dan tidak perlu merasa kecewa ataupun sakit hati oleh sebab, sama-sama putra terbaik Indonesia untuk kemajuan bangsa kita.

Di dalam berbangsa dan bernegara, Pesta Demokrasi atau Pemilu adalah waktu yang terpenting untuk memilih pemimpin yang terbaik. Namun sebagai calon warga negara kerajaan sorga yang saat ini menjadi bagian dari jutaan umat Tuhan di dunia ini, kita sering dihadapkan pada pilihan yang menyangkut kehidupan kita saat ini maupun kehidupan kita dimasa yang akan datang, terlebih kehidupan saat dimana Tuhan yang sudah lama-kita nantikan akan muncul di awan-awan untuk menjemput semua orang yang mengasihiNya.

Ketika Tuhan menciptakan dan menenpatakan Adam dan Hawa di Taman Eden, Tuhan menyampaikan satu pesan yang sangat penting kepada mereka “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16-17

Kita tahu bersama bahwa Adam dan Hawa tidak mengindahkan atau tidak menurut perintah Tuhan tersebut yang mengakibatkan manusia mengalami kehidupan yang penuh dengan suka duka dan penderitaan.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah peristiwa di Taman Eden tersebut merupakan pilihan yang diberikan Tuhan kepada Adam dan hawa ? atau Apakah mau makan atau tidak makan Buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat tersebut adalah sebuah pilihan ? Artinya  Adam & Hawa diminta Tuhan untuk memilih sesuai dengan hati nuran mereka ? Tentu saja tidak sebab Firman Tuhan kepada Adam dan hawa “… pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16-17

Namun oleh karena adanya penyampaian berita bohong alias HOAKS yang disampaikan oleh setan melalui mediasi Ular, maka dari sudut pandang Hawa yang juga melibatkan Adam, menjadikan peristiwa Taman Eden tersebut merupakan sebuah pilihan. Dan mereka telah memilih untuk menurut suara setan dan melanggar pesan Tuhan. Akibatnya manusia telah jatuh ke dalam dosa yang kemudian diikuti dengan duka dan penderitan yang menyakitkan.

“Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." Kejadian 6:5-7. Tuhan merencanakan untuk menghapus semua penghuni dunia ini termasuk manusia. Namun Tuhan tidak langsung membinasakannya tetapi mengadakan panggilan terlebih dahulu agar umatNya tersebut dapat diselamatkan dari kebinasaan akibat salah menentukan pilihan.

Panggilan yang sama disampaikan Tuhan kepada Lot dan keluarganya untuk segera keluar dari Kota Sodom dan Gomora karena akan dibinasakan dengan api. “Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini, sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya." Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." ….” Kejadian 19:12-14. Pilihan tetap di hati Lot dan keluarganya, tetapi panggilan dari Tuhan harus segera keluar demi untuk keselamatan dari kebinasaan kota Sodom dan Gomora itu.

Agar panggilan keselamatan semakin nyata dihadapan umat-Nya, Tuhan menjelma menjadi manusia dan Tuhan kita Yesus Kristus saat berada di atas dunia ini, telah menyampaikan dua jalan atau dua pintu. Jalan yang luas yang melewati pintu yang lebar menuju kepada kebinasaan tetai jalan yang sempit yang melewati pintu yang sesak itu menuju kepada hidup yang kekal. Diantara dua pilihan yang dihadapi oleh setiap manusia tersebut, Tuhan mengadakan panggilan bukan pilihan yaitu “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." Matius 7:13,14

Pernyataan Yesus dalam ayat tersebut bukan merupakan sebuah pilihan, tetapi Tuhan memanggil agar umatnya mengikuti jalan yang sempit atau melewati pintu yang sesak itu demi untuk keselamatan umatNya. Walaupun dihadapan manusia itu sebuah pilihan.

Tuhan telah menyatakan dua hal penting, jika tidak menurut kehendakNya, berarti memilih untuk kebinasaan, tetapi dengan menurut panggilannya berarti memilih untuk diselamatkan dalam Kerajaan yang Kekal.

Sejak manusia jatuh kedalam dosa, dua sisi kehidupan dialami oleh umat manusia termasuk umat-Nya yang kudus, Tetapi Tuhan tidak memberikan pilihan namun mengadakan panggilan di tengah tengah pilihan untuk mengikuti kehendak dalam FirmanNya agar melalui kasih KaruniaNya menusia dapat diselamatkan. Jadi kita hidup dalam panggilanNya yang kudus walaupun kita hidup ditengah tengah pilihan. 


0 komentar:

Posting Komentar