BAIT Ministry

Selasa, 05 September 2023

Menentukan Pilihan

 
Menentukan Pilihan

Pdt. Alfred Boling

"Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15)

 

Pilihan Dalam Hidup

Pilihan selalu berada di pihak manusia, dan bahwa manusia harus selalu membuat pilihan, walau itu berada di hadapan hukum atau perintah, walau perintah atau hukum itu dibuat oleh Tuhan sekali pun.  Sejak adanya manusia di atas dunia ini, membuat pilihan selalu mewarnai kehidupan.  Ellen G. White menulis:  Tuhan menjadikan mereka sebagai mahluk yang mempunyai kebebasan, sanggup untuk menghargakan kebijaksanaan serta kebajikan daripada tabiatNya dan keadilan tuntutanNya, dan dengan kebebasan yang penuh mereka bisa memilih untuk menurut atau tidak.” (Para Nabi dan Bpa Jilid I, hal. 38, alinea pertama ). 

Setelah membuat ketetapan, atau perintah, atau hukum di Taman Eden, tentang buah pohon mana yang tidak boleh dikonsumsi oleh Adam dan Hawa sebagai suatu alat penguji kesetiaan mereka kepada Allah, Allah meminta kepada nenek moyang manusia  untuk mentaati ketetapan itu.  Allah bahkan telah memberikan gambaran kepada pasangan manusia pertama itu konsekwensi dari pilihan yang harus mereka buat.  “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kejadian 2:15-17).

Dalam context Adam dan Hawa, Allah bahkan menyampaikan kepada Adam akibat dari suatu pilihan yang salah, dengan berkata:  “pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (baca juga Kejadian 3:3).  

Adam dan Hawa salah dalam menggunakan kebebasan memilih mereka justru berada di dalam Taman Eden, taman yang indah, penuh dengan kemakmuran, dan ketika Tuhan Allah bersama mereka.

 

Menaklukkan Kanaan

Dalam pengembaraan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, mereka selalu berhadapan dengan berbagai pilihan walau Allah berjalan bersama dengan bangsa itu, walau kuasa penyertaan Allah nampak di mata mereka.  Pilihan yang mereka hadapi dan ingin mereka lakukan selalu saja bertentangan dengan kehendak Allah. Kadang pilihan yang mereka buat, atau keingingan untuk memilih yang timbul dalam hati mereka itu didasarkan kebiasaan mereka di Mesir, ketika mereka hidup dengan tidak mengenal Allah.  Kehidupan mereka terbentuk dan terbiasa dengan selera dan pola hidup orang Mesir, bangsa yang tidak mengenal Allah, dan pola seperti itulah yang mereka bawa dalam pengembaraan berama Allah menuju Kanaan.  

Ketika tiba di Kanaan, Yosua masih mempunyi tugas berat yang harus dihadapinya.  Ia harus menaklukkan Yerikho, menaklukkan kota Ai, menaklukkan lima raja di Kanaan selatan, yaitu raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis, dan raja Eglon, menaklukkan raja-raja di Kanaan Utara dan Kanaan Timur, dan bagian lain dari wilayah Kanaan.  Dalam Yosua 12 kita dapat memperoleh informasi lengkap tentang raja-raja di Kanaan yang dikalahkan dan ditaklukkan oleh Yosua. 

Satu lagi tugas berat yang kemudian dituntaskan oleh Yosua ialah membagikan wilayah Kanaan yang luas, yang telah dikalahkan itu kepada seluruh orang Israel, sesuai dengan keturunan anak-cucu Yakub, secara adil dengan cara mengundi.

 

Pilihan Diberikan

Walau wilayah yang ditaklukkan telah dibagi-bagikan, tidak berarti bahwa masalah telah selesai.  Bangsa Israel masih terus menghadapi berbagai tantangan dan serangan dari berbagai raja di Kanaan, baik dari raja atau rakyat dari wilayah yang telah dikalahkan dan direbut, juga dari kerajaan yang belum ditaklukkan.  Kita bisa menemukan daftar raja-raja yang belum ditaklukkan oleh orang Israel di bawah pimpinan Yosua dalam Yosu 13:1-7.  

Sebagai bukti, ketika Yosua memberikan wilayah Hebron kepada Kaleb, ia harus berusaha keras merebut wilayah itu dari penduduknya (baca Yosua 14:6-15 dan Yosua Yosua 15:13-19).  Bangsa ini harus bekerja keras mempertahankan wilayah pendudukan mereka sekaligus harus menghalau setiap serangan yang dilakukan oleh para penduduk asli, sebagai upaya untuk merebut kembali wilayah mereka dari orang Israel. 

Bangsa yang yang dipimpin oleh Allah sendiri dalam menglahkan bangsa-bangsa di Kanaan ini sedang berhadapan dengan satu lagi jenis peperangan yang lain, yaitu peperangan rohani.  Bangsa Kanaan secara keseluruhan tidak mengenal Allah Israel.  bangsa-bangsa yang hidup di daerah Kanaan mempunyai kepercayaan yang berbeda dari bangsa Israel.  mereka adalah penyembah berhala.  Berikut ini adalah daftar berhala yang disembah oleh bangsa-bangsa yang diam di Kanaan: 

1.      Anat, dewi perawan yang menjadi dewi perang dan perjuangan, saudari dan diduga menjadi pasangan dewa Ba'al Hadad

2.      Athirat, "yang berjalan di atas laut", Dewi Ibu, istri El (juga dikenal sebagai Elat dan setelah zaman perunggu disebut sebagai Asherah)

3.      Athtart, lebih dikenal dengan sebutan Yunaninya "Astarte", membantu Anat dalam mitologi Ba'al

4.      Attar, dewa bintang fajar ("putra fajar") yang mencoba menggantikan posisi Baal setelah Baal mati, tetapi gagal. Wujud laki-laki dari Athtart.

5.      Baalat atau Baalit, istri atau wujud perempuan dari Baal (juga disebut Belili)

6.      Ba'al Hadad (harfiah: penguasa guntur), dewa badai.

7.      Baal Hammon, dewa kesuburan dan pembaru semua energi, dari koloni Fenisia di Mediterania Barat

8.      Dagon, dewa kesuburan tanaman dan gandum, bapak dari Ba'al Hadad

9.      El Elyon (harfiah: Dewa Tertinggi) dan El; juga disebut sebagai Ilu

10.   Eshmun, dewa, atau sebagai Baalat Asclepius, dewi penyembuhan dan pengobatan

11.   Ishat, dewi api. Dia dibunuh oleh Anat.

12.   Kotharat, dewi perkawinan dan kehamilan

13.   Kothar-wa-Khasis, dia yang terampil, dewa pengrajin dan keterampilan

14.   Lotan, yang melilit, ular berkepala tujuh yang membantu Yam

15.   Marqod, dewa tarian

16.   Melqart, raja penguasa kota, penguasa dunia bawah, dan siklus tanaman di Tirus

17.   Molech atau Moloch, diduga sebagai dewa api

18.   Mot atau Mawat, dewa kematian (tidak dipuja atau diberi persembahan/sesaji)

19.   Nikkal-wa-Ib, dewi kebun dan buah-buahan

20.   Qadeshtu, harfiah "Yang Suci", diduga sebagai dewi cinta

21.   Resheph, dewa wabah dan penyembuhan

22.   Shahar dan Shalim, dewa kembar fajar dan senja. Shalim dikaitkan dengan dunia bawah (alam baka) melalui bintang malam dan dikaitkan dengan kedamaian

23.   Shamayim, (harfiah: langit) dewa langit dan surge

24.   Shapash, juga disebut Shapshu, dewi matahari; terkadang dikaitkan dengan dewa matahari Mesopotamia Shemesh yang jenis kelaminnya masih diperdebatkan.

25.   Yam (harfiah: laut-sungai) dewa laut dan sungai, juga disebut sebagai Hakim Nahar (hakim sungai)

26.   Sydyk, dewa kebenaran dan keadilan, kadang dipasangkan dengan Misor, dan dikaitkan dengan planet Jupiter

27.   Yahweh, dewa perang dan badai, kerap ditemukan sebagai akhiran nama laki-laki kaum Amorit, meskipun satu-satunya sumber Kanaan yang menyebut Yahweh, muncul di tugu Mesha, menyebutnya sebagai dewa Israel dikontraskan dengan Chemosh.

28.   Yarikh, dewa bulan dan suami Nikkal. (https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Kanaan)

 

Tantangan iman yang serius sedang dihadapi oleh umat pilihan Tuhan ini.  Dewa bangsa yang tidak mengenal Allah boleh jadi akan menjadi suatu yang menarik perhatian orang Israel, sementara pengalaman perjalanan panjang bersama Tuhan, dalam bimbingan dan lindungan Tuhan masih sangat segar dalam ingatan mereka.

Melihat penyertaan Tuhan dalam menuntun kereka sampai di tanah perjanjian dan kenyataan dewa kafir yang beraneka ragam sebagai tantangan iman bangsa ini, maka Yosua memanggil tua-tua orang Israel bersama para kepala, para hakim, dan para pengatur pasukan, dan menyampaikan kepada mereka sedikit latarbelakang bangsa ini  dan tempat asal nenek moyang mereka, sebagaimana yang difirmankan oleh Tuhan.  "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain" (Yosua 24:2), dan selanjutnya dikisahkan kembali tentang bagaimana keterlibatan Allah dalam kemenangan demi kemenangan yang mereka peroleh dalam menaklukkan raja-raja dan kota-kota di tanah Kanaan. 

Ketika Yosua menga memberikan pilihan kepada para tua-tua bangsa Israel, tidak bertujuan agar orang Israel boleh memilih untuk menyembah Allah atau meyembah ilah orang Kanaan; Yosua tidak bermaksud mengatakan bahwa Allah Israel dan dewa orang Kanaan itu setara, dan orang Irael dibolehkan untuk menyembah para dewa tersebut.  Bukanlah rencana dan tujuan Allah untuk memberikan pilihan kepada umat-Nya untuk menjadi tidak percaya kepada-Nya dan hidup dalam kefasikan.  Pilihan itu diberikan oleh Yosua kepada para tua-tua orang Israel karena di depan mereka ada terang dan gelap, kebenaran dan kesalahan. Itu bagi mereka untuk memutuskan mana yang akan diterima. Allah mengaruniakan pada Pikiran manusia kekuatan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah.

 

Pilihan Umat Allah Di Akhir Zaman

Sebagaimana bangsa Israel, umat Allah di akhir zaman berada pada situasi yang genting, dan harus membuat pilihan.  Mungkin Anda berkata bahawa kita tidak berada pada posisi sebagaimana orang Israel, dikelilingi oleh berbagai jenis dan macam dewa Kanaan.  Anda mungkin benar.  Namun kita berada pada situasi harus membuat pilihan.  Memilih untuk lebih kokoh mempertahankan prinsip ajaran Kristus.  Zaman sekarang ini ketika kita melihat orang kaya bertambah kaya, orang miskin bertambah miskin; orang jahat bertambah jahat, namun orang yang baik selalu mempunyai motive tertentu dibalik kebaikannya, serta takut akan Allah seolah telah disepelekan.  Merujuk pada Alkitab, apa yang diamarkan oleh Paulus kepada Timotius sekarang semuanya terjadi di zaman kita.  Amaran tersebut sebagai berikut:  “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!” (2 Timotius 3:1-5).

Sama seperti  Yosua dan orang-orang Israel, melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bandingkan dengan: Yosua 1:16-18Ul 30:19-20); kita harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar oleh orang percaya meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran, ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh, dan penyangkalan dosa serta kesenangan-kesenangan yang terkait dengannya (ayat Yosua 24:14-16). Lalai memilih untuk melayani dan mengasihi Tuhan akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan (Yosua 24:20; 23:11-13).

Tentukanlah pilihan hari ini.  Pastikan bahwa Anda dan saya menentukan pilihan yang benar dengan berpihak pada Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.  Rasul Yohanes meninggalkn catagan penting untuk kita:  Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup” (I Yohanes 5:12).  Rasul Tuhan itu selanjutnya menulis: “Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (I Yohanes 5:13).

 Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah, tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! ***

 


0 komentar:

Posting Komentar