BAIT Ministry

Senin, 04 September 2023

Akhir Sebuah Pertandingan


S

etiap pertandingan ada yang menang ada yang kalah. Bagi yang sudah sering mengikuti perlombaan atau pertandingan, mengalami kekalahan itu biasa walaupun sebelum mengikuti pertandingan sangat mengharapkan untuk menang. Bagi yang sudah terbiasa menang, jika mengalami kekalahan perasaan malu itu ada. Untuk mendapatkan kemenangan, dibutuhkan persiapan, latihan dan strategi supaya dapat mengalahkan lawan. Dan tujuan untuk mengikuti sebuah pertandingan adalah untuk mendapatkan hadiah yang dipersiapkan oleh pelaksana pertandingan.

 

Sebagai umat Tuhan, kita diibaratkan sebagai olahragawan rohani yang akan atau sedang mengikuti pertandingan dan membutuhkan banyak persiapan rohani, strategy rohani dan kekuatan iman untuk dapat memperoleh kemenangan dalam menghadapi pertandingan antara kebaikan dan kejahatan, antara perkara rohani dan duniawi.

 

Kita memiliki banyak contoh olahragawan rohani dalam Alkitab yang dapat kita teladani menjadi seorang pemenang rohani. Salah satunya adalah Pertandingan Rasul Paulus. Dalam II Timotius 4:7 Rasul Paulus mengatakan, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Tiga hal yang dilakukan Pulus dalam mengikuti pertandingan rohani :

 

1.      Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,

2.      Aku telah mencapai garis akhir dan

3.      Aku telah memelihara iman.

 

Satu pengalaman rohani Rasul Paulus yang adalah seorang mantan penganiaya bahkan pembunuh umat-umat Tuhan dalam menjalankan pertandingan Rohani menuliskan “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.” II Timotius 4:6. Ungkapan Paulus ini menggambarkan bahwa pertandingan iman yang ia jalani adalah bukan sebuah pertandiangan yang biasa atau ibarat hanya sebuah pertandingan persahabatan. Paulus meyakini bahwa jenis pertandingan yang ia ikuti adalah sebuah pertandingan yang baik yang tidak memiliki kecurangan.  Iapun yakin telah mencapai garis akhir yang menandakan bahwa ia telah menjadi seorang pemenang oleh karena selama mengikuti pertandingan rohani, ia telah memelihara iman yang menjadi modal utama bagi seorang olahragawan rohani.

 

Sebagai seorang olahragawan rohani yang telah mencapai garis finish, Rasul Paulus memberikan nasihat bagi kita sebagai satu tim “umat Tuhan” yang sedang menunggu hari kemenangan saat tuhan datang pada kali yang kedua. “Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! - II Timotius 4:5. Kita membutuhkan penguasaan diri untuk mengentahui kemampuan dan kesiapan kita dalam menghadapi lawan. Kita membutuhkan kesabaran yang merupakan satu kunci pertahanan dalam menghadapi tekanan serangan lawan.  Kita juga harus memberitakan Injil dengan cara menunjukkan bahwa kita bertanding dengan cara yang baik, mengikuti aturan-aturan Firman Tuhan sebagai pedoman pertandingan rohani. Bahkan kita harus menunaikan tugas pelayanan kepada sesama saudara seiman sebagai wujud persatuan dan kerjasama dalam tim yang sedang menanti hari pengalungan “Medali kemenangan” pertanda bahwa kita telah menang dan berhak mendapatkan piala kemenagan yaitu keselamatan kekal.

 

Dengan yakin menjadi seorang pemenang dalam II Timotius 4:8, Rasul Paulus mengatakan : “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”

“Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.” I Timotus 6:12


 

0 komentar:

Posting Komentar