BAIT Ministry

Senin, 04 September 2023

Ujian Dua Bersaudara

 


Kain dan Habel adalah dua bersaudara dari Adam dan Hawa. Dua bersaudara ini memiliki Tabiat berbeda, Habel memiliki Roh Kesetiaan kepada Tuhan sedangkan Kain memanjakan roh pemberontakan dan persungutan.

 

Fakta tentang Kain “Mereka mengetahui akan persediaan yang telah diadakan untuk keselamatan manusia, dan mengerti tata cara persembahan yang telah ditetapkan Allah.” PB1 64.2. “Kain telah melanggar petunjuk dan perintah Tuhan yang jelas itu, dengan hanya membawa persembahan buah-buahan. “ PB1 64.3

 

1.       Semua petunjuk keagamaan telah diberikan, sama-sama datang ke gereja pada hari sabat, sama sama ada Alkitab dan baca Alkitab

 

“Habil mengajak saudaranya untuk menghampiri Allah dengan cara seperti yang telah dijelaskan Tuhan tetapi bujukan Habil itu hanya membuat kain lebih nekad untuk mengiktui kemauannya. Sebagai anak sulung ia merasa terlalu tinggi untuk menerima nasihat saudaranya, diapun menolaknya.”  PB1 64.4

 

“Kain datang ke hadapan Allah dengan disertai persungutan dan tidak percaya  di dalam hatinya sehubungan dengan korban yang dijanjikan itu dan perlunya persembahan korban itu. Pemberiannya tidak menyatakan adanya pertobatan akan dosanya. Ia merasa sebagaimana banyak orang sekarang ini, bahwa adalah merupakan satu kelemahan untuk mengikuti dengan seksama akan rencana yang telah digariskan oleh tuhan, untuk mempercayakan keselamatan itu dengan sepenuhnya kepada kepada penebusan Juruselamat yang telah dijanjikan. Ia memilih bergantung kepada dirinya sendiri. Ia mau mengandalkan jasa baiknya sendiri,... dan ia mengharapkan untuk memperoleh persetujuan ilahi.” PB1 65.1

 

2.       Terlalu bergantung kepada diri sendiri, terlalu percaya diri. Menganggap saya bisa, saya mampu, tanpa pertolonngan orang lain, apalagi Tuhan.

 

“Sehubungan dengan kelahiran mereka dan petunjuk-petunjuk keagamaan yang mereka terima, kedua bersaudara ini adalah sama. Kedua-duanya adalah orang berdosa. Kedua-duanya mengakui tuntutan Allah dalam hal perbaktian dan penghormatan. Sampai titik tertentu agama mereka .kelihatannya sama dari luarnya, tetapi lebih dari itu perbedaan antara keduanya itu sangatlah besar.” PB1 65.2

 

Habil datang kepada Tuhan dengan rendah hati melihat bahwa dirinya sendiri penuh dengan dosa sementara Kain datang dengan kesombongan melihat dirinya tidak berdosa dan tidak memerlukan siapa – siapa termasuk Tuhan.

 

3.       Pilihan – Pilihan kehidupan kita  setiap hari apakah menuntun kepada kesempurnaan atau tidak

 

“Kain mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar dan menerima kebenaran-kebenaran ini sebagaimana halnya dengan Habel. Ia bukanlah merupakan korban dari satu tindakan yang sewenang-wenang. Seorang tidak dipilih untuk diterima tuhan dan yang lain untuk ditolak. Habel memilih iman dan penurutan, Kain memilih tidak percaya dan pemberontak. Disinilah letak masalahnya.” PB1 66.1

 

“Pada Waktu Kain melihat bahwa persembahannya ditolak, ia marah terhadap Tuhan dan Habil, ia maraha bahwa Tuhan tidak menerima usaha manusia sebagai pengganti korbah yang telah ditetapkan oleh ilahri, ia marah terhadap saudaranya karena telah memilih untuk mneurut Allah gantinya bergabung dalam pemberotak kepada Tuhan.” PB1 67.2

 

Seringkali kita diajak berdosa oleh saudara seiman kita, seringkali kita dipengaruhi orang lain untuk membenci seseorang, seringkali bibit kebencian sengaja dibuat bagi orang lain, sehingga sering kita melihat tiba-tiba saja orang menjadi tidak baik dengan kita karena termakan pengaruh jahat yang dihembuskan orang lain karena iri dan tidak senang dengan kita. Orang itu bersalah dan orang yang mempengaruhinya akan mendapat akibat dari Tuhan.

 1 Yohanes 3:12 “Karena perbuatannya jahat dan perbuatan saudaranya adalah benar.”

 

Kesimpulan :

“Kain dan Habil menggambarkan dua golongan yang akan ada di dalam dunia ini sampai kesudahan zaman. Satu golongan akan berharap kepada korbah yang telah ditentukan bagi dosa, yang lainnya sengaja bergantung kepada jasa baik diri mereka.

 Hanya melalui jasa – jasa Yesus bahwa pelanggaran-pelanggaran kita dapat diampuni.

 Golongan orang yang berbakti dengan mengikuti teladan kain mencakup jumlah yang lebih besar di dalam dunia ini, oleh karena hampiur setiap agama palsu didasarkan atas prinsip yang sama, bahwa manusia dapat bergantung  atas usahanya sendiri untuk mendapat keselamatan. Diakui oleh banyak orang bahwa umat manusia membutuhkan bukan penebusan, melainkan perkembangan bahwa itu dapat menghaluskan, meninggihkan dan membaharui diri sendiri. PB1 66.3

 “Iman yang benar yang bergantung sepenuhnya kepada Kristus, akan dinyatakan melalui penurutan kepada semua tuntutan-tuntutan Allah, mulai dari zaman Adam sampai sekarang ini pertarungan yang besar itu menyangkut penuturan terhadap hukum Allah. PB 1 67.1




0 komentar:

Posting Komentar